Jenis Anemia yang Umum Terjadi dan Gejalanya

Jenis Anemia yang Umum Terjadi dan Gejalanya

Penulis: Emy | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 20 Desember 2022

 

Penyakit anemia merupakan salah satu masalah kesehatan dunia yang serius, terutama mempengaruhi anak-anak dan wanita hamil. Memiliki anemia juga dapat membuat Anda merasa lelah dan lemah.

Ada banyak bentuk anemia, masing-masing memiliki penyebab yang berbeda-beda. Anemia bisa bersifat sementara atau jangka panjang, juga kondisinya bisa hanya gejala ringan hingga berat. 

Dalam kebanyakan kasus, anemia memiliki lebih dari satu penyebab. Perawatan untuk anemia juga tergantung pada penyebabnya, berkisar dari mengonsumsi suplemen hingga menjalani prosedur medis. Anda bisa mencegah beberapa jenis anemia dengan makan makanan yang sehat dan bervariasi.

Gejala Umum Anemia

Gejala anemia yang paling umum adalah kelelahan. Gejala umum lainnya termasuk:

  • kulit pucat
  • detak jantung yang cepat atau tidak teratur
  • sesak napas
  • sakit dada
  • sakit kepala
  • pusing

Orang dengan anemia ringan mungkin hanya merasakan sedikit gejala ringa atau bahkan tanpa gejala, dan beberapa jenis anemia menyebabkan gejala yang lebih spesifik. 

Kapan harus ke dokter?

Jika Anda sering merasa mudah lelah tanpa tahu penyebabnya, tidak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter. Kelelahan memiliki banyak penyebab selain anemia, jadi belum tentu jika tubuh terasa mudah lelah pasti karena anemia. 

Beberapa orang mengetahui bahwa hemoglobin mereka rendah ketika akan mendonorkan darah. Jika Anda diberitahu bahwa Anda tidak dapat donor darah karena hemoglobin rendah, coba untuk periksakan kondisi Anda ke dokter.

Jenis dan Penyebab Anemia

1. Anemia karena Pendarahan

Anda bisa kehilangan sel darah merah yang disebabkan oleh pendarahan. Ini bisa terjadi secara perlahan dalam jangka waktu yang lama, dan Anda mungkin tidak menyadarinya. Penyebabnya bisa meliputi: 

  • Kondisi gastrointestinal seperti maag, gastritis (radang lambung), wasir dan kanker.
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti aspirin atau ibuprofen, yang dapat menyebabkan gastritis
  • Saat kondisi haid, terutama jika Anda mengalami menstruasi yang berat (atau menstruasi yang berat). Ini dapat dikaitkan dengan fibroid.
  • Pasca trauma atau pasca operasi.

2. Penurunan atau Kerusakan Produksi Sel Darah Merah

Anemia yang disebabkan kondisi kerusakan sel darah merah membuat tubuh Anda mungkin tidak membuat cukup sel darah, atau mungkin tidak bekerja sebagaimana mestinya. Ini bisa terjadi karena ada masalah dengan sel darah merah atau karena tidak memiliki cukup mineral dan vitamin untuk membentuk sel darah merah secara normal. Kondisi yang terkait dengan penyebab anemia ini diantaranya:

  • Masalah sumsum tulang dan sel induk
  • Anemia defisiensi besi
  • Anemia sel sabit
  • Anemia defisiensi vitamin, khususnya b12 atau folat

Masalah Sumsum Tulang dan Sel Induk dapat membuat tubuh tidak menghasilkan cukup sel darah merah. Beberapa sel punca di sumsum yang berada di tengah tulang Anda akan berkembang menjadi sel darah merah. Jika tidak ada cukup sel punca, atau jika tidak berfungsi dengan benar, atau jika digantikan oleh sel lain seperti sel kanker, maka anemia bisa terjadi. Anemia yang disebabkan oleh masalah sumsum tulang atau sel induk meliputi:

Anemia aplastik terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel punca atau tidak memiliki sel punca sama sekali. Seseorang mungkin mendapatkan anemia aplastik karena genetik atau karena sumsum tulang yang terluka oleh obat-obatan, radiasi, kemoterapi, atau infeksi. Keganasan lain yang biasanya mempengaruhi sumsum tulang termasuk multiple myeloma atau leukemia. 

Keracunan timbal. Timbal beracun bagi sumsum tulang Anda, ini bisa mengakibatkan tubuh memiliki lebih sedikit sel darah merah. Keracunan timbal dapat terjadi ketika bersentuhan dengan timbal di tempat kerja, atau tanpa sengaja serpihan cat timbal termakan.

Thalassemia terjadi dengan masalah dengan pembentukan hemoglobin (4 rantai tidak terbentuk dengan benar). Anda membuat sel darah merah yang sangat kecil—walaupun Anda dapat membuatnya cukup banyak sehingga tidak menunjukkan gejala, atau bisa parah. Ini diturunkan dalam genetik dan biasanya mempengaruhi orang-orang keturunan Mediterania, Afrika, Timur Tengah, dan Asia Tenggara. Kondisi ini dapat berkisar dari ringan hingga yang mengancam jiwa.

Anemia Defisiensi Zat Besi terjadi karena tidak memiliki cukup mineral besi dalam tubuh. Sumsum tulang membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin, bagian dari sel darah merah yang membawa oksigen ke organ tubuh. Anemia defisiensi besi dapat disebabkan oleh:

  • Kurangnya mengonsumsi makanan dengan zat besi, terutama pada bayi, anak-anak, remaja, vegan dan vegetarian. 
  • Obat-obatan tertentu, makanan, dan minuman berkafein.
  • Kondisi pencernaan seperti penyakit Crohn, atau jika Anda memiliki bagian perut atau usus kecil yang diangkat.
  • Sering mendonor darah 
  • Kehamilan dan menyusui menggunakan zat besi dalam tubuh Anda 
  • Haid 
  • Perdarahan lambat kronis, biasanya dari sumber Gastrointestinal.

Baca Juga: Anemia Defisiensi Besi: Pengertian, Penyebab, dan Gejala

3. Anemia Defisiensi Vitamin B12 dan Folat

Anemia defisiensi vitamin dapat terjadi ketika Anda tidak mendapatkan cukup vitamin B12 dan folat. Anda membutuhkan kedua jenis vitamin ini untuk membuat sel darah merah. Jenis anemia ini dapat disebabkan oleh: 

  • Kekurangan makanan: Seseorang yang tidak makan daging atau jarang makan daging merah mungkin tidak mendapatkan cukup vitamin B12. Jika Anda memasak sayuran terlalu lama atau kurang makan sayur, Anda juga mungkin tidak mendapatkan cukup folat. 
  • Anemia megaloblastik: Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup vitamin B12, folat, atau keduanya.
  • Anemia pernisiosa: Ini terjadi karena tubuh tidak menyerap cukup vitamin B12. Penyebab lain dari kekurangan vitamin termasuk obat-obatan, penyalahgunaan alkohol, dan penyakit usus seperti sariawan tropis.

4. Anemia Terkait Kondisi Kronis Lainnya 

Biasanya terjadi ketika tubuh Anda tidak memiliki cukup hormon untuk membuat sel darah merah. Kondisi yang menyebabkan anemia jenis ini meliputi: Penyakit ginjal, Hipotiroidisme, Usia tua, Penyakit jangka panjang, seperti kanker, infeksi, lupus, diabetes, dan rheumatoid arthritis.

Baca Juga: 8 Makanan Penambah Darah bagi Penderita Anemia

 

Sumber

Mayo Clinic. (2019). Anemia. www.mayoclinic.com

Medical News Today. (2020). What to know about anemia. www.medicalnews.com

WebMD. (2020). Anemia. www.webmd.com