Pahami Gejala Asma Berdasarkan Tingkat Keparahannya

Pahami Gejala Asma Berdasarkan Tingkat Keparahannya

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 30 September 2022

 

Asma adalah gangguan paru-paru yang menyebabkan gejala intermiten. Siapapun bisa terkena asma pada usia berapa pun.

Orang-orang yang berisiko tinggi terkena asma adalah yang memiliki riwayat keluarga asma, riwayat alergi asma, perokok yang tinggal di rumah, dan tinggal di perkotaan.

Baca Juga: Kenali Asma : Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati

Gejala Asma Berdasarkan Tingkat Keparahan

Asma dibagi menjadi empat kategori atau stadium. Masing-masing dari empat tahap menggambarkan frekuensi gejala dan seberapa parah gejala tersebut saat terjadi.

Kondisi asma bervariasi, bisa sangat ringan, memerlukan sedikit atau tanpa perawatan medis, hingga parah dan memerlukan perawatan setiap hari. Berikut informasinya:

1. Intermittent Asthma (Asma Intermiten)

Asma intermiten adalah kondisi gejala asma terjadi tidak lebih dari dua hari seminggu dengan serangan asma malam hari terjadi tidak lebih dari dua kali sebulan.

Meskipun intensitas dari gejala asma ini tidak muncul sesering jenis asma lainnya, penyakit ini tetap memerlukan pengobatan.

Salah satu cara dokter untuk mengklasifikasikan asma adalah dengan mengukur seberapa sering asma berdampak pada seseorang dan sejauh mana asma memengaruhi aktivitas sehari-hari. Dalam kasus asma intermiten, gejalanya berupa:

  • Sesak dada
  • Batuk
  • Kesulitan mengatur napas
  • Mengi

Untuk pengobatan, Anda umumnya hanya memerlukan inhaler dan tidak memerlukan pengobatan setiap hari karena gejala hanya terjadi sesekali.

Namun, kebutuhan pengobatan akan dinilai berdasarkan seberapa parah kekambuhan saat terjadi. Dokter mungkin meresepkan obat alergi jika asma dipicu oleh alergi.

Jika asma disebabkan oleh olahraga, dokter mungkin menginstruksikan Anda untuk menggunakan inhaler sebelum berolahraga untuk mencegah gejala.

2. Mild Persistent Asthma (Asma Persisten Ringan)

Orang yang memiliki gejala asma lebih dari dua hari per minggu tapi tidak setiap hari mungkin menderita asma persisten ringan.

Pada tahap ini, asma belum menjadi faktor harian, tapi bersifat persisten.

Anda mungkin perlu minum obat untuk mencegah asma kambuh, tapi Anda belum menghadapi gejala yang terlalu sering. Gejala asma persisten ringan meliputi:

  • Sesak saat bernapas
  • Mengi
  • Batuk
  • Penumpukan lendir di saluran udara
  • Sesak dada, nyeri, atau terasa tekanan

Pada tingkat asma ini, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan berikut ini:

  • Obat kortikosteroid inhalasi dosis rendah
  • Kortikosteroid inhalasi dihirup dengan cepat, biasanya dipakai setiap hari
  • Inhaler (jika gejala masih terjadi dari waktu ke waktu)
  • Obat alergi (jika asma dipicu oleh alergi)

Baca Juga: Obat Alami dan Medis untuk Mengatasi Asma

3. Moderate Persistent Asthma (Asma Persisten Sedang)

Jenis asma ini lebih parah daripada asma intermiten dan persisten ringan.

Anda yang menderita asma persisten sedang biasanya akan mengalami gejala setiap hari atau setidaknya hampir setiap hari dalam seminggu.

Gejala asma persisten sedang dapat meliputi:

  • Sesak atau nyeri dada
  • Sesak saat bernapas
  • Mengi
  • Saluran udara bengkak atau meradang
  • Lendir yang melapisi saluran udara
  • Batuk

Untuk pengobatan asma persisten sedang, dokter biasanya akan melakukan tindakan-tindakan berikut:

  • Meresepkan kortikosteroid inhalasi dengan dosis sedikit lebih tinggi yang digunakan untuk asma persisten ringan
  • Inhaler juga akan diresepkan untuk pengobatan setiap kali gejala timbul
  • Dokter mungkin juga akan meresepkan obat alergi jika asma dipicu oleh alergi
  • Untuk pasien berusia di atas 5 tahun, dokter juga mungkin meresepkan kortikosteroid

4. Severe Persistent Asthma (Asma Persisten yang Parah)

Jika Anda menderita asma persisten yang parah, Anda akan mengalami gejala beberapa kali di siang hari.

Gejala akan terjadi hampir setiap hari, dan untuk tingkat keparahan ini, kemungkinan gejala juga akan dialami beberapa malam setiap minggu.

Asma persisten yang parah sulit diobati dengan obat-obatan, bahkan saat diminum secara teratur. Gejalanya termasuk:

  • Mengi
  • Batuk
  • Saluran udara bengkak
  • Perkembangan lendir di saluran udara
  • Sesak atau nyeri dada

Untuk pengobatan, Anda membutuhkan perawatan yang lebih banyak dan mungkin melibatkan kombinasi dan dosis obat berbeda.

Dokter akan berusaha menemukan kombinasi yang memberi Anda kendali paling besar atas gejala. Obat-obatan yang digunakan bisa meliputi:

  • Kortikosteroid inhalasi dengan dosis yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis asma lainnya
  • Kortikosteroid oral juga bisa dipakai dengan dosis lebih tinggi dibandingkan dengan jenis asma lainnya
  • Inhaler
  • Obat-obatan yang akan membantu memerangi penyebab atau pemicu gejala asma

Baca Juga: Jangan Salah Pakai, Ketahui Berbagai Jenis Inhaler Asma dan Kegunaannya

Sumber

Healthline. (2019). Asthma Classification. www.healthline.com

American Family Physician. (2009). Overview of Changes to Asthma Guidelines: Diagnosis and Screening. www.aafp.org

Web MD. (2020). Adult-Onset Asthma. www.webmd.com

Healthline. (2020). Severe Asthma. www.healthline.com

Healthline. (2018). Everything You Need to Know About Intermittent Asthma. www.healthline.com

Healthline. (2019). What to Know About Mild Persistent Asthma. www.healthline.com

Healthline. (2019). What to Know About Moderate Persistent Asthma. www.healthline.com