Pemicu Terjadinya Aritmia dan Pencegahannya

Pemicu Terjadinya Aritmia dan Pencegahannya

Penulis: Dita | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 23 Juni 2020

Aritmia dideskripsikan sebagai kondisi di mana seseorang memiliki detak jantung yang tidak biasa. Penderita biasanya akan mengalami detak jantung yang terlalu cepat, terlalu lambat atau dengan ritme yang tidak normal.

Aritmia terjadi ketika sinyal elektrik yang mengkoordinasikan detak jantung tidak berfungsi dengan baik. Kadang-kadang aritmia terasa seperti sedang deg-deg-an atau cemas.  Aritmia kadang tidak menimbulkan gejala apapun. Hal yang mungkin dialami oleh penderita adalah perasaan berdebar, pusing, sesak napas, rasa kurang nyaman di dada serta merasa lemah dan kelelahan.

Kebanyakan kasus aritmia biasanya tidak berbahaya. Namun jika sering terjadi atau disebabkan oleh lemah atau rusaknya jantung, ada risiko berbahaya yang dapat berakibat fatal.

Baca Juga: Kolestrol Tinggi, Pemicu Stroke dan Serangan Jantung

Pemicu Terjadinya Aritmia

Ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab munculnya aritmia antara lain adalah:

• Serangan jantung yang sedang terjadi
•  Jaringan parut yang terbentuk akibat serangan jantung yang pernah terjadi sebelumnya
• Perubahan struktur jantung seperti kardiomiopati
• Penyumbatan arteri di jantung atau penyakit arteri koroner
• Tekanan darah tinggi
• Kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme)
• Kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme)
• Diabetes
• Sleep apnea (gangguan tidur).

Selain kondisi di atas, ada beberapa hal lain yang juga bisa memicu aritmia antara lain merokok, terlalu banyak minum alkohol atau kopi, penyalahgunaan obat-obatan, stres atau gangguan kecemasan, penggunaan obat-obatan atau suplemen tertentu termasuk obat flu hingga penambah nutrisi. Faktor genetika juga ditemukan sebagai salah satu penyebab yang bisa memicu munculnya masalah detak jantung ini.

Beberapa jenis penyakit yang Anda derita juga kemungkinan bisa meningkatkan risiko timbulnya aritmia. Masalah-masalah kesehatan tersebut antara lain adalah penyakit arteri koroner, arteri jantung yang sempit, pernah melakukan operasi jantung sebelumnya, pernah mengalami gagal jantung dan lain sebagainya.

Baca Juga: 9 Makanan untuk Menjaga Kesehatan Jantung

Pencegahan Aritmia

Untuk mencegah aritmia, penting bagi Anda menerapkan gaya hidup yang sehat demi mengurangi risiko masalah pada jantung. Gaya hidup yang dapat menyehatkan jantung antara lain adalah:

• Mengonsumsi makanan yang baik untuk jantung. Beberapa contoh makanan yang bisa Anda masukkan ke dalam menu harian antara lain adalah ikan yang kaya akan omega-3 seperti salmon, tuna dan mackerel, kacang-kacangan seperti almond dan kenari, biji-bijian yang kaya serat, gandum, kacang kedelai, sayur-sayuran hijau dan sebagainya.
• Tetap aktif dengan berolahraga dan menjaga berat badan pada batas normal
• Menghindari rokok
• Membatasi atau menghindari sama sekali konsumsi minuman berkafein dan beralkohol
• Pengelolaan stress yang baik. Stress parah biasanya bisa menimbulkan tekanan berat hingga kemarahan yang dapat menyebabkan masalah detak jantung
• Gunakan obat-obatan apotek dengan bijak. Beberapa jenis obat dapat menyebabkan gangguan detak jantung.

Pada dasarnya, aritmia yang ringan dan terjadi pada batas wajar tidak berbahaya. Mengubah  gaya hidup ke arah yang lebih sehat dapat membantu Anda menjaga kesehatan jantung. Dengan jantung sehat, masalah-masalah yang biasa muncul termasuk aritmia dapat dicegah.

Jika gejala muncul berulang-ulang dan terus kembali serta Anda memiliki faktor risiko, ada baiknya memeriksakan diri ke dokter. Jika detak jantung yang tidak normal disertai dengan kepala yang terasa melayang, sakit dada hingga kesulitan bernapas, Anda sebaiknya segera mendatangi pusat kesehatan terdekat. Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui tingkat keseriusan aritmia yang Anda alami dan bagaimana penanganannya.

Baca Juga: Kenali Tanda Tubuh saat Stress

Sumber