Pahami tentang Clonidine dan Fungsinya untuk Hipertensi

Pahami tentang Clonidine dan Fungsinya untuk Hipertensi

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 5 April 2023

 

Clonidine adalah obat resep yang dikonsumsi untuk mengatasi hipertensi (tekanan darah tinggi) dan tersedia dalam bentuk tablet dan suntik. Jenis clonidine yang Anda gunakan akan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan.

Mengontrol kondisi tekanan darah tinggi, clonidine membantu menurunkan risiko penyakit seperti stroke, serangan jantung, atau gangguan ginjal.

Anda bisa mengonsumsi clonidine sebagai pengobatan tunggal atau dikombinasikan dengan obat-obatan lain.

Bekerja dengan cara memengaruhi sel saraf yang mengatur kerja otot jantung dan pembuluh darah, mengonsumsi obat ini dapat menurunkan tekanan darah, merilekskan pembuluh darah, dan membuat frekuensi denyut jantung lebih terkendali setelah.

Baca Juga: Pahami 7 Cara Menghindari Hipertensi untuk Hidup yang Lebih Sehat

Kegunaan Clonidine

Di samping berguna mengendalikan tekanan darah pada hipertensi, obat ini juga dapat dikonsumsi untuk beberapa kondisi berikut ini:

  • Mengurangi gejala akibat menopause
  • Meredakan rasa nyeri, khususnya yang disebabkan oleh kanker
  • Sebagai pengobatan pada kondisi ADHD (attention deficit hyperactivity disorder), sebuah gangguan mental yang membuat seorang anak sulit untuk memahami, memerhatikan, serta punya perilaku impulsif, sehingga bisa berdampak pada prestasi anak di sekolah

Clonidine mengobati tekanan darah tinggi dengan menurunkan detak jantung dan mengendurkan pembuluh darah sehingga darah dapat mengalir lebih mudah ke seluruh tubuh.

Sebagai pengobatan pada kondisi ADHD, clonidine memengaruhi bagian otak yang mengontrol perhatian dan impulsif.

Kondisi tekanan darah tinggi bila tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan pada otak, jantung, pembuluh darah, ginjal, dan bagian tubuh lainnya.

Jika Anda mengalami kerusakan pada organ-organ ini, Anda kemungkinan akan mengalami penyakit jantung, serangan jantung, gagal jantung, stroke, gagal ginjal, kehilangan penglihatan, dan masalah lainnya.

Sebaiknya Anda melakukan perubahan gaya hidup untuk membantu mengontrol tekanan darah, seperti mengonsumsi makanan yang rendah lemak dan garam, menjaga berat badan yang sehat, berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari, tidak merokok, dan membatasi konsumsi alkohol.

Cara Mengonsumsi Clonidine

Clonidine tersedia dalam bentuk tablet untuk diminum, biasanya sebanyak dua kali sehari. Sebaiknya Anda mengonsumsi clonidine di sekitar waktu yang sama setiap hari.

Ikuti petunjuk pada label resep dengan hati-hati dan mintalah dokter untuk memberikan penjelasan jika Anda punya pertanyaan.

Pastikan Anda mengonsumsi clonidine persis seperti yang diarahkan. Berikut beberapa informasi cara mengonsumsi clonidine yang perlu Anda perhatikan:

  • Jangan mengurangi atau melebihi dosis
  • Jangan meminumnya lebih sering dari yang ditentukan oleh dokter
  • Bahkan jika Anda merasa sehat, lanjutkan minum clonidine
  • Jangan berhenti minum clonidine tanpa terlebih dulu berkonsultasi dengan dokter

Dokter mungkin akan memberi Anda clonidine dosis rendah dan secara bertahap meningkatkan dosis, tidak lebih dari sekali setiap minggu.

Dosis akan diturunkan secara bertahap jika kondisi Anda membaik. Jangan secara tiba-tiba berhenti minum clonidine karena dapat menyebabkan:

  • Gugup
  • Sakit kepala
  • Peningkatan tekanan darah yang cepat
  • Gemetar tak terkendali di beberapa bagian tubuh

Untuk mengobati hipertensi, dokter akan menentukan dosis dan jangka waktu penggunaan clonidine sesuai usia dan kondisi kesehatan pasien.

  • Untuk anak-anak berusia di atas 12 tahun, dosis clonidine dalam bentuk tablet adalah 200 mcg yang dikonsumsi sebanyak 2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan setiap minggu, sesuai kebutuhan, dengan dosis maksimal 2.400 mcg per hari.
  • Untuk orang dewasa, dosisnya adalah 50–100 mcg yang dikonsumsi sebanyak 3 kali sehari. Setiap 2–3 hari, dosis bisa ditingkatkan jika perlu maksimal 2.400 mcg per hari.

Efek Samping Clonidine

Efek samping clonidine yang paling umum adalah kantuk. Namun, efek ini mungkin akan hilang seiring dengan seringnya Anda mengonsumsinya. Beberapa efek samping lain clonidine termasuk:

Selain beberapa efek samping umum di atas, Anda juga bisa mengalami beberapa efek samping serius.

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami salah satu dari efek samping serius berikut:

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mengonsumsi Clonidine

Mengingat obat ini tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsinya, di antaranya:

  • Kondisi alergi – Obat ini tidak boleh dikonsumsi bagi Anda yang alergi terhadap clonidine.
  • Alkohol – Anda sebaiknya berhenti minum alkohol selama mengonsumsi clonidine karena bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
  • Penyakit – Berkonsultasilah lebih dulu dengan dokter jika Anda pernah atau sedang menderita beberapa penyakit, seperti aritmia, stroke, hipotensi, penyakit ginjal, atau penyakit jantung, seperti serangan jantung dan penyakit jantung koroner.
  • Konsumsi obat-obatan lain – Anda juga perlu menginformasikan kepada dokter tentang obat-obatan lain yang sedang Anda konsumsi, termasuk suplemen dan produk herbal, sebelum mengonsumsi clonidine untuk memastikan keamanan kombinasi obat.
  • Seputar kehamilan dan menyusuiClonidine hanya boleh dikonsumsi oleh ibu hamil jika manfaat yang bisa diperoleh melebihi besarnya risiko terhadap janin. Sedangkan untuk ibu menyusui, sebaiknya obat ini dihindari karena dapat terserap ke dalam ASI, kecuali disarankan oleh dokter. Pastikan Anda juga berkonsultasi dengan dokter jika Anda sedang merencanakan kehamilan.

Baca Juga: Berbagai Klasifikasi Hipertensi yang Wajib Dipahami

Sumber

MedlinePlus. (2017). Clonidine. medlineplus.gov

Healthline. (2018). Clonidine Oral Tablet. www.healthline.com

Drugs.com. (2021). Clonidine. www.drugs.com

Mayo Clinic. (2022). Clonidine (Oral Route). www.mayoclinic.org