Apakah Palpitasi atau Kondisi Jantung Berdebar Berbahaya?

Apakah Palpitasi atau Kondisi Jantung Berdebar Berbahaya?

Penulis: Anggita | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 30 Maret 2023

 

Apakah Anda pernah merasakan jantung yang berdebar-debar? Kondisi ini disebut dengan istilah palpitasi.

Palpitasi adalah hal yang umum terjadi. Pemicunya beragam, mulai dari kondisi kesehatan yang Anda alami hingga pola hidup.

Seberapa berbahaya jantung yang berdebar-debar dan bagaimana langkah untuk mengatasinya? Simak penjelasannya di bawah ini.

Baca Juga: Jenis Penyakit Jantung dan Gejalanya, Waspadai!

Penyebab

Saat palpitasi terjadi, Anda dapat merasakan debarannya di dada, leher dan tenggorokan Anda.

Hal ini bisa terjadi saat Anda beraktivitas maupun beristirahat.

Berbagai penyebab palpitasi di antaranya:

Kemunculan palpitasi umumnya tidak membahayakan Anda, namun hal ini juga bisa menjadi tanda bahwa Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit tiroid atau tekanan darah yang rendah.

Tanda Kondisi Jantung

Selain itu, jantung yang berdebar-debar juga bisa dikaitkan dengan adanya masalah pada jantung.

Apabila Anda mengalami masalah jantung, maka palpitasi adalah bentuk dari aritmia, yaitu ritme jantung yang tidak normal.

Saat jantung berdetak terlalu cepat, maka kondisi tersebut dinamai dengan takikardia. Selain itu, jantung yang berdetak terlalu lambat disebut dengan istilah bradikardia.

Untuk memastikan apakah hal tersebut berbahaya atau tidak, Anda perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Diagnosis

Sejumlah cara dapat dilakukan dokter untuk mengetahui apa yang membuat jantung Anda berdebar terus-menerus.

Awalnya, dokter akan memeriksa fisik dan menanyakan Anda tentang riwayat medis Anda.

Selain itu, Anda juga mungkin perlu memberikan informasi tentang bagaimana gaya hidup Anda sehari-hari.

Pemeriksaan lain yang juga bisa menemukan penyebab palpitasi antara lain:

Baca Juga: 7 Cara Alami Mengatasi Jantung Berdebar Kencang

  • Pemeriksaan darah
  • Elektrokardiogram (EKG), adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk melihat irama jantung Anda saat beristirahat atau berolahraga. Metode ini juga bisa menilai apakah ada masalah pada jantung Anda.
  • Ekokardiogram, yakni USG pada jantung.
  • Rontgen dada, untuk melihat apakah paru-paru Anda mengalami perubahan yang bisa menyebabkan masalah di jantung.
  • Pemantauan Holter, adalah penggunaan monitor di dada untuk merekam sinyal listrik jantung selama 24 hingga 48 jam. Terkadang, Anda juga memerlukan alat tersebut untuk dibawa-bawa dan digunakan saat gejala palpitasi hadir.
  • Rekaman peristiwa, saat gejala palpitasi muncul, maka alat yang diletakkan di dada dapat merekam sinyal listrik dari jantung.

Kapan Harus ke Dokter

Memang kebanyakan dari palpitasi bukanlah hal yang serius. Tetapi, jika Anda sering mengalaminya dan kondisi palpitasi memburuk, ditambah lagi Anda memiliki riwayat penyakit jantung, maka Anda harus berkonsultasi dengan ahli medis.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah gejala penyerta palpitasi yang tidak boleh diabaikan:

Penanganan

Jantung yang berdebar bisa diatasi dengan mengetahui penyebabnya. Namun jika penyebabnya tidak ditemukan, Anda dapat mengatasinya dengan beberapa tips berikut.

  • Periksa kembali daftar makanan dan minuman yang Anda konsumsi

Ada beberapa makanan dan minuman yang bisa memicu jantung berdebar, seperti:

Kafein diketahui memiliki efek yang bisa meningkatkan detak jantung Anda setelah dikonsumsi.

Selain itu, gula juga bisa memberikan efek samping yang sama, terutama jika Anda memiliki hipoglikemia atau kadar gula darah yang rendah.

  • Kelola stres

Bukan hal yang baru bahwa kondisi mental seseorang dapat mempengaruhi kondisi fisiknya.

Stres dan rasa cemas adalah dua di antara banyaknya kondisi mental yang bisa menyebabkan palpitasi jantung.

Agar Anda tidak sering mengalaminya, maka cobalah untuk lebih rileks agar stres maupun kecemasan bisa pergi.

  • Batasi obat yang bisa memicu kondisi ini

Obat batuk dan flu bisa membuat jantung berdebar. Anda mungkin bisa merasakannya jika sedang mengonsumsi jenis obat tersebut.

Apabila Anda sensitif kepada kedua jenis obat ini, maka cobalah untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan Anda untuk menemukan solusinya.

Selain itu, obat herbal dan suplemen nutrisi juga berefek pada jantung, salah satunya adalah ginseng.

Jika palpitasi sangat mengganggu aktivitas Anda, maka cobalah untuk menjauhi obat-obatan tersebut.

Tidak semua orang bisa mengatasi masalah detak jantungnya hanya dari perubahan gaya hidup, beberapa orang mungkin membutuhkan obat yang diresepkan oleh dokter berdasarkan penyebab dari kehadiran palpitasi.

Baca Juga: Jumlah Detak Jantung Normal dan Cara Menghitungnya

Sumber