Ketahui Penyebab dan Jenis Penyakit Takikardia

Ketahui Penyebab dan Jenis Penyakit Takikardia

Penulis: Marizka | Editor: Handa

Apakah Anda pernah mengalami nyeri dada, pusing, mual bahkan sampai pingsan? Jika benar, kemungkinan Anda mengalami gejala takikardia, yaitu kondisi percepatan detak jantung melebihi 100 kali lipat per menit. Sebenarnya, keadaan ini normal terjadi ketika seseorang sedang melakukan aktivitas fisik, seperti  berolahraga.

Namun, kondisi ini menjadi tidak normal jika denyut jantung berdetak lebih cepat saat Anda sedang beristirahat. Sebaiknya, Anda jangan mengabaikan kondisi tersebut. Pasalnya, takikardia dapat menyebabkan komplikasi jika tidak segera mendapat penanganan medis.

Penyebab Takikardia

Detak jantung manusia diatur oleh nodus sinoatrial, yaitu alat pacu alami yang terletak di serambi kanan jantung. Nodus tersebut berfungsi memproduksi sinyal elektrik setiap detak jantung. Takikardia terjadi ketika sinyal elektrik yang mengatur detak jantung untuk memompa darah mengalami gangguan. Beberapa hal yang menyebabkan gangguan ini, seperti:

  • Tekanan darah tinggi
  • Anemia
  • Terlalu banyak mengonsumsi kafein
  • Meminum minuman beralkohol terlalu banyak
  • Olahraga berlebihan
  • Demam
  • Tekanan darah rendah
  • Ketidakseimbangan elektrolit (Zat yang dibutuhkan untuk memproduksi impuls listrik)
  • Efek samping obat tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme)
  • Menggunakan kokain dan metamfetamin
  • Stres mendadak

Baca Juga : 7 Olahraga untuk Melatih Jantung Lebih Sehat

Jenis Takikardia

Selain mengetahui penyebab takikardia, Anda juga perlu mengetahui jenis-jenis takikardia.

1. Fibrilasi atrium.

Fibrilasi atrium adalah jenis takikardia yang paling umum terjadi. Gejalanya meliputi, detak jantung cepat akibat impuls listrik yang tidak teratur di ruang atas jantung (atria).

Fibrilasi biasanya terjadi sementara, dan tidak membutuhkan pertolongan medis. Namun dalam beberapa kasus, kondisi ini hanya dapat hilang setelah melakukan pengobatan dari dokter.

2. Atrial flutter

Pada atrial flutter, atria jantung berdetak sangat cepat tetapi dengan ritme teratur. Aktifitas ini menyebabkan kontraksi atrium melemah. Atrial flutter disebabkan oleh sirkuit yang tidak teratur di dalam atrium dan beberapa masalah kesehatan. seperti hipertensi dan sindrom sinus.

3. Takikardia supraventrikular (SVT).

Kondisi ini terjadi ketika detak jantung yang abnormal dimulai di atas bilik jantung yang lebih rendah (ventrikel). Penyebabnya, sirkuit abnormal di jantung yang biasanya sudah ada sejak lahir.

Keadaan ini menciptakan lingkaran sinyal yang tumpang tindih. Jika tidak ditangani dengan segera, akan berakibat fatal. Oleh sebab itu, Anda perlu waspada jika detak jantung terasa lebih cepat.

4. Takikardia ventrikel

Takikardia ventrikel terjadi ketika kerja ventrikel berlangsung abnormal. Kondisi ini tidak memungkinkan ventrikel untuk mengisi dan berkontraksi secara efisien untuk memompa cukup darah ke tubuh.

Takikardia ventrikel terjadi secara singkat dan hanya berlangsung beberapa detik tanpa menyebabkan kerusakan. Namun, jika lebih dari itu dapat menjadi masalah kesehatan, bahkan dapat mengancam jiwa penderitanya.

Baca Juga : Apa itu Penyakit Katup Jantung?

5. Fibrilasi ventrikel

Fibrilasi ventrikel terjadi ketika impuls listrik yang cepat dan kacau menyebabkan bilik jantung bawah (ventrikel) bergetar alih-alih memompa darah yang diperlukan ke tubuh.Kondisi ini bisa mematikan, jika jantung tidak pulih ke ritme normal dalam beberapa menit.

Fibrilasi ventrikel dapat terjadi selama atau setelah serangan jantung. Kebanyakan orang yang memiliki fibrilasi ventrikel memiliki penyakit jantung yang mendasarinya atau telah mengalami trauma serius, seperti tersambar petir.

Diagnosa Takikardia

Untuk mendiagnosis takikardia, diperlukan pemeriksaan fisik, cek riwayat medis, dan pengujian. Beberapa tes jantung juga mungkin diperlukan untuk mendiagnosis gangguan kesehatan jantung ini, seperti

  • Elektrokardiogram (EKG). Elektrokardiogram adalah alat paling umum yang digunakan untuk mendiagnosis takikardia. Tes tanpa rasa sakit ini, dapat mendeteksi dan mencatat aktivitas listrik jantung Anda menggunakan sensor kecil (elektroda) yang melekat pada dada dan lengan Anda.
  • Tes Elektrofisiologi. Selain elektrokardiogram, dokter juga dapat merekomendasikan tes elektrofisiologis untuk mengkonfirmasi diagnosis atau untuk menentukan lokasi masalah dalam sirkuit jantung Anda. Selama tes ini, dokter memasukkan tabung (kateter) tipis dan fleksibel berujung dengan elektroda ke selangkangan, lengan atau leher Anda.
  • Tes stres. Stres ternyata dapat mempengaruhi fungsi jantung. Dokter mungkin akan merekomendasikan tes ini untuk melihat bagaimana fungsi jantung Anda saat bekerja keras selama latihan atau ketika obat diberikan untuk membuatnya berdetak kencang.

Takikardia umumnya tidak menyebabkan komplikasi atau gejala darurat lainnya. Namun, jika otot jantung mulai kekurangan oksigen akibat bekerja terlalu keras memompa darah, hal tersebut akan menyebabkan komplikasi serius, seperti gagal jantung, stroke, dan kematian mendadak.

Baca Juga : Ragam Jenis Tes Pemeriksaan Jantung

Sumber


Mayo Clinic. Tachycardia. www.mayoclinic.org
Mayo Clinic. Supraventricular tachycardia. www.mayoclinic.org
Heart. Tachycardia: Fast Heart Rate. www.heart.org
Medical News Today. Everything you need to know about tachycardia. www.medicalnewstoday.com