Kenali Gejala Memasuki Masa Menopause

Kenali Gejala Memasuki Masa Menopause

Penulis: Dhiya | Editor: Niahappy

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 22 Juli 2020

 

Menopause merupakan masa berakhirnya siklus menstruasi Anda, biasanya ditandai jika Anda tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan. Menopause dapat terjadi pada wanita usia 45 hingga 55 tahun. Setiap wanita memiliki gejala yang berbeda saat memasuki masa menopause, karena pada masa itu estrogen banyak digunakan oleh bagian tubuh Anda.

Namun, jika Anda memiliki lebih sedikit estrogen, maka Anda bisa mengalami berbagai gejala. Sebagian wanita mengalami gejala yang sangat ringan dan mudah diobati dengan perubahan gaya hidup, sedangkan beberapa wanita tidak memerlukan perawatan sama sekali.

Namun, beberapa diantaranya bisa mengalami gejala yang sangat parah dan berdampak signifikan pada aktivitas sehari-hari. Supaya Anda tidak ragu mengalami menopause atau tidak, simak gejala umum memasuki masa menopause berikut ini:

Baca Juga: Waspadai 6 Gejala Awal Serangan Jantung

1. Perubahan Menstruasi

Perubahan pada pola menstruasi adalah gejala menopause pertama yang Anda rasakan. Jika biasanya Anda mengalami menstruasi setiap 3 minggu sekali, saat memasuki masa menopause, Anda mungkin mengalami pendarahan lebih atau kurang dari biasanya. Anda tidak perlu khawatir, karena ini adalah perubahan normal.

Atau jika Anda tidak menstruasi selama 3 bulan, hal tersebut bisa jadi tanda bahwa masa menopause sudah dekat. Meskipun lebih dari 20 persen wanita mengalami menstruasi teratur lagi setelah masa ‘istirahat’ tersebut.

Tetapi untuk memastikan tidak ada masalah, Anda perlu ke dokter jika mengalami menstruasi yang sangat berdekatan, mengalami pendarahan hebat, menstruasi Anda terjadi lebih dari seminggu, atau bahkan mengalami pendarahan selama lebih dari satu tahun.

2. Kekeringan Vagina

Akibat estrogen berkurang, maka menyebabkan lapisan vagina menipis dan sekresi vagina berkurang. Selain itu vagina juga menjadi lebih pendek dan sempit.

Sehingga Anda mengalami kekeringan dan iritasi yang dapat membuat hubungan seksual menjadi tidak nyaman atau bisa jadi Anda memiliki masalah kesehatan lainnya seperti infeksi vagina atau masalah kandung kemih.

Beberapa wanita juga mengalami kesulitan menahan buang air kecil. Bahkan Anda mendadak ingin buang air kecil, atau air kecil bisa bocor saat berolahraga, bersin, atau tertawa.

3. Hot Flashes

Hot flashes atau disebut juga gejala vasomotor dialami banyak wanita yang dapat bertahan beberapa tahun setelah menopause. Hot flashes adalah sensasi panas yang terjadi secara tiba-tiba pada tubuh bagian atas.

Mulai dari wajah, leher, dada, atau berkemabang ke bagian bawah. Kulit Anda menjadi merah dan bercak, bahkan mulai berkeringat. Detak jantung juga kemungkinan tiba-tiba meningkat, menguat, atau menjadi tidak teratur.

Hot flashes umumnya terjadi selama setahun pertama setelah menstruasi terakhir wanita. Hot flashes ini biasanya berlangsung selama beberapa menit. Sebagian wanita mengatakan rasanya hangat bahkan panas seperti berjemur di bawah sinar matahari.

4. Kesulitan Tidur

Saat Anda memasuki masa menopause, beberapa wanita mulai mengalami kesulitan tidur nyenyak. Mungkin Anda merasakan tidak bisa tertidur dengan mudah atau efek keringat malam yang membuat Anda terbangun.

Bahkan Anda juga sulit tidur kembali jika sudah terbangun di malam hari. Gangguan tidur ini juga disebabkan karena hot flashes.

Selain itu kesulitan tidur juga ditandai dengan kecemasan, merasa sulit tidur siang meskipun Anda lelah, sulit berkonsentrasi pada siang hari karena Anda lelah, dan juga menjadi mudah tersinggung.

5. Perubahan Mood

Perubahan mood tidak terjadi saat Anda menstruasi saja, Anda juga menjadi lebih sensitif saat menopause. Namun, studi menunjukkan bahwa perubahan mood ini lebih sering terjadi selama perimenopause, ketika fluktuasi hormon paling tidak menentu.

Perubahan mood ini bisa membuat stres, bahkan Anda bisa merasa senang dalam satu menit dan selanjutnya Anda menjadi sedih atau cemas. Namun, perubahan mood tersebut bersifat sementara dan tidak berdampak pada depresi. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon yang dapat memicu perubahan mood.

Mood yang rendah ini cenderung meningkat setelah beberapa hari atau minggu. Perubahaan mood juga bisa menjadi bahwa Anda mengalami depresi. Anda bisa mengatasinya seperti menyelesaikan masalah atau membicarakan masalah yang sedang dialami.

6. Hasrat Seksual yang Rendah

Anda mungkin akan merasakan bahwa hasrat Anda terhadap seks berubah. Anda bisa saja mengalami rasa kurang tertarik atau Anda juga bisa merasa lebih “seksi” setelah menopause. Setelah 1 tahun tidak menstruasi, Anda tidak bisa hamil lagi. Tapi ingat, Anda masih berisiko terkena penyakit menular seksual bahkan HIV.

Hasrat seksual yang menurun ini berpengaruh pada usia paruh baya karena berbagai faktor, seperti estrogen yang berkurang atau perubahan sirkulasi yang berkaitan dengan usia dapat mengurangi aliran darah ke alat kelamin dan menyebabkan penurunan sensasi.

Tidak hanya itu, wanita yang merasa terlalu lelah karena kesulitan tidur jua merasa tidak tertarik pada seks. Selain itu inkontinensia urin juga dapat menyebabkan rasa malu yang mengurangi daya tarik seks. Kekhawatiran tentang perubahan fisik juga mempengaruhi gairah seks Anda.  

7. Menurunnya Massa Tulang

Menurunnya massa tulang bisa terjadi saat kadar hormon rendah dan periode menstruasi terjadi pada waktu yang lama. Biasanya dialami oleh wanita yang mengalami menopause sebelum usia 40 tahun.

Menurunnya massa tulang atau osteoporosis ini disebut sebagai silent disease karena tidak ada gejala yang timbul. Umumnya seorang wanita tidak merasakan osteoporosis sampai tulang terkilir secara tiba-tiba atau membuat tubuh Anda menjadi bungkuk.

Selain beberapa gejala menopause yang telah disebutkan, beberapa wanita juga mungkin akan mengalami sakit kepala dan jantung berdebar. Karena gejala menopause kemungkinan disebabkan oleh perubahan kadar hormon, maka tidak dapat diprediksi seberapa sering seorang wanita akan mengalami gejala-gejala tersebut.

Sebaiknya Anda konsultasikan dengan dokter jika gejala-gejala tersebut mengganggu aktivitas sehari-hari Anda. Tingkat keparahan dari gejala menopause juga sangat bervariasi di seluruh dunia.

Baca Juga: Cara Ampuh Meningkatkan Kepadatan Tulang

Sumber

National Institute on Aging (2017). What are the Signs and Symptoms Menopause. www.nia.nih.gov

Harvard Medical School (2009). Dealing With the Symptoms of Menopause. www.health.harvard.edu

Medical News Today (2017). Everything You Need to Know About Menopause. www.medicalnewstoday.com

NHS. Menopause- Symptoms. www.nhs.uk