Ketahui Penyebab Angin Duduk, Gejala, dan Pengobatannya

Ketahui Penyebab Angin Duduk, Gejala, dan Pengobatannya

Penulis: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 14 September 2022

 

Angin duduk atau angina adalah nyeri dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke otot jantung. Kurangnya aliran darah seringkali terjadi apabila otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen. Hal ini menyebab jantung tidak dapat bekerja dengan baik. Selain itu, aktivitas fisik atau stres mungkin dapat memicu angin duduk.

Angin duduk juga merupakan suatu tanda bahwa Anda memiliki risiko terkena serangan jantung atau stroke. Angina biasanya tidak mengancam nyawa. Namun, penderita sebaiknya melakukan pengobatan dan perubahan gaya hidup sehat untuk mencegah komplikasi yang lebih parah.

Gejala Angin Duduk

Rasa nyeri yang terjadi pada angin duduk dapat digambarkan seperti adanya tekanan atau rasa sesak di bagian tengah dada. Rasa sakit bisa terasa seperti seperti adanya beban berat yang bertumpu pada dada. Nyeri ini bisa menyebar dari dada ke leher, lengan, dan bahu. Selain itu, gejala-gejala lain yang mungkin terjadi, antara lain:

  • Sesak napas
  • Mual
  • Kelelahan
  • Pusing
  • Banyak berkeringat
  • Gelisah

Faktor Risiko

Berikut ini merupakan beberapa kondisi seseorang lebih berisiko terserang angin duduk, antara lain:

  • Kegemukan
  • Tekanan darah tinggi
  • Diabetes
  • Kolesterol LDL tinggi atau kolesterol HDL rendah
  • Memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit jantung
  • Kurangnya aktivitas fisik
  • Merokok

Baca Juga: Kolesterol Tinggi Pemicu Stroke dan Serangan Jantung

Diagnosa Angin Duduk

Untuk mendiagnosis angin duduk, dokter akan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat medis pasien. Dokter mungkin mengukur tekanan darah seseorang dan menggunakan elektrokardiogram (EKG) untuk melihat fungsi jantung. Selain itu, tes lain yang dapat membantu mendiagnosis penyakit ini, antara lain:

  • Melakukan CT scan untuk mengetahui gambaran jantung
  • Angiografi: sejenis sinar-X yang memungkinkan untuk melihat pembuluh darah dan mengukur aliran darah ke jantung
  • Dalam beberapa kasus, dokter mungkin menjalankan tes C-reactive protein (CRP). Tingkat CRP yang lebih tinggi menunjukkan resiko terkena penyakit jantung lebih tinggi.
  • Pasien mungkin juga perlu mengikuti tes stres. Selama tes stres, dokter akan memantau ritme jantung dan pernapasan pasien saat sedang berolahraga. Jenis tes ini dapat menentukan apakah aktivitas fisik memicu gejala angin duduk.

Penyembuhan

Penyembuhan pada angin duduk meliputi, gaya hidup, pengobatan, dan operasi. Dokter akan melakukan tindakan sesuai tingkat keparahan dan kondisi kesehatan. Berikut ini metode-metode yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Gaya Hidup

Dokter biasanya menganjurkan agar penderita untuk mengubah gaya hidup mereka menjadi lebih sehat. Mengonsumsi makanan sehat seperti biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran. Selain itu, dokter juga menyarankan penderita untuk rutin berolahraga dan melakukan aktivitas fisik. Dokter juga menyarankan untuk mempelajari teknik pengurangan stres, seperti yoga, meditasi, atau latihan pernapasan.

Gaya hidup yang sehat dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah penyakitnya semakin buruk. Selain itu, hal tersebut juga dapat mengurangi risiko kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi.

Baca Juga: 7 Olahraga untuk Melatih Jantung Lebih Sehat

2. Pengobatan

Nitrogliserin adalah obat yang umum untuk menghilangkan rasa sakit akibat angin duduk. Obat ini dapat melemaskan arteri koroner, yang mengurangi beban kerja jantung. Penderita mungkin perlu membawa nitrogliserin setiap saat. Dokter akan merekomendasikan dosis tertentu, tergantung pada gejala seseorang dan kesehatan secara keseluruhan.

Dokter mungkin juga meresepkan obat untuk mengobati kondisi lain yang mendasari, seperti tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi, untuk mengurangi risiko gejala.

3. Operasi

Angioplasti adalah prosedur pembedahan yang umum digunakan untuk mengobati angin duduk. Selain itu tindakan ini juga merupakan prosedur invasif minimal yang dapat membantu mencegah gejala. Operasi yang lebih invasif mungkin diperlukan dalam beberapa kasus. Hal ini mencakup prosedur seperti bypass arteri koroner untuk mengganti bagian arteri yang rusak atau tersumbat.

Baca Juga: Jantung Koroner: Ketahui Penyebab dan Gejalanya

Sumber

Healthline. 2018. Stable Angina. www.healthline.com

NHS. 2018. Angina. www.nhs.com

Medical News Today. 2018. Stable angina: Everything you need to know. www.medicalnewstoday.com

Medline Plus. 2020. Stable angina. www.medlineplus.com