Cholestyramine: Peringatan, Dosis, dan Efek Samping

Cholestyramine: Peringatan, Dosis, dan Efek Samping

Penulis: Dea | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 2 Maret 2023

Cholestyramine merupakan obat untuk menurunkan kadar kolesterol tinggi dalam darah dan mengobati gatal-gatal yang disebabkan oleh penyumbatan saluran empedu.

Cholestyramine termasuk dalam kelas obat yang disebut sekuestran asam empedu, yang bekerja dengan mengeluarkan asam empedu dari tubuh. Pada penderita kolesterol tinggi, hal ini menyebabkan hati membuat lebih banyak asam empedu dengan menggunakan kolesterol dalam darah sehingga membantu menurunkan kadar kolesterol.

Obat ini tersedia dalam bentuk bubuk yang dikemas dalam sachet dan hanya boleh dikonsumsi dengan resep dokter.

Baca Juga: Rekomendasi dan Pentingnya Konsumsi Obat Penurun Kolesterol

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Cholestyramine

• Sebelum mengonsumsi cholestyramine, beri tahu dokter jika Anda alergi terhadap obat ini. Produk ini mungkin mengandung bahan yang tidak aktif, yang dapat menyebabkan reaksi alergi.
• Sampaikan pada dokter tentang riwayat kesehatan Anda, terutama jika Anda pernah atau mengidap sembelit, wasir, penyakit ginjal, diabetes, penyakit liver, penyakit jantung koroner, atau gangguan tiroid.
• Anda tidak boleh minum cholestyramine jika menderita penyumbatan saluran empedu total, karena obat ini tidak akan efektif.
• Beberapa produk cholestyramine mengandung gula atau aspartam. konsultasikan dengan dokter jika Anda menderita diabetes atau fenilketonuria (PKU) sebelum menggunakan cholestyramine.
• Karena cholestyramine bisa mengganggu penyerapan asam folat dan vitamin yang larut dalam lemak (termasuk vitamin A, D, E, dan K), dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk mengonsumsi suplemen multivitamin. Konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
• Sampaikan pada dokter tentang semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat resep, nonresep, dan produk herbal).
• Sebelum menjalani operasi, beri tahu dokter atau dokter gigi bahwa Anda sedang menjalani pengobatan dengan cholestyramine.
• Pada pasien lansia mungkin lebih sensitif terhadap efek samping obat ini, terutama sembelit.
• Beri tahu dokter bila Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.

Petunjuk Penggunaan Cholestyramine

Baca petunjuk penggunaan obat dan ikuti anjuran dokter sebelum mengonsumsi cholestyramine. Jika Anda memiliki pertanyaan, tanyakan kepada dokter atau apoteker Anda.

Cholestyramine tidak boleh diminum dalam bentuk kering, karena dapat menyebabkan tersedak. Sebagai gantinya, selalu campur dan larutkan obat dengan minuman atau makanan.

Setelah itu, konsumsi makanan atau minuman yang telah dicampur obat tersebut sampai habis untuk memastikan Anda mendapatkan dosis yang tepat.

Perlu Anda ketahui bahwa cholestyramine dapat memengaruhi permukaan gigi Anda. Hindari menyeruput campuran cholestyramine secara perlahan atau menahan cairan di mulut terlalu lama karena bisa menyebabkan perubahan warna gigi dan merusak lapisan enamel gigi. Pastikan untuk menyikat gigi secara teratur saat Anda menggunakan obat ini.

Minum cholestyramine secara teratur untuk mendapatkan manfaat maksimal obat. Untuk membantu Anda mengingat, minumlah pada waktu yang sama setiap hari.

Tetap minum obat ini bahkan jika Anda merasa sehat, karena kebanyakan penderita kolesterol tinggi tidak merasa sakit. Jangan berhenti minum cholestyramine tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Minumlah air putih yang banyak untuk mencegah sembelit saat Anda mengonsumsi cholestyramine. Jika Anda mengosumsi obat lain selama mengonsumsi cholestyramine, berikan jeda 1 jam sebelum atau 4–6 jam sesudah mengonsumsi obat lain untuk menghindari penurunan penyerapan obat.

Selama menjalani pengobatan dengan cholestyramine, Anda perlu melakukan tes darah secara berkala untuk mengukur kadar kolesterol. Dokter akan menentukan apakah obat ini efektif dan Anda perlu meneruskan konsumsi obat atau tidak.

Simpan obat pada suhu kamar jauh dari kelembaban dan sinar matahari langsung.

Dosis Cholestyramine

Dosis obat ini akan berbeda untuk tiap pasien. Dokter akan memberikan dosis berdasarkan pada kondisi medis pasien dan respons tubuh terhadap pengobatan.

Informasi berikut hanya mencakup dosis rata-rata obat ini. Jika dosis Anda berbeda, jangan mengubahnya kecuali atas anjuran dokter.

Dosis umum untuk mengatasi kolesterol tinggi atau gatal-gatal akibat penyumbatan saluran empedu adalah:

Dewasa: 4 sampai 8 gram per hari yang dibagi menjadi 1–2 kali sehari sebelum makan. Dosis maksimal sebesar 24 gram/hari dalam dosis terbagi 2–6 kali sehari.

Anak-anak usia <18 tahun: 240 mg/kgBB per hari yang dibagi menjadi 2–3 kali sehari sebelum makan. Dosis maksimal tidak boleh lebih dari 8 gram per hari.

Catatan: Bagi pasien yang mengalami sembelit, sebaiknya konsumsi cholestyramine 1 kali sehari selama 5–7 hari pertama. Kemudian dosis dapat ditingkatkan menjadi 2 kali sehari jika sembelit tidak memburuk, Apabila sembelit semakin memburuk, konsultasikan dengan dokter agar dapat disesuaikan dosisnya.

Baca Juga: Simvastatin untuk Menurunkan Kolesterol dalam Darah

Interaksi Obat

Cholestyramine bisa berinteraksi dengan obat-obatan tertentu jika dikonsumsi secara bersamaan. Interaksi obat ini bisa menghambat penyerapan obat atau menimbulkan efek samping.

Beberapa produk yang dapat berinteraksi dengan cholestyramine meliputi:

• Asam Folat
• Digoxin
• Estrogen atau progesteron, seperti pil KB
• Hydrochlorothiazide
• Hormon tiroid
• Indapamide
• Penicillin
• Phenobarbital
• Phenylbutazone
• Propranolol
• Tetracycline
• Vitamin A, D, E, dan K
• Warfarin.

Efek Samping Cholestyramine

Sejumlah efek samping umum yang bisa terjadi setelah mengonsumsi cholestyramine antara lain:

• Sembelit ringan
• Diare
• Sakit perut
• Mual
• Kehilangan nafsu makan
• Perut kembung
• Iritasi di lidah
• Gatal atau iritasi di sekitar anus.

Segera dapatkan bantuan medis jika Anda mengalami reaksi alergi atau mengalami efek samping serius, seperti:

• Sembelit yang tidak kunjung membaik atau semakin memburuk
• Sakit perut yang parah
• Darah dalam urine
• Feses atau tinja berwarna hitam atau berdarah
• Mudah memar
• Mengalami pendarahan yang tidak biasa.

Baca Juga: 5 Obat Kolesterol Tinggi yang Mudah Didapat di Apotek