Berbagai Klasifikasi Hipertensi yang Wajib Dipahami

Berbagai Klasifikasi Hipertensi yang Wajib Dipahami

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 6 Juni 2023

 

Hipertensi merupakan sebuah istilah medis untuk tekanan darah tinggi, penyakit umum yang terjadi saat darah dengan paksa mendorong arteri saat jantung dipompa.

Untuk mengukur tekanan darah, dokter menggunakan alat bernama sphygmomanometer yang memberikan informasi mengenai tekanan darah dalam milimeter air raksa (mm Hg) dan terdiri dari dua angka.

Angka atas atau pertama mengukur tekanan di arteri saat jantung berdetak (tekanan sistolik). Sedangkan angka bawah atau kedua mengukur tekanan di arteri di antara denyut (tekanan diastolik).

Tekanan darah lebih dari 80 mm Hg (diastolik) untuk angka bawah dan antara 120 dan 129 mm Hg untuk angka atas (sistolik) dianggap sebagai tekanan darah yang relatif tinggi.

Umumnya hipertensi tidak perlu pengobatan kecuali jika seseorang memiliki faktor risiko tinggi. Anda sebaiknya menerapkan perubahan gaya hidup yang lebih baik untuk mengatasi hipertensi. Untuk informasi lebih lengkap mengenai klasifikasi hipertensi, simak artikel berikut ini!

Baca Juga: Kenali Tanda dan Gejala Terjadinya Hipertensi

Klasifikasi Hipertensi 

Hipertensi diklasifikasikan dalam beberapa jenis, yaitu:

  • Hipertensi Primer

Jenis hipertensi yang juga dikenal sebagai hipertensi esensial ini dialami oleh hampir 90% pasien dengan penyebab yang tidak diketahui. Namun, umumnya hipertensi ini dianggap sebagai hasil kombinasi faktor genetika, diet, gaya hidup, dan usia.

Orang yang menderita hipertensi jenis ini biasanya tidak menunjukkan gejala. Namun, beberapa pasien mungkin mengalami tanda-tanda seperti:

Untuk menghindari jenis hipertensi ini, Anda sebaiknya menghindari hal-hal berikut:

Perubahan pada pola makan dan gaya hidup dapat menurunkan tekanan darah dan risiko komplikasi akibat hipertensi.

Jenis hipertensi ini terjadi saat ada kelainan pada arteri yang memasok darah ke ginjal. Hipertensi ini dialami oleh sekitar 5 sampai 10 persen orang dan lebih umum dialami mereka yang berusia lebih muda.

Beberapa penyebab umum dari hipertensi ini antara lain:

Beberapa penyebab yang mendasari hipertensi sekunder di antaranya adalah:

    • Kelainan hormon
    • Kelainan tiroid
    • Penyempitan aorta
    • Penyakit kelenjar adrenal
    • Apnea tidur obstruktif
    • Penyempitan arteri yang memasok darah ke ginjal
    • Efek samping dari beberapa obat, termasuk pil KB, alat obat diet, stimulan, antidepresan, dan beberapa obat bebas
  • Hipertensi Maligna

Jika mengalami jenis hipertensi ini, tekanan darah akan naik agak cepat dan menyebabkan keadaan darurat medis sehingga perlu dilarikan ke rumah sakit. Ini karena hipertensi maligna menyebabkan kerusakan pada organ tubuh. Beberapa gejala umum meliputi:

Termasuk jenis hipertensi yang paling parah, hipertensi maligna ditandai dengan peningkatan tekanan darah:

    • Lebih besar dari 180 mm Hg sistolik
    • Lebih besar dari 120-130 mm Hg diastolik
    • Ditambah kerusakan beberapa organ
  • Hipertensi Resisten

Hipertensi resisten adalah kondisi tekanan darah tinggi yang sulit dikendalikan dan membutuhkan banyak obat. Hipertensi jenis ini biasanya terjadi pada orang dengan kriteria berikut:

    • Berusia lanjut
    • Obesitas
    • Menderita diabetes
    • Menderita penyakit ginjal

Hipertensi dianggap resisten jika tekanan darah Anda tetap tinggi, meskipun sudah mengonsumsi tiga jenis obat penurun tekanan darah, termasuk diuretik. 10 persen orang dengan tekanan darah tinggi diperkirakan mengalami jenis hipertensi ini.

Pengobatan Hipertensi

Mengubah gaya hidup dapat membantu mengontrol dan mengelola tekanan darah tinggi. Sebaiknya Anda melakukan perubahan gaya hidup seperti:

  • Konsumsi makanan yang sehat untuk jantung dengan sedikit garam
  • Melakukan aktivitas fisik secara teratur
  • Mempertahankan berat badan yang sehat
  • Berusaha mengurangi berat badan apabila mengalami obesitas
  • Membatasi jumlah alkohol yang Anda minum

Namun, terkadang perubahan gaya hidup saja tidak cukup. Jika diet dan olahraga tidak membantu mengatasi hipertensi, dokter mungkin merekomendasikan obat untuk menurunkan tekanan darah.

Dokter akan meresepkan jenis obat yang dipakai untuk tekanan darah tinggi tergantung pada pengukuran tekanan darah dan kesehatan Anda secara keseluruhan. Penggunaan dua atau lebih jenis obat tekanan darah biasanya bekerja lebih baik daripada penggunaan satu obat saja.

Pastikan tekanan darah Anda kurang dari 130/80 mm Hg jika Anda adalah:

  • Orang dewasa yang sehat berusia 65 tahun atau lebih
  • Orang dewasa sehat yang berusia kurang dari 65 tahun dengan risiko 10% atau lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular dalam 10 tahun ke depan
  • Orang yang memiliki penyakit ginjal kronis, diabetes, atau penyakit arteri koroner

Tanyakan kepada dokter tentang perawatan hipertensi terbaik untuk Anda. Pengobatan hipertensi yang ideal dapat bervariasi berdasarkan usia dan kondisi kesehatan, terutama jika Anda berusia lebih dari 65 tahun.

Baca Juga: Ketahui Fungsi Natrium serta Kaitannya dengan Hipertensi

Sumber

Healthline. (2019). Types and Stages of Hypertension. www.healthline.com

Emedicine Medscape. (2019). Hypertension: Practice Essentials, Background, Pathophysiology. www.emedicine.medscape.com

Medical News Today. (2019). Hypertension: Causes, symptoms, and treatments. www.medicalnewstoday.com

Mayo Clinic. (2021). High blood pressure (hypertension) – Diagnosis and treatment. www.mayoclinic.org