Halusinasi: Kenali Penyebab, Jenis, dan Cara Mengatasinya

Halusinasi: Kenali Penyebab, Jenis, dan Cara Mengatasinya

Penulis: Audrie | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 28 November 2022

 

Halusinasi adalah pengalaman sensoris terhadap benda yang tidak nyata.

Ketika seseorang mengalami halusinasi, ia akan melihat, mendengar, mencium, atau merasakan hal yang tidak sebenarnya ada.

Kondisi ini biasanya terjadi pada penyintas gangguan mental seperti skizofrenia atau bipolar. Tak hanya kondisi tersebut, halusinasi juga disebabkan oleh kondisi fisik, seperti epilepsi dan efek samping dari obat-obatan tertentu.

Halusinasi adalah kondisi yang dapat diatasi. Tergantung pada penyebab awal, perawatan yang umumnya disarankan kepada penderita halusinasi adalah konsultasi dengan psikiater, dokter ahli saraf,  dokter umum, serta konsumsi obat-obatan.

Baca Juga: Mengenal Narkolepsi, Gejala dan Penanganannya

Gejala Halusinasi

Halusinasi mempunyai berbagai macam gejala tergantung dari jenisnya. Gejala-gejala ini meliputi benda yang tidak nyata di luar pikiran penderita, seperti:

  • Mendengar suara, baik suara dari lingkungan maupun orang lain
  • Melihat objek, termasuk pola, cahaya, atau bahkan orang lain
  • Mencium bau yang sedap maupun tidak sedap
  • Mencicipi rasa aneh dalam mulut
  • Merasakan sentuhan pada tubuh

Jenis Halusinasi

Halusinasi memengaruhi kelima pancaindra, sehingga kondisi ini terbagi menjadi lima jenis, yaitu:

  • Halusinasi Auditori

Jenis halusinasi yang paling umum ini membuat Anda mendengar suara yang tidak dapat didengar oleh orang lain.

Suara ini seperti berasal dari orang lain yang seolah-olah sedang berbicara kepada Anda atau menyuruh Anda untuk melakukan hal lain dengan nada netral atau bahkan marah.

Tak hanya itu, suara yang seakan-akan nyata ini juga dapat berasal dari lingkungan sekitar, seperti langkah kaki atau ketukan.

  • Halusinasi Visual

Halusinasi visual mengarah pada penglihatan benda, seperti objek diam atau bergerak, pola visual, warna, bentuk, cahaya, atau bahkan orang lain, yang tentunya tidak benar-benar ada.

Jenis halusinasi ini adalah halusinasi paling umum kedua setelah halusinasi auditori.

  • Halusinasi Olfaktori

Halusinasi olfaktori membuat Anda mencium bau kurang sedap yang tidak berasal dari sumber fisik apapun.

Bau ini seolah-olah berasal dari lingkungan sekitar atau diri Anda sendiri.

Tak hanya bau yang tidak sedap, halusinasi olfaktori juga meliputi bau yang sedap maupun wangi, seperti baru dari bunga.

  • Halusinasi Gustatorik

Halusinasi gustatorik melibatkan indra perasa Anda, di mana ada rasa yang aneh dalam mulut yang tidak berasal dari sumber apa pun.

Rasa yang tidak biasa ini umumnya terasa seperti logam.

Halusinasi gustatorik juga merupakan jenis halusinasi yang sering terjadi pada penderita epilepsi.

  • Halusinasi Taktil

Jenis halusinasi ini melibatkan indra sentuhan atau gerakan tubuh.

Jika Anda mengalami halusinasi taktil, ada sesuatu yang seakan-akan sedang menyentuh Anda, seperti serangga yang sedang berjalan di atas kulit Anda atau perasaan seperti seseorang sedang menyentuh bagian tubuh Anda.

Baca Juga: Skizofrenia: Penyebab dan Pengobatannya

Penyebab Halusinasi

Halusinasi kerap terjadi pada penyintas gangguan mental, tapi tidak menutup kemungkinan kondisi ini dapat muncul akibat kondisi medis atau efek samping dari obat.

Berikut adalah penyebab umum dari halusinasi:

  • Gangguan Mental

Gangguan mental dapat menimbulkan gejala halusinasi. Jenis halusinasi yang umum terjadi pada penyintas gangguan mental adalah halusinasi auditori.

Beberapa gangguan mental tersebut, yakni:

Penyakit otak dan saraf, seperti penyakit Alzheimer, Parkinson, narkolepsi atau rasa kantuk yang berlebihan, hingga tumor pada otak juga dapat menyebabkan gejala halusinasi.

  • Kondisi Fisik

Tak hanya penyakit otak dan saraf, berbagai macam kondisi fisik, seperti epilepsi, migrain, penyakit mata, dan penyakit telinga pun dapat menyebabkan halusinasi.

  • Kurang Tidur

Kurang tidur, terutama dalam beberapa hari, juga dapat mengalami halusinasi tepat sebelum tidur (hipnagogik) atau sebelum bangun tidur (hipnopompik).

  • Sindrom Charles Bonnet

Sindrom Charles Bonnet umumnya terjadi pada lansia.

Kondisi ini dapat memengaruhi penderita gangguan penglihatan, seperti katarak, glaukoma, dan degenerasi makula.

  • Penyebab Lain

Selain penyebab di atas, beberapa kondisi lain juga dapat menyebabkan halusinasi. Penyebab tersebut antara lain:

Pengobatan Halusinasi

Pengobatan dan perawatan halusinasi tergantung pada penyebab awalnya.

Namun, kondisi ini umumnya dapat diatasi melalui perawatan seperti psikoterapi dan penggunaan obat-obatan.

Berikut adalah beberapa jenis pengobatan halusinasi:

  • Psikoterapi

Jenis perawatan ini efektif untuk mengatasi halusinasi yang disebabkan oleh gangguan mental.

Melalui psikoterapi, pasien diajak untuk memahami halusinasi yang terjadi pada diri mereka, termasuk mengeksplorasi penyebab atau alasan dibalik kondisi ini.

Tak hanya itu, psikoterapi juga membantu pasien untuk mengontrol gejala dari kondisi ini melalui strategi coping, yaitu metode untuk mengatasi masalah yang sedang dialami.

  • Obat-obatan

Obat antipsikotik adalah kelompok obat yang umumnya dikonsumsi oleh penyintas gangguan mental, terutama skizofrenia, untuk mengurangi gejala seperti halusinasi.

Obat ini bekerja dengan cara mengurangi kemunculan halusinasi pada pasien dan memberikan efek penenang dalam tubuh.

Selain antipsikotik, obat-obatan lain untuk mengatasi kondisi ini tergantung pada penyebab awal halusinasi, terutama kondisi medis.

Beberapa contoh dari obat-obatan ini adalah obat anti-kejang atau antikonvulsan untuk epilepsi dan obat penghambat beta untuk mengatasi migrain.

Baca Juga: Haloperidol: Fungsi, Cara Penggunaan, dan Efek Sampingnya

Sumber

Healthline. (2019). Everything You Need to Know About Hallucinations. www.healthline.com

NHS UK. (2019). Hallucinations and hearing voices. www.nhs.uk

Verywell Mind. (2020). What Is a Hallucination?. www.verywellmind.com

WebMD. (2019). Hallucinations. www.webmd.com