Ketahui Penyebab Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Ketahui Penyebab Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 16 September 2022

 

Tekanan darah atau yang biasa disebut tensi merupakan istilah yang menunjukkan kekuatan darah saat mengalir melalui arteri dalam tubuh. Arteri merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Ketika jantung berdetak, darah akan terdorong melalui arteri dan memberikan tekanan pada dindingnya. Tekanan inilah yang disebut tensi atau tekanan darah.

Hipertensi (disebut juga tekanan darah tinggi) terjadi ketika darah bergerak melalui arteri dengan tekanan yang lebih tinggi dari biasanya.

Ada berbagai hal yang menyebabkan tekanan darah seseorang menjadi tinggi, yang jika dibiarkan bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan mulai dari penyakit jantung, serangan jantung, stroke hingga gagal ginjal.

Baca Juga: Kenali 6 Ciri-ciri Tekanan Darah Tinggi

Jenis Hipertensi Berdasarkan Penyebabnya

Ada dua jenis hipertensi berdasarkan penyebabnya yakni:

1. Hipertensi Primer

Hipertensi primer juga disebut dengan hipertensi esensial. Kondisi ini terjadi ketika penyebab dari tekanan darah tinggi yang terjadi tidak diketahui secara pasti. Hipertensi primer merupakan kasus tekanan darah tinggi yang paling banyak terjadi.

Jenis tekanan darah tinggi primer biasanya muncul setelah bertahun-tahun. Penyebabnya termasuk pola hidup yang tidak sehat, kondisi lingkungan hingga perubahan tubuh seiring bertambahnya usia.

2. Hipertensi Sekunder

Hipertensi sekunder merupakan tekanan darah tinggi yang terjadi karena masalah kesehatan hingga penggunaan obat-obatan. Beberapa hal yang bisa menyebabkan hipertensi sekunder adalah adanya masalah pada ginjal, gangguan tidur (sleep apnea), masalah tiroid atau kelenjar adrenal, dan kelainan sejak lahir pada pembuluh darah.

Penggunaan berbagai jenis obat-obatan termasuk obat kontrasepsi, obat flu, dekongestan (pengencer dahak), dan pereda rasa sakit bisa memicu hipertensi. Karena itu, periksa label untuk melihat apakah hipertensi menjadi salah satu efek samping dari obat yang Anda minum, terutama jika Anda sudah menderita hipertensi.

Hindari juga penggunaan obat-obatan ilegal (seperti kokain dan amfetamin) karena dapat menaikkan tekanan darah.

Baca Juga : Bahaya Narkoba bagi Kesehatan Tubuh

Faktor Lain yang Bisa Memicu Hipertensi

Ketika seseorang mengalami hipertensi, dokter umumnya akan mencari tahu apa penyebabnya. Dengan mengetahui akar masalah yang sebenarnya, pengobatan akan lebih mudah dilakukan. Beberapa faktor umum yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah antara lain:

  • Diet tinggi garam, lemak, atau tinggi kolesterol. Konsumsi garam berlebihan menyebabkan tubuh menahan cairan. Inilah yang kemudian meningkatkan tekanan darah.
  • Kekurangan kalium. Kalium dapat membantu tubuh menyeimbangkan jumlah garam dalam sel tubuh. Jika tubuh Anda kekurangan kalium, garam akan menumpuk di dalam darah dan menjadi awal mula munculnya hipertensi.
  • Kondisi kronis tertentu. Berbagai masalah kesehatan kronis termasuk masalah hormon, penyakit ginjal, diabetes, atau tingkat kolesterol yang terlalu tinggi juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.
  • Faktor genetik. Faktor keturunan juga memiliki pengaruh pada tekanan darah tinggi. Terlebih Anda berisiko lebih tinggi mengembangkan hipertensi, jika memiliki orang tua atau anggota keluarga dekat lainnya yang memiliki riwayat hipertensi primer.
  • Kurang aktivitas fisik. Orang yang jarang bergerak, termasuk berolahraga umumnya memiliki detak jantung yang lebih tinggi. Semakin tinggi detak jantung, semakin keras jantung harus bekerja dengan setiap kontraksi. Kondisi ini akan menyebabkan tekanan pada arteri semakin tinggi.
  • Usia. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa seiring bertambahnya usia seseorang, maka semakin tinggi risiko untuk mengalami hipertensi. Secara umum, hal ini terkait dengan sejumlah efek penuaan yaitu kehilangan fleksibilitas pembuluh darah, perubahan hormonal (seperti menopause), peningkatan kepekaan terhadap garam dan faktor makanan lainnya.
  • Memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Semakin berat bobot tubuh seseorang, maka semakin banyak darah yang diperlukan untuk menyuplai oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Saat volume darah yang bersirkulasi di pembuluh darah meningkat, maka tekanan pada arteri juga semakin tinggi.
  • Penggunaan obat-obatan pengontrol kehamilan dan obat-obatan lainnya. Dalam sebuah studi tahun 2018 menunjukkan bahwa sejumlah obat berkontribusi terhadap penyakit jantung, termasuk kortikosteroid, kontrasepsi oral, beberapa dekongestan, serta obat-obatan yang mengandung kafein.
  • Stres. Tingkat stres yang tinggi bisa menyebabkan naiknya tekanan darah. Ini karena tubuh melepaskan epinefrin, norepinefrin, dan kortisol, hormon yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah sebagai respons terhadap stres. Penyempitan yang sering dan perubahan diameter pembuluh darah dapat menyebabkan hipertensi seiring waktu.
  • Merokok. Selain pemicu utama hipertensi, merokok juga menyebabkan penyempitan pembuluh darah, serta aterosklerosis dan arteri yang tidak fleksibel sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung. Perokok pasif juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Minum alkohol. Seiring waktu, kebiasaan minum alkohol dapat merusak jantung Anda. Minum lebih dari satu gelas sehari untuk wanita dan lebih dari dua gelas sehari untuk pria dapat memengaruhi tekanan darah Anda.

Selain faktor risiko di atas, dalam beberapa kasus, kehamilan juga bisa menjadi pemicu naiknya tekanan darah.

Di samping itu, meski hipertensi merupakan masalah yang paling umum dialami oleh orang dewasa, anak-anak juga memiliki risiko mengalaminya. Beberapa anak mengalami tekanan darah tinggi karena adanya masalah pada ginjal dan jantung mereka.

Namun gaya hidup yang buruk termasuk pola makan yang tidak sehat, kurang olahraga, dan obesitas juga bisa jadi penyebabnya. Pastikan Anda menemukan penyebab pasti hipertensi sebelum mengambil langkah pengobatan.

Baca Juga : Kenali Bahaya Hipertensi dan Efeknya pada Tubuh

Sumber

Family Doctor (2020). High Blood Pressure. www.familydoctor.org
Mayo Clinic (2018). High Blood Pressure (Hypertension). www.mayoclinic.org
Medical News Today (2019). Everything You Need to Know About Hypertension. www.medicalnewstoday.com
Mladěnka P, Applová L, Patočka J, et al. Comprehensive review of cardiovascular toxicity of drugs and related agents. Med Res Rev. 2018;38(4):1332-1403. doi:10.1002/med.21476
Nwankwo T, Yoon SS, Burt V, Gu Q. Hypertension among adults in the United States: National Health and Nutrition Examination Survey, 2011-2012. NCHS Data Brief. 2013;(133):1-8.
Webmd (2019). Causes of High Blood Pressure. www.webmd.com