Amlodipine: Fungsi, Cara Pemakaian, dan Efek Samping

Amlodipine: Fungsi, Cara Pemakaian, dan Efek Samping

Penulis: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 14 September 2022

Amlodipine merupakan obat yang dapat membantu mengobati tekanan darah tinggi. Obat ini bekerja dengan menghambat saluran kalsium yang memperlebar pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah. Amlodipine dapat merelaksasi pembuluh darah sehingga darah dapat mengalir lebih mudah.

Menurunkan tekanan darah tinggi dapat membantu mencegah stroke, serangan jantung, dan masalah ginjal. Selain itu, amlodipine juga dapat mengobati nyeri dada (angina) dan kondisi lain yang disebabkan oleh penyakit arteri koroner.

Baca Juga: Kenali Bahaya Hipertensi dan Efeknya pada Tubuh

Sebelum Menggunakan Amlodipine

Penggunaan yang kurang tepat dapat menyebabkan masalah yang serius pada penggunanya. Hal-hal berikut ini perlu Anda ketahui sebelum memutuskan untuk mengonsumsi obat ini, antara lain:

• Pastikan Anda tidak memiliki alergi terhadap amlodipine dan bahan-bahan lain yang terkandung.
• Beri tahu dokter jika Anda menderita gagal jantung kongestif atau penyakit hati.
• Hindari minum alkohol saat mengonsumsinya. Hal ini dapat menurunkan tekanan darah dan dapat meningkatkan efek samping tertentu dari obat.
• Konsultasikan pada dokter apabila sedang atau berencana menggunakan obat-obatan lain termasuk vitamin, suplemen, dan obat herbal.
• Beritahu dokter bahwa Anda mengonsumsi obat ini jika  hendak melakukan operasi termasuk operasi gigi.
• Konsultasikan pada dokter apabila Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil. Segera beritahu dokter apabila hamil saat mengonsumsi obat ini.
• Konsultasikan pada dokter apabila Anda sedang menyusui. Obat ini dapat masuk ke dalam ASI.
• Seseorang dalam kondisi tertentu mungkin perlu mengonsumsinya seumur hidup.

Efek Samping

Seperti halnya obat-obatan lain, amlodipine juga dapat menimbulkan efek samping. Berikut ini efek samping yang paling umum terjadi akibat pemakaiannya, antara lain:

• Pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki
• Kelelahan
• Rasa mengantuk yang ekstrim
• Sakit perut
• Mual
• Pusing
• Perasaan panas atau hangat di wajah
• Detak jantung tidak teratur (aritmia)
• Detak jantung sangat cepat (palpitasi)
• Gerakan otot abnormal
• Tremor

Selain itu, obat ini juga dapat menyebabkan efek samping yang serius. Segeralah hubungi dokter apabila Anda mengalami gejala berikut, antara lain:

• Tekanan darah rendah. Gejalanya bisa meliputi: pusing parah, pingsan.
• Nyeri dada atau serangan jantung. Hal ini seringkali terjadi saat pertama kali mengonsumsi obat atau saat menambahkan dosis. Gejalanya bisa meliputi: nyeri dada, sesak napas, keringat dingin, kelelahan yang parah, mual, pusing.

Dosis dan Cara Pakai

Dosis yang dokter berikan umumnya berdasarkan pada usia, seberapa parah kondisi pasien, kondisi medis lain yang pasien miliki, dan reaksi pada obat saat pemberian pertama.

Berikut ini dosis yang umumnya diberikan, antara lain:

Dosis untuk tekanan darah tinggi (hipertensi)

• Dewasa (usia 18-64 tahun): 5-10 mg per hari.
• Anak (usia 6-17 tahun): 2.5–5 mg per hari.
• Lansia (diatas 64 tahun): 2.5 mg perhari.

Dosis untuk penyakit arteri koroner dan angina

• Dewasa (usia 18-64 tahun): 5-10 mg per hari.
• Lansia (diatas 64 tahun): 5 mg perhari.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Angin Duduk, Gejala, dan Pengobatannya

Berikut ini aturan pemakaian yang dapat Anda ikuti saat hendak mengonsumsi obat ini, antara lain:

• Gunakan obat ini sesuai dengan dosis yang telah dokter berikan. Jangan mengurangi atau menambah dosisnya untuk mendapatkan hasil maksimal dan untuk menghindari overdosis.
• Obat dapat Anda minum dengan atau tanpa makanan.
• Sebaiknya meminum obat ini pada waktu yang sama setiap harinya.
• Jika Anda sedang opname karena tekanan darah tinggi, Anda tetap perlu mengonsumsi amlodipine.
• Anda sebaiknya tetap melakukan cek tekanan darah rutin saat mengonsumsi obat ini.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)