Seputar Gula Fruktosa dan Efeknya Bagi Kesehatan

Seputar Gula Fruktosa dan Efeknya Bagi Kesehatan

Penulis: Silvia | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 3 April 2023

 

Anda mungkin pernah mendengar istilah gula fruktosa. Ini merupakan gula alami yang terkandung dalam buah-buahan, jus buah, beberapa sayuran hingga madu.

Selain itu, fruktosa merupakan bahan dasar dalam gula meja atau yang disebut sebagai sukrosa. Jenis pemanis yang satu ini juga bisa digunakan sebagai pemanis buatan dalam sirup jagung untuk membuat olahan makanan atau minuman sehingga menjadi lebih manis.

Mari simak lebih lanjut mengenai apa itu gula fruktosa dan apakah pemanis tersebut aman untuk dikonsumsi.

Baca Juga: Mengenal Gula Rafinasi dan Bahayanya untuk Kesehatan

Apa Itu Gula Fruktosa?

Gula fruktosa bisa berupa gula alami yang berasal dari buah-buahan, seperti apel, kurma, pir, hingga plum. Pemanis alami ini juga terdapat dalam asparagus, jamur, bawang merah, paprika merah, tebu, dan madu.

Ketika Anda mengonsumsi buah-buahan, jus buah, sayuran, atau madu, berarti gula fruktosa tersebut adalah pemanis alami.

Sementara jika Anda mengonsumsi makanan atau minuman dengan kandungan fruktosa di dalamnya, itu disebut sebagai pemanis buatan.

Fruktosa buatan ini biasanya diproduksi dalam bentuk sirup jagung, sukrosa, atau fruktosa kristal.

Lain halnya dengan glukosa, konsumsi fruktosa tidak menyebabkan kenaikan gula darah. Sebaliknya, fruktosa menyebabkan rendahnya kadar gula darah.

Oleh karena itu, gula fruktosa sering direkomendasikan sebagai jenis pemanis yang lebih aman untuk pasien diabetes.

Meski begitu, konsumsi fruktosa yang berlebihan juga bisa menyebabkan masalah pada kesehatan, terutama memicu gangguan metabolisme.

Baca Juga: Mengenal Aspartam dan Dampaknya Bagi Tubuh

Benarkan Gula Fruktosa Berbahaya Bagi Kesehatan?

Walaupun dianggap sebagai pemanis yang lebih aman untuk penderita diabetes, Anda tetap perlu membatasi asupan gula fruktosa.

Sebenarnya, tidak ada ketentuan khusus tentang panduan konsumsi fruktosa harian. Namun, Anda disarankan untuk membatasi konsumsi gula tambahan hingga kurang dari 10% dari total kalori harian.

Apabila fruktosa yang masuk ke dalam tubuh berlebihan, ada beberapa risiko yang bisa memengaruhi kesehatan Anda, seperti:

1. Meningkatkan Berat Badan

Salah satu akibat kelebihan konsumsi fruktosa, yaitu bisa meningkatkan berat badan sehingga berisiko menyebabkan Anda obesitas.

Asupan fruktosa berlebih dapat menghambat malonyl-CoA di hipotalamus yang berperan menekan rasa lapar. Dengan begitu, fruktosa bisa meningkatkan nafsu makan berlebihan.

Selain itu, gula fruktosa yang diterima secara berlebihan oleh tubuh juga dapat menyebabkan resistensi leptin.

Ketika resistensi leptin terjadi, kondisi tersebut dapat mengganggu regulasi lemak tubuh sehingga berkontribusi lebih tinggi pada obesitas.

Penumpukan lemak juga bisa meningkatkan kadar kolesterol yang pada akhirnya menyebabkan akumulasi lemak di sekitar organ dan berpotensi terkena serangan jantung.

2. Gangguan Hati

Fruktosa juga dapat meningkatkan kadar lemak pada hati sehingga fungsinya terganggu.

Penumpukan lemak pada hati bisa menyebabkan penyakit hati non-alkohol dan diabetes tipe 2. Penyakit berbahaya ini dapat terjadi karena fruktosa dapat mengakibatkan resistensi insulin.

Sebagai informasi, resistensi insulin merupakan kondisi di mana sel tubuh gagal merespons insulin secara normal.

Tidak hanya menyebabkan gangguan hati, resistensi insulin juga dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

3. Menyebabkan Asam Urat

Bahaya konsumsi gula fruktosa lainnya secara berlebihan, yaitu dapat menyebabkan penyakit asam urat.

Fruktosa bisa meningkatkan kadar asam urat di dalam darah sehingga menyebabkan asam urat, bahkan juga dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi.

Peningkatan kadar asam urat ini tentu saja sangat berisiko bagi kesehatan Anda. Aliran darah menuju jantung dapat terhambat sehingga risiko terkena penyakit jantung juga menjadi lebih besar.

4. Rentan Alami Peradangan

Karena fruktosa bisa memengaruhi metabolisme dalam tubuh Anda, maka peradangan pun lebih rentan terjadi.

Ketika sel dan jaringan di dalam tubuh Anda rusak akibat peradangan, sistem kekebalan pun akan terganggu. Anda mungkin akan lebih rentan mengalami penyakit tertentu karena tubuh kesulitan melawan infeksi.

Setelah mengetahui beberapa efek buruk dari konsumsi fruktosa berlebihan, Anda pun disarankan untuk berhati-hati. Sebaiknya, batasi konsumsi fruktosa, terutama pemanis buatan yang telah ditambahkan ke produk minuman atau makanan.

Sementara itu, konsumsi fruktosa alami yang biasanya terkandung dalam buah dan sayuran dinilai lebih aman. Sebab, buah-buahan dan sayuran memiliki nutrisi penting lain yang dibutuhkan oleh tubuh. Meski demikian, tetap konsumsi dalam porsi yang pas, ya.

Baca Juga: Lebih Sehat Gula Batu atau Gula Pasir?

Sumber

Healthline. Is Fructose Bad for You? The Surprising Truth. www.healthline.com

Levels. (2022). Why fructose is bad for metabolic health?. www.levelshealth.com

Medical News Today. (2021). Is fructose bad for you?. www.medicalnewstoday.com