Ketahui 7 Penyebab Sirosis Hati dan Gejalanya

Ketahui 7 Penyebab Sirosis Hati dan Gejalanya
Penulis: Mustika | Editor: Handa
Sirosis hati merupakan kondisi rusaknya organ hati akibat terbentuknya jaringan parut. Kondisi ini disebabkan oleh penyakit hati yang berkepanjangan, seperti hepatitis atau kecanduan alkohol. Mengonsumsi alkohol yang berlebihan dapat mencederai hati secara perlahan. Kondisi tersebut, membuat organ hati akan memperbaiki cedera tersebut dengan membentuk jaringan parut.
Jika kerusakan pada hati terus berlanjut, maka jaringan parut yang terbentuk akan semakin banyak dan menyebabkan fungsi hati terganggu. Namun, jika kerusakan hati diobati, perkembangan sirosis dapat dihentikan atau diperlambat. Lantas, apa penyebab dan gejala sirosis hati? Simak ulasan di bawah ini.
Penyebab Sirosis Hati
Seperti yang telah dipaparkan di atas, sirosis bukanlah kondisi yang terjadi hanya dalam waktu singkat. Sirosis ini terjadi akibat kerusakan hati dalam jangka panjang yang dipicu oleh beberapa faktor, seperti:
1. Mengonsumsi Alkohol secara Berlebihan
Hati merupakan organ tubuh terbesar kedua dan berfungsi untuk menyaring zat racun yang beredar dalam darah, mengatur metabolisme gula, dan melawan infeksi. Namun, proses tersebut dapat terganggu jika Anda terlalu sering dan banyak mengonsumsi alkohol.
Selain itu, hati tidak mampu memperbaiki dan meregenerasi sel baru, sehingga menyebabkan penyakit liver yang cukup parah. Beberapa penyakit liver yang umum akibat mengonsumsi alkohol secara berlebihan, seperti fatty liver (penumpukan lemak di hati), alcoholic hepatitis (pembengkakan sel-sel hati), dan sirosis.
2. Hepatitis
Hepatitis merupakan peradangan pada organ hati yang disebabkan oleh virus dan faktor lain, seperti sering mengonsumsi alkohol atau penyakit autoimun. Hepatitis yang disebabkan oleh virus adalah hepatitis C, yaitu peradangan organ hati akibat virus hepatitis C. Penyakit ini menular melalui darah dan dapat merusak hati sehingga menyebabkan sirosis.
3. Hepatitis Autoimun
Sistem kekebalan tubuh dapat menyerang organ-organ sehat dalam tubuh karena dianggap zat asing. Pada kasus hepatitis autoimun, sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel hati sehingga menyebabkan hepatitis, peradangan, atau pembengkakan pada organ hati. Penyakit ini merupakan penyakit kronis dan sebaiknya jangan diabaikan.
Baca Juga : Mengenal Jenis Hepatitis dan Faktor Penyebabnya
4. Steatohepatitis Non-Alkohol (NASH)
Nash terjadi karena terlalu banyak lemak di hati. Lemak tersebut menyebabkan peradangan dan sirosis hati di kemudian hari jika tidak segera ditangani dengan tepat. Secara umum NASH terjadi pada seseorang yang mengalami obesitas, diabetes, hipertensi, dan seseorang yang memiliki kadar lemak tinggi dalam darah.
5. Kondisi Genetik
Selain beberapa penyebab di atas, kondisi genetik juga menjadi salah satu penyebeb sirosis hati. Beberapa kondisi genetik bawaan yang menyebabkan sirosis hati, seperti:
- Hemochromatosis. Kondisi di mana zat besi di dalam tubuh terlalu berlebihan. Zat besi tersebut terkumpul pada organ hati atau bagian tubuh lainnya.
- Penyakit Wilson. Kelainan bawaan yang menyebabkan tembaga menumpuk di hati atau bagian tubuh lainnya.
6. Penyumbatan Saluran Empedu
Ada beberapa kondisi dan penyakit yang menyebabkan penyumbatan saluran empedu, yaitu kanker empedu dan kanker pankreas. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko sirosis. Pasalnya, penyumbatan saluran empedu menyebabkan peradangan dalam organ lainnya, seperti pankreas dan menyebabkan kerusakan hati yang serius hingga menyebabkan sirosis hati.
7. Sindrom Budd-Chiari
Sindrom budd-chiari merupakan penyakit yang terjadi ketika pembuluh darah pada hati tersumbat oleh gumpalan darah. Tanpa aliran darah yang baik, organ hati tidak mendapatkan oksigen yang diperlukan untuk menjalankan fungsi secara normal. Kondisi ini dapat merusak organ hati dan menyebabkan gagal ginjal.
Selain beberapa kondisi di atas, penyebab lain sirosis hati adalah:
- Fibrosis kistik
- Penyakit yang menyulitkan tubuh Anda untuk memproses gula
- Terlalu banyak penumpukan zat besi di tubuh Anda
- Penyakit Wilson, di mana terlalu banyak tembaga disimpan di hati
- Penyakit autoimun yang menyebabkan tubuh Anda menyerang sel-sel hati
- Penyumbatan saluran empedu, yang membawa enzim pencernaan dari hati Anda ke usus
- Gangguan pencernaan genetik tertentu
- Beberapa infeksi, termasuk sifilis dan brucellosis
- Reaksi tubuh pada obat
Baca Juga : Hati-hati, Konsumsi Ibuprofen Berlebihan Dapat Merusak Kesehatan Hati
Gejala Sirosis
Pada beberapa kasus, sirosis tidak memiliki gejala awal yang dapat dideteksi. Namun ketika jaringan parut menumpuk, hati tidak dapat berfungsi dengan baik. Berikut ini adalah tanda atau gejala yang mungkin terjadi:
- Kapiler darah terlihat pada kulit di perut bagian atas.
- Kelelahan
- Insomnia
- Kulit terasa gatal
- Nafsu makan menurun
- Kehilangan berat badan
- Mual
- Rasa sakit atau nyeri di perut
- Telapak tangan memerah
- Lemas
Jika sirosis semakin memburuk, penderitanya akan mengalami gejala lain, seperti:
- Detak jantung yang cepat
- Gusi berdarah
- Kebingungan dan pusing
- Pembengkakan pada kaki
- Rambut rontok
- Mudah memar
- Penyakit kuning
- Kehilangan gairah seks
- Hilang kesadaran
- Sering mengalami demam
- Kram otot
- Mimisan
- Sesak napas
- Feses (tinja) berwarna hitam dan kering
- Urin menjadi lebih gelap.
- Muntah darah
Perlu diingat bahwa setiap penderita mengalami gejala yang berbeda. Beberapa dari Anda mungkin mengalami gejala yang tidak sama atau bahkan hanya beberapa saja. Untuk itu, konsultasi dan periksa ke dokter sangat diperlukan.
Sirosis hati memiliki beberapa tahapan yang perlu Anda ketahui.
- Sirosis tahap 1. Terjadi peradangan di hati dengan gejala yang tidak terlihat. Tahap ini dianggap sebagai sirosis kompensasi, di mana tidak ada komplikasi.
- Sirosis tahap 2. Tahap ini meliputi hipertensi portal yang memburuk dan perkembangan varises.
- Sirosis tahap 3. Tahap ini terjadi pembengkakan di perut dan menimbulkan komplikasi hingga gagal hati.
- Sirosis tahap 4. Tahap ini disebut dengan End-Stage Liver Disease (ESLD) di mana penderitanya tidak dapat mengembalikan fungsi hatinya selain dengan transplantasi hati.
Baca Juga : Penyebab Nyeri Ulu Hati dan Cara Mengatasinya
Sumber
Medical News Today. 2017. Everything you need to know about cirrhosis. www.medicalnewstoday.com
Web MD. Cirrhosis and Your Liver. www.webmd.com
MedicineNet. Cirrhosis (Liver). www.medicinenet.com
Mayo Clinic. Cirrhosis. www.mayoclinic.com