Memahami Manfaat, Prosedur, dan Risiko Pemeriksaan Rontgen/X-Ray

Memahami Manfaat, Prosedur, dan Risiko Pemeriksaan Rontgen/X-Ray

Penulis: Dea | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 5 April 2023

 

Rontgen atau X-Ray merupakan teknik pencitraan medis yang memakai radiasi elektromagnetik untuk membuat gambar struktur di dalam tubuh yang bisa dilihat dalam bentuk film atau digital. Pada umumnya dokter melakukan rontgen untuk melihat organ dan struktur yang berada di dalam dada yang meliputi paru-paru, jantung, serta payudara.

Tidak ada persiapan khusus dalam melakukan rontgen, dokter hanya meminta Anda  untuk melepaskan perhiasan, kacamata, atau benda lainnya yang memiliki kandungan logam karena bisa mengganggu gambar.

Terdapat beberapa efek samping dalam penerapan rontgen, tetapi lebih banyak orang yang merasakan manfaatnya dibanding dengan efek samping yang ditimbulkan. Konsultasikan terlebih dahulu pada dokter Anda sebelum melakukan rontgen.

Baca Juga: Melacak penyakit dengan CT Scan: Pengertian, Prosedur dan Manfaatnya

Manfaat Rontgen 

Teknologi rontgen digunakan di dunia medis untuk berbagai tujuan. Berikut ini adalah penggunaan teknologi rontgen yang paling umum:

  • Mengidentifikasi patah atau retak pada tulang dan gigi
  • Memeriksa gigi berlubang dan menilai struktur mulut dan rahang
  • Mengidentifikasi tanda-tanda perubahan sendi yang menjadi pertanda radang sendi menggunakan metode rontgen khusus yang disebut arthrogram
  • Memperlihatkan tumor yang bersifat non kanker atau kanker pada tulang
  • Mengukur kepadatan tulang sebagai alat diagnosis osteoporosis
  • Mendeteksi pneumonia, tuberkulosis, atau kanker paru-paru yang dilihat melalui rontgen dada
  • Memeriksa jaringan payudara untuk mencari tanda-tanda kanker payudara dengan teknik rontgen khusus yang disebut mamografi
  • Mencari tanda-tanda gagal jantung atau adanya perubahan aliran darah ke paru-paru dan jantung
  • Memperlihatkan secara jelas mengenai gangguan yang terjadi di dalam saluran pencernaan, seperti batu ginjal
  • Menemukan benda yang tidak sengaja tertelan di dalam tubuh, seperti koin atau mainan berukuran kecil
  • Membantu beberapa jenis prosedur diagnostik lainnya, seperti fluoroskopi dan CT Scan
  • Memberikan beberapa petunjuk penting bagi para dokter atau ahli bedah ketika melakukan prosedur medis tertentu, seperti angioplasti koroner, yaitu prosedur untuk melebarkan arteri yang menyempit di dekat jantung.

Prosedur Rontgen 

Rontgen umumnya dilakukan oleh ahli radiologi di departemen radiologi rumah sakit, klinik dokter gigi, atau klinik khusus prosedur diagnostik.

Setelah Anda siap, ahli radiologi akan memberitahukan Anda mengenai bagaimana posisi tubuh yang benar agar bisa mendapatkan gambar yang jelas. Kemudian mereka akan meminta Anda untuk berbaring, duduk, atau berdiri dalam beberapa posisi.

Biasanya ahli radiologi mengambil gambar saat Anda berdiri di depan pelat khusus yang berisi film atau sensor rontgen. Pada kasus tertentu, mereka akan meminta Anda untuk berbaring atau duduk di pelat khusus dan menggerakkan kamera besar yang terhubung ke lengan baja di atas tubuh Anda untuk menangkap gambar rontgen.

Anda harus tetap diam ketika pengambilan gambar sedang berlangsung, supaya mendapatkan gambar yang lebih jelas. Rontgen berakhir setelah ahli radiologi puas dengan gambar yang didapat.

Baca Juga: Ketahui Tujuan Pemeriksaan Kolonoskopi dan Prosedurnya

Risiko dan Kontraindikasi Rontgen

Rontgen sendiri tidak terlalu berbahaya, tetapi Anda tetap perlu memperhatikan dan mendiskusikan dengan dokter Anda mengenai risikonya.

Paparan Radiasi

Menggunakan rontgen secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko terkena kanker di kemudian hari, meskipun risiko tersebut sangat kecil. Radiasi mempunyai cukup energi yang berpotensi membahayakan DNA.

Selain itu, paparan radiasi juga berbahaya bagi bayi yang sedang berkembang. Apabila Anda hamil, segera konsultasikan pada dokter Anda sebelum melakukan rontgen. Dokter mungkin akan menyarankan teknik pencitraan lainnya, seperti MRI.

Menurut Badan pengawas obat dan makanan di amerika (FDA), peningkatan risiko kanker yang terjadi akibat paparan radiasi bergantung pada beberapa faktor berikut ini:

  • Dosis: Semakin sering seseorang terpapar radiasi rontgen sepanjang hidupnya dan semakin tinggi dosisnya dapat memicu peningkatan risiko kanker.
  • Usia: Seseorang dengan usia muda yang sering terpapar radiasi rontgen memiliki risiko mengalami kanker seumur hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan seseorang yang mengalami paparan radiasi rontgen pada usia yang lebih tua.
  • Jenis kelamin: Perempuan mempunyai risiko mengembangkan kanker yang lebih besar dibandingkan dengan laki-laki setelah terpapar radiasi rontgen pada usia yang sama.
  • Bagian tubuh: Beberapa organ tertentu ada yang lebih sensitif terhadap radiasi rontgen.

Media Kontras

Terdapat beberapa risiko kecil yang berkaitan dengan media kontras yang digunakan ketika prosedur rontgen, terutama bagi sebagian orang yang mengalami asma atau penyakit lainnya.

Barium sulfat merupakan bahan kontras yang sangat aman bagi banyak orang, tetapi ada beberapa situasi yang bisa menimbulkan peningkatan risiko efek samping yang serius, seperti:

  • Riwayat adanya asma, alergi terhadap serbuk bunga, atau alergi lainnya yang menyebabkan munculnya reaksi alergi dengan zat aditif dalam agen barium sulfat.
  • Fibrosis kistik yang dapat meningkatkan risiko penyumbatan pada usus halus.
  • Dehidrasi parah yang memicu terjadinya konstipasi parah.
  • Perforasi atau penyumbatan usus.

Ketika Anda melakukan rontgen untuk mendiagnosis beberapa kondisi yang menyakitkan, seperti patah tulang, Anda akan merasakan sakit selama berlangsungnya tes. Hal ini karena Anda harus menahan tubuh Anda dalam posisi tertentu ketika pengambilan gambar.

Oleh sebab itu, sebelum rontgen berlangsung, biasanya dokter menyarankan Anda untuk minum obat pereda nyeri agar ketidaknyamanan tersebut dapat teratasi.

Apabila bahan kontras tidak sengaja tertelan sebelum berlangsungnya rontgen akan menimbulkan beberapa efek samping yang meliputi:

  • Gatal-gatal
  • Mual
  • Pusing
  • Munculnya rasa logam di mulut.

Baca Juga: Ketahui Fungsi dan Tahapan Pemeriksaan Leopold pada Ibu Hamil

 

Sumber

Healthline. (2020). X-Ray. www.healthline.com

NHS. (2018). X-Ray. www.nhs.uk

U.S. Food and Drug Administration. Medical X-ray Imaging. www.fda.gov

Verywell Health. (2020). What Is an X-Ray?. www.verywellhealth.com

WebMD. (2020). X-Rays. www.webmd.com