Ketahui Fungsi dari Obat Epinefrin dan Efek Sampingnya

Ketahui Fungsi dari Obat Epinefrin dan Efek Sampingnya

Penulis: Devita | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 16 Januari 2023

 

Epinefrin adalah obat yang diberikan secara injeksi untuk mengatasi masalah alergi, gangguan pernapasan, dan serangan jantung. Obat ini bertujuan untuk menangani syok anafilaktik. Bila mengalami syok anafilaktik namun tidak segera ditangani bisa membahayakan nyawa. Obat ini juga bisa digunakan untuk menangani resusitasi jantung dan paru-paru.

Epinefrin bekerja dengan merangsang jantung, meningkatkan fungsi pernapasan pasien, meningkatkan laju tekanan darah, mengurangi rasa gatal, dan menangani peradangan pada tenggorokan, wajah, dan bibir. Caranya dengan mengendurkan otot saluran pernapasan dan meningkatkan kontraksi otot jantung. Waspada terhadap efek samping epinefrin yang berbeda-beda pada setiap orang. Untuk informasi lebih lanjut mengenai epinefrin, bacalah penjelasan berikut ini:

Baca Juga: Ketahui Faktor Risiko Penyebab Serangan Jantung

Fungsi Epinefrin

Secara umum fungsi epinefrin, yaitu:

  • Mencegah tekanan darah rendah akibat reaksi alergi yang parah dengan menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.
  • Membantu menghentikan cairan dan darah dari pembuluh darah bocor ke jaringan  tubuh.
  • Merilekskan otot saluran pernapasan sehingga dapat mengatasi sesak napas.
  • Membantu meningkatkan detak jantung.
  • Untuk melakukan perawatan darurat terhadap reaksi alergi Tipe 1, seperti anafilaksis, akibat sengatan atau gigitan serangga, obat-obatan, makanan, atau zat lain yang membuat alergi.

Dosis Epinefrin

Dosis penggunaan epinefrin bergantung pada jenis gejala dan usia pasien. Sebelum menggunakan epinefrin pastikan larutan jernih dan tidak berwarna. Jangan berikan epinefrin jika larutan berwarna atau keruh. Berikut ini adalah dosis pemberian epinefrin:

Anafilaksis

  • Anak-anak

Berikan dosis sebanyak 0,01 mg/kgBB melalui injeksi ke pembuluh darah. Injeksi ini bisa diulang setiap 5 hingga 10 menit sesuai kebutuhan. Untuk kondisi intramuskular sebaiknya gunakan jarum yang panjang untuk memastikan suntikan tepat mengenai otot.

  • Dewasa

Berikan dosis 0,5 mg melalui suntikan otot. Pemberian ini bisa diulang tiap 5 menit sampai pasien berhenti mengalami gejala syok anafilaktik. Selain disuntikan ke otot, pasien juga bisa mendapat suntikan ke pembuluh darah sampai gejalanya menghilang.

Hipotensi yang Berkaitan dengan Syok Septik

Dokter akan mengencerkan 1 mL epinefrin ke dalam 1.000 mL larutan dekstrosa 5% dan natrium klorida untuk mendapatkan pengenceran 1 mcg per mL. Jika kondisi pasien memungkinkan, dokter akan memberi infus epinefrin pada vena besar. Jangan gunakan Teknik pengikatan kateter karena dapat menyebabkan statis dan risiko peningkatan konsentrasi obat lokal. Sebaiknya jangan berikan epinefrin melalui vena di kaki lansia karena bisa memicu vaskular oklusif.

Usahakan laju infus epinefrin pada angka 0,05 sampai 2 mcg/kg/menit untuk menangani hemodinamik saat tekanan darah rendah akibat syok septik. Pantau selalu pasien karena dosis bisa dinaikan atau diturunkan secara berkala tiap 10 sampai 15  menit.

Jika kondisi tekanan darah rendah sudah stabil, biasanya dokter akan menurunkan dosis setiap 10 menit.

Cara Menggunakan Epinefrin

Epinefrin biasanya disuntikan sesuai dengan kebutuhan penanganan pertama pasien alergi serius. Injeksi ini diberikan melalui vena maupun otot. Jangan menyuntikan epinefrin terlalu sering atau terlalu sedikit sehingga tidak sesuai dengan arahan dokter karena bisa membuat obat tidak bekerja secara optimal.

Epinefrin biasanya hadir dalam bentuk perangkat injeksi otomatis yang bisa Anda lakukan sendiri. Mintalah dokter atau apoteker untuk mempraktikan cara penggunaannya. Bacalah pedoman dan aturan pakai yang tersedia pada kemasan atau tanyakan pada ahli medis. Suntikan segera epinefrin saat Anda curiga mengalami reaksi alergi berat. Gejala reaksi alergi berat yaitu bersin, suara serak, mengi, bersin, gatal-gatal, sakit perut, bengkak pada kulit, kulit menjadi merah, detak jantung tidak beraturan, denyut nadi melemah, tidak bisa mengendalikan rasa ingin buang air kecil, hingga kehilangan kesadaran.

Jika sedang mengalami alergi, bawalah alat injeksi Anda kemanapun anda pergi untuk penanganan dini. Obat ini bisa membantu menangani reaksi alergi yang serius, namun Anda tetap harus mendapatkan penanganan medis.

Efek Samping

Setiap obat memiliki efek samping termasuk epinefrin. Efek samping merupakan reaksi tubuh terhadap obat. Epinefrin dapat menimbulkan efek samping seperti:

  • Kecemasan
  • Ketakutan
  • Tremor
  • Kegelisahan
  • Berkeringat
  • Lemas
  • Pusing dan sakit kepala
  • Denyut jantung berdebar
  • Wajah jadi pucat
  • Mual dan muntah
  • Sesak napas
  • Penyakit kardiovaskular dalam beberapa kasus juga mungkin muncul seperti hipertensi, angina, aritmia, kardiomiopati, atau takiaritmia.

Baca Juga: 8 Gangguan Umum yang Menyerang Sistem Pernapasan

Sumber

Medline Plus. Epinephrine Injection. www.medlineplus.gov

Rxlist (2019). Adrenaline. www.rxlist.com

Saskatchewan Health Authority. Epinephrine. www.saskhealthauthority.ca

WebMD. Ephinephrine Combination Package. www.webmd.com