Waspadai Infeksi Shigella pada Pada Pencernaan Anda

Waspadai Infeksi Shigella pada Pada Pencernaan Anda

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 8 Agustus 2023

 

Shigellosis, atau infeksi shigella yang disebabkan oleh bakteri shigella, yang merupakan jenis penyakit yang memengaruhi sistem pencernaan Anda. Kondisi ini sangat menular dan dapat mengakibatkan sakit perut, diare, dan demam pada Anda yang terinfeksi.

Anda dapat tertular shigella hanya dengan bersentuhan dan menelan sejumlah kecil bakteri ini. Misalnya, ketika Anda mengganti popok atau tengah membantu balita Anda ke toilet, dan tidak segera mencuci tangan dengan baik dan benar.

Anak-anak kecil lebih mungkin terkena shigellosis daripada anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa. Ini mungkin karena anak kecil sering memasukkan jari ke dalam mulut dan lebih mungkin untuk menelan bakteri.

Baca Juga: Infeksi Bakteri: Penyebab dan Gejalanya

Penyebab Infeksi Shigella

Infeksi terjadi ketika Anda secara tidak sengaja menelan bakteri shigella. Ini bisa terjadi ketika Anda:

1. Menyentuh mulut

Kontak langsung dari orang ke orang adalah cara paling umum penyebaran penyakit ini. Misalnya, jika Anda tidak mencuci tangan dengan baik setelah mengganti popok anak yang terinfeksi shigella, Anda sendiri bisa terinfeksi.

2. Makan makanan yang terkontaminasi

Anda yang terinfeksi yang kemudian menyentuh bahan makanan dapat menyebarkan bakteri ke anggota keluarga yang mengonsumsi makanan tersebut. Bahan makanan seperti sayuran juga dapat terinfeksi bakteri shigella, jika tumbuh di saluran comberan yang terinfeksi bakteri tersebut.

3. Minum air yang terkontaminasi

Air dapat terinfeksi bakteri shigella baik dari kotoran atau dari Anda yang terkena shigellosis dengan berenang di dalamnya.

Gejala

Tanda dan gejala infeksi shigella biasanya dimulai satu atau dua hari setelah kontak dengan shigella. Tetapi mungkin perlu waktu hingga satu minggu untuk berkembang. Tanda dan gejala mungkin termasuk:

Gejala umumnya berlangsung selama sekitar lima sampai tujuh hari. Dalam beberapa kasus, gejala dapat berlangsung lebih lama. Beberapa dari Anda tidak menunjukkan gejala setelah terinfeksi shigella. Namun, kotoran Anda mungkin masih menunjukkan adanya tanda dan gejala hingga beberapa minggu.

Pengobatan

Perawatan dan pengobatan untuk shigellosis tergantung pada seberapa parahnya kondisi Anda. Berikut adalah metode pengobatan yang umumnya dilakukan pada Anda yang terinfeksi:

1. Perawatan diri di rumah

Jika gejala Anda tergolong ringan, Anda dapat mengatasinya dengan beristirahat dan minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi. Karena diare dapat membuat Anda kehilangan banyak cairan, yang tentunya dapat membahayakan tubuh Anda. Anda juga dapat mengonsumsi bismut subsalisilat untuk mengobati diare.

2. Perawatan medis

Dalam kasus shigellosis yang lebih parah, dan untuk Anda dengan sistem kekebalan yang lemah, dokter Anda mungkin memberikan resep antibiotik seperti, ciprofloxacin atau azitromisin untuk mengobati infeksi. Pastikan Anda mengikuti petunjuk dan menghabiskan semua obat antibiotik, bahkan jika Anda mulai merasa lebih baik.

3. Komplikasi

Infeksi Shigella biasanya sembuh tanpa komplikasi. Tetapi mungkin perlu berminggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum kebiasaan buang air besar Anda kembali normal.

4. Dehidrasi

Diare yang terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi. Tanda dan gejala termasuk pusing, pusing, kurangnya air mata pada anak-anak, mata cekung, dan popok kering. Dalam kasus yang parah dehidrasi dapat mengakibatkan syok hingga kematian.

5. Kejang

Beberapa anak dengan infeksi shigella mengalami kejang. Kejang lebih sering terjadi pada anak yang mengalami demam tinggi, tetapi dapat terjadi pada anak yang tidak mengalami demam tinggi. Masih belum diketahui apakah kejang disebabkan oleh demam atau infeksi shigella itu sendiri. Jika anak Anda mengalami kejang, segera hubungi dokter Anda.

6. Prolaps rektum

Kondisi ini diakibatkan mengejan saat buang air besar atau adanya radang usus besar, sehingga dapat menyebabkan selaput lendir atau lapisan rektum bergerak keluar melalui anus.

7. Sindrom uremik hemolitik

Komplikasi shigella ini jarang terjadi, karena lebih sering disebabkan oleh jenis bakteri E. coli daripada bakteri shigella. Kondisi ini dapat menyebabkan jumlah sel darah merah yang rendah (anemia hemolitik), jumlah trombosit yang rendah (trombositopenia), dan gagal ginjal akut.

8. Infeksi aliran darah (bakteremia)

Infeksi Shigella dapat merusak lapisan usus. Dalam kasus yang jarang terjadi, bakteri shigella dapat memasuki aliran darah melalui lapisan usus yang rusak dan menyebabkan infeksi aliran darah.

9. Artritis reaktif

Artritis reaktif berkembang sebagai respons terhadap infeksi. Tanda dan gejala termasuk nyeri sendi dan peradangan, biasanya di pergelangan kaki, lutut, kaki dan pinggul; kemerahan, gatal dan keluarnya cairan pada satu atau kedua mata (konjungtivitis); dan nyeri saat buang air kecil (uretritis).

Baca Juga: Waspadai Infeksi Bakteri Escherichia Coli (E. Coli) Pada Pencernaan

Sumber

Cleveland Clinic. (2022). Shigella Infection (Shigellosis). my.clevelandclinic.org

Healthline. (2021). Shigellosis. www.healthline.com

Mayo Clinic. (2020). Shigella infection. www.mayoclinic.org

WebMD. (2020). What is Shigella?. www.webmd.com