Amiodarone: Penggunaan, Peringatan, dan Efek Samping

Amiodarone: Penggunaan, Peringatan, dan Efek Samping

Penulis: Dea | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 30 Juni 2023

Amiodarone merupakan obat antiaritmia golongan III. Obat ini untuk menangani berbagai gangguan yang menjadi pemicu denyut jantung tidak teratur yang parah, seperti fibrilasi ventrikel atau takikardia ventrikel.

Obat ini bekerja dengan menangkal sinyal listrik tertentu di jantung yang menjadi pemicu detak jantung tidak teratur. Amiodarone juga dijual dengan nama merek berbeda, seperti Amiodarone HCL, Cordarone, Kendaron, dan Tiaryt. Amiodarone tersedia dalam dua bentuk, yaitu injeksi dan tablet.

Baca Juga: Ketahui Fungsi dari Obat Epinefrin dan Efek Sampingnya

Cara Kerja Amiodarone

Aritmia merupakan masalah jantung yang berkaitan erat dengan kecepatan, ritme, atau irama jantung. Bila tidak mendapatkan penanganan secepatnya, aritmia bisa menimbulkan kondisi fatal, seperti henti jantung.

Seperti yang telah disebutkan di atas, Amiodarone berguna untuk mengobati beberapa jenis aritmia serius, seperti fibrilasi ventrikel atau takikardia ventrikel.

Fibrilasi ventrikel terjadi saat aktivitas listrik menjadi tidak teratur yang menyebabkan bilik bawah jantung (ventrikel) bergetar (berfibrilasi), bukannya berdetak secara normal. Kondisi ini menghambat jantung memompa darah sehingga bisa menyebabkan kolaps dan henti jantung.

Sementara pada takikardia ventrikel, jantung berdetak lebih cepat dari biasanya (lebih dari 100 kali per menit). Detak jantung yang kacau ini membuat ruang jantung tidak terisi darah dengan baik. Akibatnya, jantung tidak bisa memompa cukup darah ke tubuh dan paru-paru.

Obat antiaritmia, termasuk amiodarone bekerja dengan menghambat aktivitas listrik yang bermasalah dan mempertahankan denyut jantung tetap stabil.

Petunjuk Penggunaan Amiodarone

Baca panduan obat yang disediakan oleh apoteker sebelum Anda menggunakan amiodarone. Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikan dengan dokter atau apoteker.

Untuk amiodarone tablet, Anda bisa minum obat ini dengan atau tanpa makanan, tetapi penting untuk memilih salah satu cara dan minum obat ini dengan cara yang sama pada setiap dosis.

Obat ini hanya tersedia dengan resep dokter. Jangan berhenti minum amiodarone atau mengubah dosis tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter.

Dosis Amiodarone

Dosis obat akan berbeda untuk setiap pasien. Dokter akan memberikan dosis bergantung pada kondisi medis Anda dan respons terhadap pengobatan.

Dokter mungkin merekomendasikan amiodarone dengan dosis yang lebih tinggi pada awal pengobatan dan secara bertahap mengurangi dosis Anda.

Ikuti anjuran dari dokter atau petunjuk pada label kemasan. Jika dosis Anda berbeda, jangan mengubahnya kecuali dokter memberitahu Anda untuk melakukannya.

Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh NSTEMI, Salah Satu Jenis Serangan Jantung Ringan

Peringatan Amiodarone

Anda dilarang minum amiodarone apabila mengalami:

• Alergi dengan amiodarone atau yodium
• Blok jantung, tersumbatnya aliran listrik ke jantung
• Mempunyai riwayat detak jantung lemah, yang sering membuat Anda pingsan
• Jantung Anda sudah tidak bisa memompa darah dengan baik.

Untuk memastikan obat ini aman, Anda harus memberitahu dokter bila pernah mengalami:

• Asma atau gangguan pernapasan lainnya
• Penyakit liver
• Masalah tiroid
• Gangguan penglihatan
• Tekanan darah tinggi atau rendah
• Masalah elektrolit
• Memakai alat pacu jantung atau defibrilator yang ditanam di dada Anda
• Hamil.

Interaksi Amiodarone dengan Obat-Obatan Lain

Interaksi obat bisa memicu efek yang beragam. Ada beberapa obat yang bisa menurunkan fungsi obat dan ada juga berpotensi mengembangkan efek samping.

Maka dari itu, sebelum menggunakan Amiodarone, selalu konsultasikan pada dokter mengenai obat, vitamin, herbal, dan suplemen yang Anda konsumsi. Berikut ini efek interaksi obat dengan Amiodarone jika dikonsumsi bersamaan:

1. Antibiotik

Menggunakan antibiotik jenis tertentu bersamaan dengan amiodarone bisa memicu jantung berdetak tidak beraturan. Jenis antibiotik tersebut meliputi:

• Eritromisin
• Klaritromisin
• Levofloksasin
• Fluconazole sebagai antijamur.

2. Obat antivirus

Obat antivirus bisa mengembangkan kadar amiodarone di dalam tubuh sehingga Anda berpotensi lebih tinggi mengalami efek samping berbahaya, seperti detak jantung yang tidak beraturan yang bisa berakibat fatal. Obat-obatan tersebut termasuk:

• Atazanavir
• Indinavir
• Lopinavir dan ritonavir.

3. Pengencer darah

Mengonsumsi warfarin bersamaan dengan amiodarone bisa memicu penambahan efek pengencer darah yang bisa menimbulkan pendarahan serius.

4. Obat batuk yang ada di pasaran

Konsumsi dekstrometorfan dan amiodarone bersamaan bisa memperbanyak kadar dekstrometorfan di dalam tubuh Anda, dan memicu efek toksisitas.

5. Obat depresi

Trazodone dan amiodarone yang dipakai secara bersamaan bisa menambah kadar amiodarone di dalam tubuh. Ini dapat meningkatkan potensi efek samping berbahaya dari amiodarone, seperti jantung berdenyut tidak teratur.

6. Obat untuk menghindari penolakan transplantasi organ

Pemakaian siklosporin dengan amiodarone dapat meningkatkan kadar siklosporin di dalam tubuh Anda, yang dapat menyebabkan efek samping berbahaya.

7. Obat-obatan lainnya

• Obat GERD, seperti cimetidine
• Obat jantung, seperti digoksin dan antiaritmia (kuinidin, prokainamid, dan flecainide)
• Suplemen herbal tertentu, seperti St. John’s wort
• Obat darah tinggi, yaitu beta-blocker (meliputi acebutolol, atenolol, bisoprolol) dan penghambat kalsium (seperti amlodipin, felodipin, dan isradipin)
• Obat kolesterol tinggi, seperti statin, simvastatin, dan atorvastatin
• Anestesi lokal
• Obat alergi musiman, seperti loratadine
• Antikejang, yaitu fenitoin
• Obat TBC, seperti rifampisin.

Efek Samping Amiodarone

Efek samping yang bisa terjadi setelah mengonsumsi amiodarone antara lain:

• Tekanan darah rendah
• Pusing
• Sakit kepala
• Malaise
• Gangguan tidur
• Sensitif terhadap cahaya matahari
• Sering melakukan gerakan yang tidak disadari
• Gaya berjalan tidak normal
• Hipotiroidisme
• Sembelit
• Tidak nafsu makan
• Gagal jantung kongestif
• Denyut jantung yang lemah
• Hipertiroidisme
• Hepatitis dan sirosis
• Penglihatan bermasalah
• Tremor
• Insomnia
• Sakit perut
• Menurunnya keinginan untuk berhubungan seksual.

Konsultasikan dengan dokter jika keluhan atau efek samping yang Anda rasakan tidak kunjung reda atau semakin parah. Dapatkan bantuan medis segera jika Anda mengalami reaksi alergi obat.

Baca Juga: Tremenza: Fungsi, Cara Penggunaan dan Efek Samping