Fluconazole, Obat Anti Jamur Paling Aman Versi WHO

Fluconazole, Obat Anti Jamur Paling Aman Versi WHO

Penulis: Elma | Editor: Handa

Fluconazole adalah obat antijamur yang bisa digunakan untuk mengobati sejumlah penyakit akibat infeksi jamur, seperti kandidiasis, blastomikosis, koksidioidomikosis, kriptokokosis, histoplasmosis, dermatofitosis, dan panu. Obat ini berbentuk suntik, tablet, atau kapsul. Anda harus mengikuti resep dari dokter untuk penggunaan dan dosis konsumsinya.

Fluconazole juga bisa digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi pada orang-orang yang berisiko tinggi kandidiasis, misalnya seperti pasien transplantasi organ, bayi yang lahir dengan berat rendah, dan orang yang neutrofil darahnya rendah. Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang Fluconazole.

Kegunaan Fluconazole

Sebagai obat antijamur, Fluconazole juga berkhasiat untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Infeksi jamur ini biasanya terjadi di kulit, mulut, dan organ intim. Beberapa contoh penyakit yang disebabkan oleh jamur ini adalah sariawan dan kulit pecah-pecah.

Selain itu, Fluconazole juga bisa mengobati sejumlah keluhan di organ intim pria dan wanita, seperti infeksi jamur pada vagina dan radang pada kepala penis (balanitis). Kandungan dalam obat ini mampu menghentikan pertumbuhan jenis jamur yang tumbuh di organ intim, seperti vagina

Fluconazole juga bisa digunakan untuk mengobati infeksi otak yang disebut meningitis kriptokokus. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh jamur yang disebut cryptococcus.

Obat Antijamur yang Paling Efektif dan Aman Versi WHO

Fluconazole resmi dipatenkan tahun 1981 dan mulai digunakan secara komersial pada 1988. Fluconazole merupakan satu dari tujuh obat antijamur yang masuk dalam daftar obat esensial organisasi kesehatan dunia.

Daftar ini dikeluarkan oleh WHO dan diperbaiki setiap dua tahun sekali. Ini menjadi bukti bahwa Fluconazole merupakan salah satu obat yang paling efektif dan aman dalam sistem kesehatan.

Baca Juga : Mengenal Obat Pereda Nyeri dan Cara Kerjanya

Penggunaan Fluconazole

Sebelum menggunakan Fluconazole, Anda wajib membaca instruksi cara penggunaannya dan juga mengikuti resep dokter. Tergantung jenis dan fungsinya, Fluconazole dapat dikonsumsi secara oral dan bisa juga diberikan kepada pasien dengan cara suntikan ke dalam vena. Namun tetap ingat untuk selalu mengikuti saran dari dokter.

Biasanya Fluconazole digunakan hanya sekali dalam sehari dan bisa dikonsumsi sebelum dan setelah makan. Namun, dosis yang dikonsumsi tergantung jenis infeksi yang Anda derita dan juga saran dari dokter.

Efek samping Fluconazole

Fluconazole memiliki efek samping yang berbeda bagi setiap orang dan tergantung jumlah yang masuk ke dalam tubuh. Namun, efek samping ini lebih sering dirasakan oleh seseorang yang mengonsumsi Fluconazole melalui mulut.

Efek samping Fluconazole yang paling umum adalah mual, sakit kepala, pusing, sakit perut, muntah, rasa berbeda di indra pengecap, ruam pada orang dengan kekebalan rendah, dan diare. Semua kondisi ini akan segera sembuh dalam beberapa hari atau minggu bila efek samping yang ditimbulkan ringan.

Akan tetapi tidak menutup kemungkinan juga jika efek samping yang timbul semakin serius, khususnya bagi Anda yang memiliki kondisi tertentu dan daya tahan tubuh lemah. Bila didiamkan tanpa penanganan dan makin parah, bisa menyebabkan kerusakan hati.

Beberapa gejala serius lainnya yang bisa muncul, seperti kulit menguning, urin berwarna gelap dan tinja berwarna terang, gatal luar biasa pada kulit, kulit mengelupas, ruam parah, kelelahan, kejang, pingsan, kehilangan selera makan, serta mengalami palpitasi alias sensasi jantung berdenyut kencang, berdebar, tidak teratur. Jika kondisi ini terjadi, Anda harus segera menghubungi dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Seseorang yang Tidak Boleh Menggunakan Fluconazole

Meski termasuk dalam obat yang paling paling efektif dan aman versi WHO, Anda tetap tidak boleh menggunakan Fluconazole sembarangan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya efek samping serius seperti yang telah disebutkan di poin sebelumnya.

Selain itu, tidak semua orang bisa menggunakan Fluconazole, meski obat ini bisa digunakan oleh bayi, anak-anak, dan orang dewasa. Pasalnya, tidak semua kondisi tubuh orang cocok dengan kandungan yang terdapat pada Fluconazole.

Seseorang yang dianjurkan untuk tidak menggunakan Fluconazole adalah Anda yang memiliki alergi pada kandungan obat antijamur ini Selain itu pasien penyakit jantung termasuk yang memiliki masalah dengan irama jantung (aritmia), kelainan darah bawaan langka (porfiria akut), dan orang yang memiliki kadar kalium, kalsium, atau magnesium tidak normal dalam darahnya jiuga tidak boleh mengonsumsi obat ini.

Baca Juga : Misoprostol, Obat Umum untuk Mencegah Tukak Lambung

Sumber

National Health Service. (2020). Fluconazole: medicine to treat fungal infections including nail infections. www.nhs.uk 
Medical News Today. (2020). Fluconazole, oral tablet. www.medicalnewstoday.com  
Drugs. (2020). Fluconazole. www.drugs.com 
World Health Organization. (2019). World Health Organization model list of essential medicines: 21st list 2019. apps.who.int