Tips Aman Mengonsumsi Suplemen Herbal

Tips Aman Mengonsumsi Suplemen Herbal

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 28 Desember 2022

 

Selama ini ada kepercayaan yang beredar di masyarakat bahwa suplemen dan obat-obatan herbal itu lebih aman digunakan. Banyak orang yang mengonsumsinya tanpa memperhatikan kandungan dan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Padahal sama halnya dengan suplemen non-herbal, obat maupun suplemen herbal juga mengandung zat kimia yang bisa menimbulkan interaksi tertentu. Terlebih jika Anda mengonsumsinya bersamaan dengan obat-obatan lain.

Suplemen maupun obat-obatan herbal memang sudah digunakan sejak lama. Namun, kebanyakan bahan-bahannya belum mendapatkan pengawasan ilmiah dan tidak diregulasi dengan ketat, seperti obat-obatan medis.

Karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui dengan baik kandungan di dalam suplemen dan obat herbal yang Anda beli sebelum mengonsumsinya.

Baca Juga: Ketahui Fakta Tentang Obat Pelangsing, Amankah?

1. Perhatikan Regulasinya

Di Amerika Serikat, semua produk suplemen herbal telah diatur regulasinya oleh Food and Drug Administration (FDA).

Meski tidak seketat obat-obatan biasa, ada beberapa aturan yang harus dipastikan oleh produsen suplemen herbal sebelum mereka memasarkan produknya.

Di Indonesia sendiri aturan terkait hal ini dibuat oleh Bahan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM).

Produk-produk suplemen herbal yang beredar di pasaran sebaiknya memiliki izin edar dari BPOM untuk memastikan keamanannya. Beberapa waktu yang lalu misalnya, BPOM menemukan 53 obat berlabel tradisional yang ternyata mengandung bahan kimia berbahaya.

2. Tidak Semua yang Alami Itu Aman

Di beberapa negara termasuk Indonesia, masyarakat beranggapan bahwa obat atau suplemen yang berlabel herbal atau alami itu lebih aman dan tidak mengandung risiko.

Banyak pasien yang menggabungkan obat-obatan dari dokter dengan obat herbal berharap bisa memperoleh kesembuhan. Padahal ada kemungkinan kedua jenis obat tersebut menghasilkan interaksi yang berbahaya.

3. Ikuti Petunjuk pada Label Kemasan 

Jika Anda menggunakan suplemen herbal, ikuti petunjuk yang tertera pada label kemasan dengan hati-hati dan konsumsi obat sesuai dengan dosis yang ditentukan.

Jangan pernah melebihi dosis yang dianjurkan, dan cari informasi tentang siapa yang tidak boleh mengonsumsi suplemen.

4. Perhatikan Efek Sampingnya

Baca dengan cermat mengenai kemungkinan terjadinya efek samping obat herbal yang akan Anda konsumsi.

Kurangi dosis atau hentikan konsumsi suplemen herbal bila Anda mengalami gejala, seperti mual, pusing, sakit kepala, atau sakit perut.

5. Waspada Terhadap Reaksi Alergi

Reaksi alergi yang parah dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Segera hubungi layanan medis darurat jika setelah mengonsumsi suplemen herbal, Anda mengalami reaksi alergi parah berupa sesak napas, mual dan muntah, serta pembengkakan di bagian tubuh (termasuk bibir atau mata).

Baca Juga: Berbagai Makanan Sehat yang Baik Dikonsumsi Setiap Hari

Interaksi Kandungan Suplemen dan Obat Herbal dengan Obat Lainnya

Mengonsumsi obat dan suplemen herbal tanpa pengetahuan yang baik mengenai kandungannya bisa berdampak buruk bagi tubuh Anda.

Berikut ini beberapa contoh kandungan suplemen herbal yang perlu Anda waspadai karena bisa berinteraksi dengan obat-obatan lain, antara lain:

St John Wort

Suplemen herbal populer ini sering digunakan untuk mengatasi masalah depresi, kecemasan, dan gangguan tidur. Namun, ada sejumlah efek samping yang bisa muncul karena mengonsumsinya, termasuk sakit kepala, mual, dan mulut kering.

Obat ini juga bisa menyebabkan interaksi negatif dengan obat jantung dan antidepresan, serta bisa membuat beberapa obat kemoterapi menjadi kurang efektif.

Kava

Kava atau kava kava merupakan obat herbal yang seharusnya bisa membantu mengatasi kecemasan dan insomnia.

Namun, ternyata obat herbal ini bisa menyebabkan sejumlah efek samping berupa kerusakan hati, seperti hepatitis.

Bila Anda menderita gangguan hati, jangan meminum suplemen yang mengandung kava. Suplemen kava juga sebaiknya tidak Anda minum bersamaan dengan minuman beralkohol atau obat lain yang bisa membuat Anda mengantuk.

Ginkgo

Banyak orang percaya bahwa ginkgo sebagai bahan herbal yang bisa meningkatkan daya ingat.

Beberapa orang juga percaya ginkgo biloba bisa membantu sirkulasi, fungsi mental, dan beragam kondisi kesehatan lainnya. Namun ternyata, ginkgo bisa mengencerkan darah dan bisa menyebabkan perdarahan.

Oleh karena itu, jika Anda mengonsumsi ginkgo dengan obat pengencer darah, efeknya bisa berbahaya.

Jahe

Tanaman herbal satu ini telah banyak digunakan untuk meredakan mual dan masuk angin. Bahkan sebagian orang terkadang menggunakan jahe untuk mengobati radang sendi atau nyeri sendi.

Faktanya, jahe dapat menyebabkan masalah dengan pembekuan darah, irama jantung, tekanan darah, dan kadar gula darah. Periksa dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe jika Anda menggunakan pengencer darah atau menderita diabetes.

Arnica

Arnica merupakan bahan herbal yang berasal dari tanaman Arnica montana, yang bunganya berwarna kuning oranye.

Beberapa orang percaya bahwa mengoleskan minyak tanaman ini ke kulit bisa membantu meringankan sakit karena memar, serta bengkak dan nyeri.

Sebagian yang lain menggunakan arnica sebagai suplemen untuk mengatasi sembelit. Namun, ramuan ini ternyata bisa meningkatkan tekanan darah, menyebabkan detak jantung yang sangat cepat, dan sesak napas. Tanaman ini bahkan bisa merusak hati, menyebabkan koma dan kematian.

Selain bahan-bahan alami di atas, masih banyak lagi tanaman-tanaman herbal yang bisa memberi efek buruk jika Anda konsumsi dan bisa berinteraksi negatif dengan obat-obatan lain.

Konsumsi obat maupun suplemen herbal memang hal yang lumrah terjadi di Indonesia. Namun, ada baiknya Anda lebih bijak dalam memilih produk karena beberapa suplemen mungkin akan membahayakan alih-alih membuat tubuh jadi sehat.

Jadilah konsumen yang cerdas. Jangan hanya mengandalkan pemasaran produk. Carilah informasi berbasis penelitian yang objektif untuk mengevaluasi klaim produk.

Bila perlu, konsultasikan dengan dokter terlebih dulu sebelum Anda mengonsumsi suplemen herbal.

Baca Juga: Alasan Roti Gandum Baik Untuk Dikonsumsi

Sumber

NIH (2021). 6 Tips: How Herbs Can Interact with Medicines. www.nccih.nih.gov

Mayo Clinic (2021). Herbal Supplements: What to Know Before You Buy. www.mayoclinic.org

Webmd (2020). What to Know Before You Take Herbal Supplements. www.webmd.com

WHO (2021). WHO Guidelines On Safety Monitoring of Herbal Medicines in Pharmacovigilance Systems. www.who.int