Anda Depresi atau Sedang Merasa Sedih? Pahami Perbedaannya

Anda Depresi atau Sedang Merasa Sedih? Pahami Perbedaannya

Penulis: Ossy | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 7 Januari 2023

 

Hidup tak melulu bersuka cita, terkadang kita juga berduka. Adalah hal yang wajar jika Anda merasakan kesedihan. Sedih adalah salah satu emosi dasar yang wajar jika kita rasakan.

Seringkali hal-hal menyedihkan memancing Anda untuk merasakan sedih. Namun, tak jarang pula seseorang menganggap bahwa ia sekadar merasa sedih, padahal ia sudah menunjukkan tanda-tanda depresi yang jika berlanjut menimbulkan dampak serius.

Atau sebaliknya, ketika seseorang sebenarnya merasa sedih, tetapi melakukan self-diagnose bahwa ia depresi.

Baca Juga: Ketahui 11 Faktor Penyebab Depresi Paling Umum

Kesedihan Vs Depresi

Berikut adalah perbedaan di antara kesedihan dan depresi:

  • Kesedihan bersifat sementara

Kesedihan adalah emosi yang timbul karena sebab tertentu. Kesedihan bersifat sementara dan perlahan memudar seiring waktu.

Kesedihan adalah emosi normal dan wajar yang timbul akibat suatu peristiwa, pengalaman, situasi yang menyakitkan, mengecewakan dan menyulitkan.

  • Depresi lebih dari rasa sedih

Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang menyebabkan keadaan emosional seseorang menjadi terganggu.

Depresi tidak sekadar merasa sedih. Kondisi ini terjadi ketika kesedihan yang dirasakan sudah memengaruhi kehidupan.

Depresi memengaruhi pikiran, emosi, persepsi dan perilaku Anda secara luas.

  • Ketika keadaan membaik, rasa sedih akan menurun

Kesedihan muncul karena sebab sesuatu, yang ketika sesuatu itu berubah ke arah lebih baik, luka dan kepedihan emosi yang kita rasakan memudar.

Tatkala kita bisa menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan kekecewaan, kehilangan dan keadaan tak menyenangkan, kesedihan pun berangsur akan menghilang.

  • Depresi tidak selalu muncul karena situasi sulit dan menyakitkan

Meskipun hal menyedihkan bisa mengundang depresi. Namun, depresi bisa saja muncul tanpa sebab yang jelas, ketika Anda dan dunia terasa baik-baik saja.

Depresi bisa disebabkan karena keturunan, ketidakseimbangan hormon dan masalah pada otak, peristiwa masa lalu, serta sebab lainnya.

  • Ketika seseorang depresi, segalanya tak lagi menyenangkan 

Depresi mencetus segala yang terjadi dalam hidup menjadi tidak lagi menyenangkan, tidak lagi menarik, penting, atau berharga.

Depresi menguras habis energi dan Anda merasa sulit untuk bangkit.

Tanda-tanda Depresi

Penentuan apakah seseorang mengalami depresi atau tidak memerlukan pemeriksaan secara mendalam oleh psikolog atau psikiater.

Namun, terdapat beberapa gejala yang mengindikasikan depresi pada seseorang. Berikut beberapa tanda depresi:

  • Merasa bahwa tidak ada lagi harapan

Ketika depresi, Anda mungkin bangun dari tidur dan merasa hampa, begitu putus asa dan seolah tak ada lagi harapan akan kehidupan. Juga perasaan bahwa tak ada lagi yang Anda inginkan, dan mempertanyakan mengapa Anda masih ada di dunia sekali pun Anda mungkin tak menginginkannya.

  • Kehilangan minat beraktivitas termasuk hal-hal yang disukai

Anda kehilangan minat melakukan segala aktivitas dalam hidup. Anda merasa tak ingin mandi, tak ingin beranjak dari kasur, tak lagi berminat menonton serial favorit, bahkan melupakan tanaman-tanaman kesayangan Anda.

Segalanya menjadi tidak berarti. Anda akan kehilangan minat dan alasan untuk melakukan hal-hal yang biasa Anda lakukan.

  • Kesedihan yang tak berujung meski tanpa alasan

Depresi memang bisa muncul akibat kesedihan dari ditinggalkan yang tersayang, patah hati, kegagalan, trauma dan kekecewaan. Namun, sebagai gangguan mental, ia dapat membuat Anda merasa tertekan dan sedih tanpa alasan.

Depresi membuat hidup Anda yang semula berwarna, menjadi gelap gulita.

Baca Juga: Hindari Pura-pura Bahagia, Ini 6 Cara Menghilangkan Rasa Sedih

  • Kesulitan berkonsentrasi, fokus, dan menggali kreativitas

Anda kesulitan memulai pekerjaan, fokus mengerjakan tugas, tak dapat berpikir jernih, dan kepala Anda hanya penuh dengan kedukaan.

Depresi perlahan-lahan akan mengganggu kehidupan Anda.

  • Merasa tidak berharga

Anda merasa bahwa Anda tidaklah berharga, mempertanyakan mengapa Anda masih ada di dunia, atau merasa bahwa Anda hanyalah seorang manusia yang tak berguna dan hanya memenuhi dunia saja.

Pemikiran ini terkadang membawa Anda pada kesimpulan bahwa seharusnya Anda tidak ada.

  • Mudah lelah dan gangguan tidur

Anda tidak melakukan pekerjaan berat, tetapi kelelahan mental membuat tubuh Anda pegal, terasa tidak nyaman, dan kelelahan seperti memikul beban yang begitu berat yang mungkin saja itu adalah beban kehidupan.

Depresi membawa Anda pada masalah tidur. Anda mungkin kesulitan tidur hingga tak tidur satu dua hari. Atau sebaliknya, membawa Anda terus tidur tanpa ingin bangun.

  • Kecemasan dan perasaan tertekan sepanjang hari

Depresi dan kecemasan adalah hal yang berbeda. Namun ketika sedang depresi, Anda mungkin akan dirundung rasa cemas.

Anda mungkin akan merasa tekanan batin yang kadangkala, Anda tak tahu dari mana muaranya.

  • Menarik diri

Anda tak hanya kehilangan minat melakukan hobi dan aktivitas kesukaan, tetapi juga dari lingkungan.

Anda merasa tidak ingin bertemu orang bahkan orang terdekat, dan secara berangsur menarik diri dari pekerjaan, sekolah, dan aktivitas harian.

  • Perubahan napsu makan

Beberapa orang menjadi tak berselera makan hingga lupa makan, atau merasa bahwa rutinitas makan tak lagi penting.

Namun, ada pula yang ingin terus-menerus makan. Depresi tak hanya berpengaruh pada pola tidur tetapi juga pola makan.

  • Kesulitan mengendalikan emosi

Seringkali depresi membuat seseorang lebih sensitif. Hal-hal yang biasanya bukan masalah, menjadi masalah yang begitu pelik.

Anda juga mudah marah atau mudah menangis. Kontrol emosi Anda mendadak bermasalah ketika Anda sedang depresi

  • Berpikir banyak tentang kematian, bunuh diri hingga percobaan mengakhiri hidup

Rasa sedih, hampa, tekanan, ketidakberhargaan dan hilangnya minat dengan apa pun terkadang bermuara pada keinginan untuk mati.

Berpikir tentang kematian, menginginkan kematian, ide-ide bunuh diri, hingga percobaan bunuh diri dapat terjadi ketika depresi ini tak segera ditangani.

Kapan Anda perlu menemui ahli?

Kesedihan dan depresi sering sulit dibedakan, terlebih depresi kadang berawal dari kedukaan yang berkepanjangan.

Jika Anda atau orang terdekat merasakan gejala-gejala seperti yang disebutkan, segeralah untuk mengunjungi layanan kesehatan mental terdekat.

Menemui psikolog dan psikiater dapat membantu Anda keluar dari tekanan berat yang sedang Anda alami serta rasakan.

Baca Juga: 9 Cara Menjadi Optimis untuk Menjalani Roller Coaster Kehidupan

Sumber

Psychology Today. (2015). The Important Difference Between Sadness and Depression. Psychologytoday.com

Healthline. (2017). Signs of Depression. healthline.com

Healthline. (2016). Is It Depression or Sadness? Learn the Signs. healthline.com

WebMD. (2021).Symptoms of Depression. webmd.com