Tak Hanya Hiperaktif, Ini Ciri-Ciri Anak ADHD Lainnya

Tak Hanya Hiperaktif, Ini Ciri-Ciri Anak ADHD Lainnya

Penulis: Ossy | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 19 Februari 2023

 

Anak dengan ADHD umumnya mengalami kesulitan untuk duduk tenang ketika teman-teman lain sudah dapat duduk tenang. Selain itu, mereka juga cenderung mengalami kesulitan untuk fokus atau cenderung terus melamun di situasi yang membutuhkan konsentrasi.

Baca Juga: ADHD, Pengaruhnya dan Bagaimana Penanganannya

Kriteria ADHD

ADHD (Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) adalah gangguan neurologis yang menetap seumur hidup. Gangguan ini dimulai pada masa perkembangan anak dan mengakibatkan gangguan perhatian, impulsivitas dan hiperaktivitas.

Berikut adalah beberapa kriteria ADHD:

  • Mengalami masalah atensi atau kesulitan memusatkan perhatian selama lebih dari 6 bulan lamanya
  • Mengalami masalah impulsivitas atau hiperaktivitas selama lebih dari 6 bulan lamanya
  • Tanda-tanda ADHD muncul sebelum usia 12 tahun
  • Tanda-tanda ADHD muncul di dua tempat atau lebih, seperti sekolah, rumah, atau lingkungan bermain
  • Gejala tersebut memengaruhi kualitas hidup, masalah belajar dan sosial anak
  • Tanda-tanda ini bukan disebabkan masalah psikologis lain seperti skizofrenia, depresi, dan gangguan mood lainnya

Ciri Umum ADHD 

Tiga hal yang menjadi ciri khas ADHD adalah masalah memusatkan perhatian, impulsivitas, dan hiperaktivitas.

Kendati demikian, tidak semua anak ADHD menunjukkan tingkah yang hiperaktif. Beberapa anak ADHD justru lebih banyak melamun ketimbang berlarian.

Secara umum, berikut adalah ciri-ciri anak dengan ADHD:

  • Banyak melamun
  • Rentang perhatian yang pendek, terutama untuk tugas-tugas yang tidak disukai seperti menulis atau membuat rangkuman
  • Sering lupa atau kehilangan alat tulis dan benda miliknya
  • Tidak terorganisir, seperti kamar yang berantakan, buku dan alat tulis yang diletakkan sembarangan dan mudah kehilangan
  • Kesulitan memprioritaskan kegiatan, dan cenderung melakukan hal yang disukai ketimbang yang harus dilakukan segera
  • Sering tampak gelisah dengan menggoyangkan kaki, mengetuk meja, di kala diminta duduk tenang
  • Terlalu banyak bicara dan kerap menyela pembicaraan orang lain
  • Sering membuat kesalahan yang ceroboh, termasuk kurang teliti. Misalnya, ketika mengerjakan tugas sekolah
  • Seringkali bermain dengan ceroboh dan tidak memikirkan risiko, misalnya lompat dari tempat tinggi
  • Kesulitan mengantre
  • Kesulitan berteman
  • Manajemen waktu yang kurang baik, dan kurangnya kesadaran akan waktu
  • Perubahan suasana hati yang sering berubah-ubah dan masalah dalam meregulasi emosi
  • Mudah lupa dan memori kerja yang buruk, misalnya, lupa urutan dalam rumus matematika
  • Masalah fungsi eksekutif dan tugas-tugas yang memerlukan multitasking
  • Seringkali sulit mengendalikan amarah
  • Gemar menunda-nunda mengerjakan tugas atau prokrastinasi
  • Mudah terdistraksi atau teralihkan perhatiannya
  • Beberapa anak mungkin seringkali keluar dari tempat duduk dan berjalan-jalan di kelas
  • Seringkali membeli sesuatu tanpa berpikir
  • Kesulitan dengan instruksi yang beruntun dari guru, seperti, ”Buka bukumu halaman 114, lihat soal di Tabel 5, kerjakan nomor 1 hingga 6 di buku tugas dan kumpulkan Selasa depan.”
  • Seringkali lupa akan PR, tugas, atau membawa barang yang diminta guru untuk dibawa
  • Beberapa anak terlihat seperti tidak kenal lelah, terus bergerak, berlari, melompat, hingga memanjat

Baca Juga: Apa Itu ADHD? Perbedaannya dengan Autisme secara Perilaku

Tipe ADHD dan Ciri-Cirinya

Kendati ciri-ciri ADHD terdiri atas gangguan atensi, impulsivitas, dan hiperaktivitas, tetapi beberapa anak memiliki kecenderungan pada gangguan atensi, atau masalah impulsivitas dan hiperaktivitas, atau keduanya.

Bagaimana ciri-ciri dari tiap tipe? Berikut adalah penjelasannya.

  • Inattentive atau masalah memusatkan perhatian

Anak ADHD dengan tipe ini mungkin tidak tampak hiperaktif. Dibandingkan mengalami masalah dalam hal hiperaktivitas, mereka lebih cenderung merasa sulit untuk memusatkan perhatian.

Namun, bukan berarti mereka tidak bisa fokus. Anak ADHD seringkali hiperfokus pada hal-hal yang mereka suka, tetapi dapat mudah teralih, terutama tugas-tugas yang mereka anggap membosankan.

Sulit bagi anak ADHD untuk mengatur atau menyelesaikan tugas, memerhatikan detail atau urutan, serta mengikuti instruksi atau percakapan.

Anda mungkin menemukan mereka sedang fokus mewarnai dan tidak mendengarkan apa yang Anda katakan karena kesulitan untuk membagi perhatian.

Anak ADHD tipe ini umumnya mudah terganggu dan teralihkan perhatiannya. Salah satu contohnya adalah ketika seorang anak yang lebih memerhatikan suasana di luar jendela ketimbang memerhatikan penjelasan guru di kelas.

Tak hanya tanda-tanda tersebut, mereka pun kerap lupa dengan detail rutinitas sehari-hari, seperti membawa baju olahraga di hari Kamis atau mengenakan topi untuk upacara bendera di hari Senin.

Mereka juga sulit mengatur tugas, memiliki meja yang berantakan, dan kerap kehilangan dan ketinggalan barang karena masalah disorganisasinya.

  • Masalah impulsivitas dan hiperaktivitas

Anak dengan tipe ini menampakkan gejala sulit duduk tenang dan banyak bicara. Pada usia kanak-kanak, mereka sangat aktif, terus berlari, melompat, memanjat dan seperti tak punya lelah.

Anak-anak mungkin aktif bergerak, tetapi anak ADHD akan tampak frustrasi atau kesulitan untuk duduk tenang ketika teman seusia sudah dapat melakukannya. Mereka mungkin tak mau duduk di kursi dan mencari-cari cara agar bisa keluar tempat duduk atau kelas.

Ciri impulsivitas sering ditunjukkan dengan meminjam barang tanpa permisi, bertindak mengganggu orang tanpa berpikir, atau menginterupsi percakapan.

Mereka juga sulit menunggu antrean. Anak ADHD seringkali ceroboh dan kurang hati-hati sehingga mudah cedera karena kelalaiannya.

  • Gabungan 

Tipe ini menyebabkan seorang anak memiliki gejala dari tipe pertama dan kedua. Mereka menunjukkan ciri-ciri dari masalah yang ditunjukkan pada kedua tipe.

Catatan Penting

ADHD adalah gangguan neurologis yang menetap seumur hidup. Hal ini berarti, anak-anak yang memiliki ADHD akan terus mengembangkan permasalahan perhatian, impulsivitas, dan hiperaktivitas dalam rupa permasalahan yang mengikuti masa remaja dan dewasa mereka.

Jika anak atau kerabat Anda menunjukkan ciri-ciri seperti yang disebutkan, penting untuk segera memeriksakan mereka pada dokter anak atau psikolog dan psikiater terdekat.

Intervensi dini dapat membantu mereka mengelola permasalahan yang mereka alami dan mencegah timbulnya masalah-masalah penyerta.

Baca Juga: Ritalin: Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Sumber