Penyebab Mual dan Cara Mengatasinya

Penyebab Mual dan Cara Mengatasinya

Penulis: Aldo | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 21 September 2022

Mual adalah perasaan tidak nyaman di perut dan mungkin diikuti dengan rasa ingin muntah. Mual bisa menjadi gejala dari berbagai kondisi, mulai dari yang ringan hingga serius.

Mual bisa terjadi dalam kondisi dan waktu tertentu, seperti saat Anda bepergian naik kendaraan, atau setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang tidak Anda sukai. Mual juga bisa menjadi gejala dari kondisi serius, seperti infeksi hati akibat virus hepatitis.

Apa saja penyebab mual? Bagaimana cara mengatasinya? Mari simak penjelasannya di bawah ini.

Baca Juga : Cara Alami Atasi Pusing dan Mual

Penyebab Mual

Ada beragam penyebab mual, mulai dari akibat keadaan sekitar yang tidak cocok dengan tubuh sampai penanda gejala penyakit tertentu. Berikut ini beberapa penyebab mual yang umum terjadi.

1. Infeksi

Infeksi virus dan bakteri bisa menjadi penyebab mual. Menurut Stanford Health Care, flu perut (gastroenteritis) yang disebabkan oleh virus yang menginfeksi usus adalah salah satu penyebab umum mual. Alergi atau keracunan makanan akibat bakteri atau mikroorganisme tertentu juga bisa menjadi penyebab mual.

2. Mabuk Perjalanan

Mabuk perjalanan dapat dipicu oleh gerakan yang berulang di dalam kendaraan. Sebagian orang bisa mengalami mual saat bepergian naik alat transportasi, seperti mobil, kapal laut, bus, kereta api, dan pesawat terbang. Membaca buku atau bermain gawai saat di dalam kendaraan juga bisa menyebabkan mual.

3. Masalah Pencernaan

Masalah organ pencernaan bisa menjadi penyebab mual. Sakit maag atau Gastroesophageal reflux disease (GERD) bisa menyebabkan rasa terbakar yang bisa memicu mual.

Selain itu, penyakit hepatitis, pankreatitis, tukak lambung, dan kandung empedu juga bisa menyebabkan mual.

4. Masa Kehamilan

Hampir 50 persen ibu hamil mengalami mual selama bulan-bulan awal kehamilan. Mual biasanya disebabkan oleh perubahan dalam hormon reproduksi.

Mual bisa menjadi gejala dan tanda kehamilan. Di samping itu, mual juga bisa merupakan efek samping dari mengonsumsi pil KB, yang terjadi akibat dari perubahan keseimbangan hormon.

5. Sensitif Terhadap Bau Tertentu

Beberapa orang sangat sensitif terhadap bau tertentu dan mungkin merasa mual ketika mencium bau yang tidak disukai, seperti  parfum, makanan tertentu, atau buah yang menyengat semacam bau durian.

6. Penggunaan Obat-obatan

Lebih dari 50 persen obat-obatan memiliki efek samping mual. Pengobatan kanker dengan menggunakan obat kemoterapi secara rutin menyebabkan mual. Selain itu, beberapa orang mungkin mengalami mual pasca operasi, efek dari pemberian obat bius (anestesi).

7. Masalah Otak

Beberapa kondisi dan penyakit pada otak yang mungkin menyebabkan mual, di antaranya cedera otak, sakit kepala migrain, tumor otak, meningitis, dan stroke.

Selain yang disebutkan di atas, sejumlah penyebab mual lainnya, di antaranya:

  • Gangguan kecemasan atau anxiety
  • Terlalu banyak mengonsumsi alkohol, baik itu bir, wine maupun liquor.
  • Adanya racun dalam tubuh
  • Gangguan makan (anoreksia dan bulimia)

Gejala Mual

Mual dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman di bagian tenggorokan, dada, dan perut bagian atas Anda. Perasaan tersebut biasanya juga diikuti dengan keinginan untuk muntah. Bahkan mual bisa menghilangkan nafsu makan.

Jika Anda mual lalu muncul gejala tambahan seperti berikut ini, Anda sebaiknya segera menghubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut. Gejala-gejala berikut ini mungkin indikasi adanya kondisi serius:

  • Sakit kepala parah
  • Nyeri perut yang parah
  • Muntah darah
  • Rasa lemas yang ekstrem
  • Cedera kepala yang baru terjadi
  • Demam tinggi
  • Penglihatan kabur

Cara Mengatasi

Cara mengatasi mual tergantung pada penyebabnya. Untuk gejala yang berkaitan dengan penyakit serius, mual bisa mereda ketika kondisi membaik. Dokter mungkin juga memberi resep obat untuk sejumlah kondisi tertentu.

Dalam kasus tertentu, mual bisa dicegah dengan menghindari pemicunya. Misalnya, sebaiknya hindari menaiki kendaraan yang membuat Anda mengalami mabuk perjalanan. Di samping itu, hindari juga bau makanan yang tidak Anda sukai.

Anda juga bisa mengubah kebiasaan makan, seperti makan dalam porsi kecil tapi sering bisa membantu mengurangi gejala mual. Selain itu, menghindari makanan berminyak dan pedas juga bisa membantu mengurangi mual.

Untuk mengobati mabuk perjalanan, Anda juga bisa membeli obat yang mengandung dimenhydrinate yang dijual bebas di apotek. Selain itu, Anda bisa juga menempelkan koyo scopolamine, misal ke bagian belakang telinga Anda, untuk mabuk laut.

Anda juga dapat mengonsumsi obat yang mengandung antasida untuk meredakan mual akibat asam lambung berlebih.

Sebagai pilihan alternatif, Anda bisa mengonsumsi jahe untuk meredakan mual, terutama mual selama masa kehamilan.

Dalam sebuah studi, minyak esensial peppermint atau minyak kayu putih bisa memberikan efek relaksasi dan sensasi hangat yang membantu meredakan mual. Pengobatan tradisional Cina, seperti akupresur dan akupuntur, juga sudah sejak lama digunakan untuk meredakan mual-mual ringan.

Baca Juga : 10 Tips Mengatasi Mual Setelah Makan

Sumber

Everyday Health. (2020). What Is Nausea? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention. www.everydayhealth.com

Healthline. (2019). Everything You Should Know About Nausea. www.healthline.com

MedicineNet. (2020). Nausea: Symptoms & Signs. www.medicinenet.com

Singh, Prashant, et al. (2016). Nausea: a review of pathophysiology and therapeutics. Therapeutic Advances in Gastroentology. 2016 Jan; 9(1): 98–112. www.ncbi.nlm.nih.gov

Verywell Health. (2020). What Is Nausea?. www.verywellhealth.com

Web MD. Nausea and Vomiting. www.webmd.com