Penisilin: Manfaat, Cara Pakai, dan Efek Samping

Penisilin: Manfaat, Cara Pakai, dan Efek Samping

Penulis: Justina | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 8 Februari 2023

Penisilin adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengatasi dan menangani infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

Penisilin merupakan obat antibiotik pertama yang digunakan dokter untuk mengobati infeksi dan penyakit. Sumber penisilin berasal dari jamur Penicillium yang dapat digunakan secara oral atau melalui suntikan.

Baca Juga: Waspadai Gejala Alergi Antibiotik dan Penanganannya

Cara Kerja Penisilin

Antibiotik penisilin menghentikan bakteri berkembang biak dengan mencegah bakteri membentuk dinding yang mengelilinginya. Dinding diperlukan untuk melindungi bakteri dari lingkungannya, serta untuk menjaga kandungan di dalam sel bakteri.

Bakteri tidak dapat bertahan hidup tanpa dinding sel. Antibiotik penisilin paling efektif ketika bakteri secara aktif berkembang biak dan membentuk dinding sel.

Penisilin memblokir penyangga protein yang menghubungkan peptidoglikan (senyawa penyusun dinding sel bakteri). Hal ini akan mencegah bakteri menutup lubang di dinding selnya. Karena konsentrasi air dari cairan di sekitar sel bakteri lebih tinggi daripada di dalam bakteri, air akan mengalir melalui lubang ke dalam sel dan menyebabkan bakteri meletus.

Manfaat Penisilin

Saat ini telah terdapat berbagai jenis penisilin dengan mekanisme kerja yang berbeda,  yang berguna menghambat lebih banyak jenis bakteri.

1. Penisilin sendiri aktif melawan bakteri:

• Streptococci (termasuk Streptococcus pneumoniae)
• Listeria
• Neisseria gonorrhoeae
• Clostridium
• Peptococcus
• Peptostreptococcus

2. Penisilin jenis lainnya efektif melawan:

• H. influenzae
• E. coli
• Pneumococcus
• Strain Staphylococcus tertentu (sebagian besar Staphylococcus sekarang sudah resisten terhadap penisilin)
• Salmonella
• Shigella
• Pseudomonas aeruginosa, dan banyak jenis bakteri lainnya.

3. Mengobati infeksi akibat bakteri

Penisilin juga bisa digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri termasuk infeksi pada telinga tengah, sinus, lambung dan usus, kandung kemih, dan ginjal.

4. Penisilin juga bermanfaat untuk menangani infeksi sebagai berikut:

• Radang paru-paru
• Sepsis
• Gonore tanpa komplikasi
• Meningitis
• Endokarditis, dan infeksi serius lainnya.

Baca Juga: Mengenal Resistensi Antibiotik dan Pencegahannya

Cara Penggunaan dan Dosis Penisilin

Penting untuk Anda ingat bahwa penisilin termasuk dalam golongan obat keras. Artinya, obat ini hanya boleh digunakan sesuai resep dokter.

Informasi penggunaan dan dosis penisilin yang diberikan bukan merupakan pengganti nasihat medis. Oleh karena itu, sebelum mengonsumsi atau menggunakan penisilin, lebih baik konsultasi kepada dokter terlebih dahulu.

Pemakaian antibiotik sembarangan dapat berisiko menyebabkan terjadinya resistensi antibiotik atau kondisi ketika bakteri kebal terhadap antibiotik. Hal ini mengakibatkan kuman semakin sulit diobati, sehingga dokter perlu penanganan khusus atau menggunakan jenis antibiotik yang lebih kuat.

Penisilin dalam bentuk kapsul atau tablet yang dikonsumsi secara oral paling baik diminum dengan segelas air putih saat perut kosong (1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan), atau sesuai dengan anjuran dokter yang disarankan untuk Anda.

Untuk penisilin dalam bentuk sirup, gunakan sendok takar atau gelas obat bertanda khusus untuk mengukur setiap dosis secara akurat. Jangan minum obat sirup dengan takaran sendok biasa karena bisa terjadi kesalahan dalam akurasi dosis obat.

Sedangkan pemberian penisilin melalui suntikan harus dilakukan oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter.

Jangan berbagi obat ini kepada orang lain, meskipun mereka memiliki gejala yang sama dengan Anda. Dosis penggunaan tiap pasien berbeda tergantung pada kondisi penyakit dan usia pasien.

Dosis untuk infeksi streptokokus:

• Dewasa (usia 18 tahun ke atas): 125–250 mg diminum setiap 6–8 jam selama 10 hari.
• Anak-anak (usia 12–17 tahun): 125–250 mg diminum setiap 6–8 jam selama 10 hari.

Dosis untuk infeksi saluran pernapasan atas pneumokokus:

• Dewasa (usia 18 tahun ke atas): 250–500 mg diminum setiap 6 jam sampai Anda tidak lagi demam selama minimal 2 hari.
• Anak-anak (usia 12–17 tahun): 250–500 mg diminum setiap 6 jam sampai Anda tidak lagi demam selama minimal 2 hari.

Dosis untuk infeksi kulit stafilokokus atau jaringan lunak:

• Dewasa (usia 18 tahun ke atas): 250–500 mg diminum setiap 6–8 jam.
• Anak-anak (usia 12–17 tahun): 250–500 mg diminum setiap 6–8 jam.

Dosis untuk pencegahan demam rematik atau chorea, atau keduanya:

• Dewasa (usia 18 tahun ke atas): 125–250 mg diminum dua kali sehari.
• Anak-anak (usia 12–17 tahun): 125–250 mg diminum dua kali sehari.

Dosis untuk fusospirochetosis (infeksi orofaring):

• Dewasa (usia 18 tahun ke atas): 250–500 mg diminum setiap 6–8 jam.
• Anak-anak (usia 12–17 tahun): 250–500 mg diminum setiap 6–8 jam.

Penggunaan penisilin belum dipelajari pada anak-anak berusia di bawah 12 tahun. Maka dari itu, untuk memastikan obat ini aman, konsultasikan dahulu dengan dokter sebelum memberikan obat ini untuk anak-anak. Tanyakan juga dengan dokter jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang penisilin.

Efek Samping Penisilin

Efek samping yang sering terjadi akibat penggunaan penisilin meliputi:

• Diare
• Mual
• Sakit kepala
• Ruam kulit dan gatal-gatal

Sedangkan efek samping yang kadang-kadang terjadi termasuk:

• Sesak napas atau pernapasan menjadi tidak teratur
• Nyeri sendi
• Pusing tiba-tiba dan pingsan
• Terdapat bengkak dan kemerahan pada wajah
• Kulit menjadi bersisik dan merah
• Vagina terasa gatal dan keluar cairan, baik karena infeksi akibat jamur atau bacterial vaginosis
• Radang mulut dan lidah dan terkadang muncul bercak putih
• Kram perut, kejang, nyeri

Efek samping yang jarang terjadi akibat pemakaian penisilin meliputi:

• Kecemasan, ketakutan, atau kebingungan
• Halusinasi
• Sakit tenggorokan
• Pendarahan yang tidak biasa
• Kejang

Baca Juga: Efek Samping Konsumsi Obat Antibiotik dalam Waktu Lama