Apa itu Sepsis? Kenali Penyebab dan Gejalanya

Apa itu Sepsis? Kenali Penyebab dan Gejalanya

Penulis: Aldo | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 7 November 2022

 

Sepsis adalah respons ekstrem sistem imun tubuh terhadap suatu infeksi. Kondisi ini terjadi ketika suatu infeksi menyebar, lalu sistem imun memberikan respons peradangan yang berlebihan sehingga menyebabkan gejala tertentu, seperti demam dan jantung berdebar kencang.

Apabila tidak ditangani segera, sepsis dapat menyebabkan syok septik (septic shock), yang bisa merusak organ tubuh dan menyebabkan penyakit yang mengancam nyawa.

Hampir semua jenis infeksi bisa menyebabkan sepsis. Sejumlah infeksi yang bisa berujung pada sepsis biasanya terjadi di paru-paru, kulit, saluran kemih, atau saluran pencernaan. Pada dasarnya, sepsis tidak bisa menular ke orang lain. Tetapi, sepsis bisa berasal dari suatu infeksi, dan beberapa infeksi bisa menular ke orang lain.

Baca Juga: Ketahui Efek Serius dari Sepsis, Cara Perawatan, dan Pencegahannya

Seberapa Umum Kondisi Ini?

Menurut estimasi WHO, pada 2017 ada 48,9 miliar kasus sepsis dan 11 juta kematian yang berkaitan dengan sepsis di seluruh dunia. Angka kematian tersebut setara dengan 20 persen jumlah kematian secara global.

Sementara itu, pada 2017 hampir setengah dari jumlah kasus sepsis global terjadi pada anak-anak, dengan perkiraan sebanyak 20 juta kasus dan 2,9 juta kematian anak di bawah lima tahun secara global.

Lalu, apa penyebab sepsis? Serta apa saja gejala-gejala yang timbul ketika orang mengidap sepsis? Mari simak penjelasannya di bawah ini.

Penyebab Sepsis

Sepsis adalah proses yang kompleks dan sampai saat ini masih belum bisa dipahami sepenuhnya oleh para peneliti. Pada umumnya, infeksi akibat bakteri sering dianggap sebagai penyebab utama sepsis. Namun, sepsis dapat terjadi akibat infeksi lain, seperti parasit, fungi, atau virus.

Beberapa jenis infeksi yang sering berpotensi menyebabkan sepsis, di antaranya infeksi pada:

  • Sistem pencernaan
  • Ginjal, kandung kemih, dan bagian lainnya dalam sistem kemih
  • Paru-paru, seperti pneumonia
  • Luka pada kulit
  • Aliran darah
  • Osteomyelitis, sejenis infeksi tulang

Selain itu, terdapat sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda mengidap sepsis. Beberapa faktor risiko tersebut, di antaranya:

  • Orang lanjut usia
  • Anak-anak
  • Menggunakan obat yang diinfus
  • Mengalami infeksi setelah operasi (infeksi pasca-operasi)
  • Ibu hamil
  • Perawatan dengan obat kortikosteroid, kemoterapi, atau mengonsumsi obat penekan kekebalan tubuh lainnya
  • Memiliki sistem imun yang lemah akibat penyakit tertentu, misalnya kanker atau HIV
  • Menggunakan alat bantu medis tertentu, seperti kateter urine atau selang makanan
  • Mengidap diabetes, sirosis, atau penyakit sel sabit.

Baca Juga: Syok, Kondisi Darurat yang Perlu Diwaspadai!

Gejala Sepsis

Gejala dan tanda sepsis bisa berbeda-beda, tergantung dari mana sepsis tersebut berasal. Sepsis terdiri dari tiga tahap, yakni sepsis, sepsis parah, dan syok septik. Untuk itu, apabila Anda mengalami gejala di bawah ini, disarankan untuk mencari perawatan medis segera mungkin.

Berikut ini gejala sepsis berdasarkan masing-masing tahap:

1. Sepsis

Dokter akan mendiagnosa Anda mengidap sepsis apabila Anda memiliki setidaknya dua dari gejala-gejala di bawah ini:

  • Demam di atas 38 derajat Celsius atau suhu tubuh di bawah 36 derajat Celsius
  • Berkeringat
  • Laju napas yang cepat, lebih dari 22 tarikan napas per menit (takipnea)
  • Detak jantung yang cepat, lebih dari 90 detik per menit (takikardia)
  • Kemungkinan atau sudah dikonfirmasi terkena infeksi

2. Sepsis Parah

Pada tahap ini, sepsis menyebabkan kegagalan organ tubuh. Anda harus mengalami setidaknya satu dari tanda dan gejala di bawah ini untuk didiagnosa mengalami sepsis parah:

  • Menurunnya jumlah buang air kecil
  • Terjadi masalah pada pernapasan, seperti napas pendek
  • Terdapat bercak-bercak pada kulit yang berubah warna
  • Jumlah trombosit (sel darah yang berperan dalam pembekuan darah) yang rendah
  • Fungsi jantung, hati, atau ginjal tidak normal
  • Mengalami kelelahan yang ekstrem
  • Terjadi perubahan kemampuan mental
  • Menggigil akibat penurunan suhu tubuh
  • Tak sadarkan diri

3. Syok Septik

Sepsis yang semakin parah, bisa menyebabkan syok septik. Ketika syok septik terjadi, tekanan darah mengalami penurunan yang parah sehingga mengganggu sel dan membuat organ tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Syok septik dapat meningkatkan risiko kematian penderitanya.

Gejala syok septik mencakup semua gejala yang terjadi pada tahap sepsis parah. Syok septik juga ditandai dengan tekanan darah yang sangat rendah. Untuk menangani tekanan darah rendah tersebut, dibutuhkan perawatan untuk tetap menjaga tekanan darah sistolik lebih besar atau sama dengan 65 mm Hg.

Selain itu, tanda syok septik lainnya termasuk tingginya kadar asam laktat dalam darah (serum laktat). Kadar asam laktat yang terlalu tinggi menunjukkan sel-sel tubuh tidak menggunakan oksigen secara optimal.

Sepsis juga bisa menyerang bayi yang baru lahir. Kondisi ini disebut juga sepsis neonatal. Sepsis neonatal terjadi ketika bayi yang baru berusia satu bulan mengalami infeksi darah.

Sepsis neonatal dapat menyebabkan kematian pada bayi. Namun, bayi akan sembuh total apabila dilakukan diagnosa dan perawatan sejak awal.

Berikut ini tanda dan gejala pada sepsis neonatal:

  • Suhu tubuh rendah
  • Lesu
  • Tidak bisa menyusu dengan baik
  • Sulit bernapas, seperti apnea (berhenti bernapas sementara)
  • Demam
  • Warna pucat
  • Sirkulasi kulit yang buruk dengan ekstremitas dingin
  • Perut bayi bengkak
  • Pucat
  • Diare dan muntah-muntah
  • Gelisah
  • Kejang-kejang
  • Bagian putih mata dan kulit menguning (sakit kuning)

Jika Anda mencurigai menderita sepsis atau mengalami beberapa gejala di atas, penting untuk segera mendapatkan pertolongan medis, terutama jika Anda mengalami infeksi.

Baca Juga: Sepsis Neonatorum, Infeksi Darah pada Bayi Baru Lahir

 

Sumber

Centers for Disease Control and Prevention. (2020). What is sepsis?. www.cdc.gov

Healthline. (2018). Sepsis. www.healthline.com

Mayo Clinic. (2021). Sepsis. www.mayoclinic.org

Medical News Today. (2020). Sepsis: What you need to know. www.medicalnewstoday.com

National Institute of General Medical Sciences. What is sepsis?. www.nigms.nih.gov

Verywell Health. (2019). What Is Sepsis?. www.verywellhealth.com

WHO. (2020). Sepsis. www.who.int