Kenali Bahaya Hipertensi dan Efeknya pada Tubuh

Kenali Bahaya Hipertensi dan Efeknya pada Tubuh

Penulis: Nida | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

 

Tekanan darah biasanya diukur dengan memperhatikan angka sistolik dan diastolik. Sistolik adalah tekanan pada jantung ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh, sedangkan diastolik adalah tekanan pada jantung ketika jantung relaksasi, yaitu sebelum jantung siap memompa darah kembali. Untuk orang dewasa, tekanan darah dianggap normal, jika angkanya berada di bawah 120/80 mmHg.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi terjadi ketika darah mengalir melalui pembuluh darah dengan kekuatan melebihi normal. Jika dibiarkan, arteri dan pembuluh darah lainnya akan rusak hingga menyebabkan kematian. Berikut ini adalah beberapa komplikasi akibat hipertensi:

1. Sistem Sirkulasi Darah

Arteri yang sehat bersifat fleksibel, kuat dan elastis. Lapisan dalamnya pun halus sehingga darah mengalir bebas, untuk memasok organ dan jaringan vital dengan nutrisi dan oksigen di dalamnya.

Jika Anda terkena hipertensi, secara bertahap akan meningkatkan tekanan darah yang mengalir, akibatnya adalah:

  • Arteri yang rusak dan menyempit: Tekanan darah tinggi akan merusak sel-sel di dalam lapisan arteri. Ketika lemak dari makanan masuk ke aliran darah, dan menggumpal di dalam arteri akan menyebabkan kerusakan. Dampaknya, dinding arteri menjadi kurang elastis sehingga membatasi aliran darah ke seluruh tubuh.
  • Aneurisma : Seiring waktu, tekanan konstan dari darah yang bergerak melalui arteri yang melemah, menyebabkan bagian dindingnya membesar dan membentuk tonjolan (aneurisma). Jika pecah, akan menyebabkan pendarahan internal bahkan mengancam jiwa. Aneurisma biasanya tumbuh di arteri terbesar (aorta), meskipun dapat terbentuk di arteri mana pun.

2. Sistem Kerangka

Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pengeroposan tulang atau osteoporosis. Osteoporosis terjadi ketika meningkatkan jumlah kalsium yang dikeluarkan tubuh saat Anda buang air kecil. Penyakit ini biasanya dialami oleh wanita, terutama jika sudah mengalami masa menopause.

Baca Juga: Kenali 17 Jenis Makanan untuk Lancarkan Aliran Darah

3. Sistem Saraf

Salah satu sistem saraf yang rentan terkena dampak jika memiliki tensi tinggi adalah otak. Beberapa penyakit akibat hipertensi pada otak adalah:

  • Transient Ischemic Attack (TIA): Dikenal sebagai ministroke, adalah gangguan sementara yang terjadi ketika darah akan dipasok ke otak. Hipertensi akan menyebabkan arteri mengeras dan adanya gumpalan darah penyebab TIA. Anda harus waspada jika sudah terdiagnosis TIA, karena akan berisiko terkena stroke.
  • Stroke: Terjadi ketika bagian otak kekurangan oksigen dan nutrisi, menyebabkan sel-sel otak mati. Pembuluh darah yang rusak karena tekanan darah tinggi dapat pecah, menyempit, atau bocor. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan gumpalan darah terbentuk di arteri yang menuju ke otak, menghalangi aliran darah dan berpotensi menyebabkan stroke.
  • Demensia: Arteri yang tersumbat atau menyempit dapat membatasi aliran darah ke otak. Biasanya akan mengarah ke jenis demensia tertentu (demensia vaskular). Stroke yang mengganggu aliran darah ke otak juga dapat menyebabkan demensia vaskular.
  • Gangguan Kognitif Ringan: Kondisi ini merupakan transisi antara perubahan pemahaman dan memori yang biasanya terjadi akibat dari penuaan. Bisa juga merupakan masalah yang lebih serius akibat demensia. Studi menunjukkan bahwa tekanan darah tinggi dapat menyebabkan gangguan kognitif ringan.

4. Sistem Reproduksi

Tak banyak yang mengetahui bahwa organ reproduksi juga berkaitan dengan aliran darah ketika Anda merasakan gairah seksual. Jika tensi Anda tinggi, akan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah yang mengarah ke penis atau vagina. Hal ini, akan menyebabkan disfungsi seksual yang akan memengaruhi kehidupan seksual Anda.

5. Sistem Pernapasan

Seperti otak dan jantung, arteri di paru-paru bisa rusak dan tersumbat. Berikut ini adalah beberapa penyakit pada sistem pernapasan akibat hipertensi:

  • Emboli paru: Terjadi Ketika arteri pembawa darah ke paru-paru tersumbat. Penyakit ini terbilang cukup parah dan membutuhkan bantuan medis segera. Aneurisma juga dapat terjadi di paru-paru.
  • Sleep Apnea: Gangguan tidur yang menyebabkan mendengkur dan bernafas saat tidur malam. Penderita sleep apnea seringkali tidak merasa istirahat ketika mereka bangun. Penelitian telah mengaitkan kondisi ini dengan tekanan darah tinggi, karena banyaknya pasien yang didiagnosa juga terkena hipertensi.

Baca Juga: Mengenal Penyebab dan Gejala Kanker Otak Glioblastoma

6. Sistem Saluran Kencing

Salah satu masalah pada sistem saluran kencing akibat hipertensi sering terjadi pada ginjal. Ginjal menyaring kelebihan cairan dan limbah dari darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan ginjal.

Masalah ginjal yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi termasuk:

  • Jaringan Parut Ginjal (Glomerulosklerosis): Jenis kerusakan ini terjadi ketika terdapat jaringan parut pada pembuluh darah kecil di dalam ginjal (glomerolus) dan tidak dapat secara efektif menyaring cairan dan limbah dari darah. Glomerulosklerosis dapat menyebabkan gagal ginjal.
  • Gagal Ginjal: Tekanan darah tinggi adalah salah satu penyebab paling umumnya. Pembuluh darah yang rusak mencegah ginjal untuk menyaring limbah dari darah. Sehingga akan meningkatkan cairan dan limbah berbahaya semakin menumpuk. Pada akhirnya, Anda mungkin memerlukan dialisis (cuci darah).

7. Kerusakan Mata

Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil dan halus yang memasok darah ke mata, menyebabkan:

  • Kerusakan Retina: kerusakan pada jaringan yang peka akan cahaya di belakang mata (retina). Dampaknya adalah pendarahan di mata, penglihatan kabur hingga hilang total.
  • Penumpukan Cairan di bawah Retina: menyebabkan penglihatan menyimpang (buram). Dampaknya, terkadang hingga jaringan parut yang mengganggu penglihatan.
  • Kerusakan Saraf Mata: Aliran darah yang tersumbat dapat merusak saraf optik, menyebabkan pendarahan di dalam mata. Dampak terparahnya dapat kehilangan penglihatan.

Tekanan darah tinggi merupakan kondisi kronis yang akan terus mengalami kerusakan secara bertahap selama bertahun-tahun. Untuk itu, segera periksa ke dokter apabila dirasa memiliki tekanan darah tinggi agar terhindar dari penyakit berbahaya.

Baca Juga: Cara Mencegah Mata Katarak

 

Sumber

Healthline (2017). The Effect of Hypertension on the Body. www.healthline.com
Healthline (2019). What do You Want to Know About Osteoporosis?. www.healthline.com
Mayo Clinic (2018). High Blood Pressure (Hypertension). www.mayoclinic.org
Mayo Clinic (2019). High Blood Pressure Dangers: Hypertension’s Effect on Your Body. www.mayoclinic.org