Pahami Pengobatan dan Pencegahan Meningitis

Pahami Pengobatan dan Pencegahan Meningitis

Penulis: Umi Fatimah

Meningitis terjadi ketika meninges (lapisan pelindung di sekitar otak dan sumsum tulang belakang) mengalami peradangan. Berbagai jenis meningitis mempunyai perbedaan dalam hal pengobatan dan dampak yang mungkin ditimbulkan pada pasien.

Meningitis virus dan meningitis bakteri merupakan jenis meningitis yang umum terjadi. Jenis infeksi lain juga dapat menyebabkan meningitis dan ada juga penyebab non-infeksi, seperti cedera, kanker, kondisi autoimun, dan pengobatan tertentu.

Meski kebanyakan orang bisa sembuh total dari meningitis, terkadang penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius jangka panjang dan mengancam nyawa. Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk mendapatkan bantuan medis sesegera mungkin jika Anda merasa mengalami gejala meningitis.

Baca Juga: Pahami Berbagai Hal tentang Meningitis pada Anak, Bisakah Diobati di Rumah?

Waspadai Gejala yang Dialami

Perlu Anda pahami bahwa Anda tidak dapat mendiagnosis meningitis sendiri. Meski begitu, Anda juga tidak bisa mengabaikan keluhan atau gejala yang Anda rasakan.

Ada beberapa tanda penting yang bisa Anda waspadai, seperti:

  • Sakit kepala parah
  • Leher terasa kaku atau nyeri
  • Demam
  • Ruam kulit
  • Mual atau muntah
  • Kebingungan
  • Rasa kantuk yang luar biasa
  • Mata sensitif terhadap cahaya
  • Kejang.

Mendiagnosis Meningitis

Untuk memastikan diagnosis meningitis, dokter terlebih dahulu akan menanyakan riwayat kesehatan pasien dan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa tanda-tanda meningitis tertentu di sekitar kepala, telinga, tenggorokan, serta ruam pada kulit.

Setelah pemeriksaan fisik, beberapa tes tambahan diperlukan untuk memastikan penyebab meningitis. Tes-tes ini termasuk:

Tes darah 

Pemeriksaan darah dapat membantu dokter memastikan beberapa kemungkinan penyebab meningitis, seperti sepsis.

Tes darah juga dilakukan untuk melihat organisme tertentu (seperti bakteri atau jamur penyebab meningitis) sehingga membantu dokter menentukan jenis antibiotik yang digunakan untuk mengobati meningitis bakterial.

Lumbal pungsi

Menganalisis cairan serebrospinal melalui prosedur lumbal pungsi dapat membantu mengidentifikasi bakteri mana yang menyebabkan meningitis. Pada penderita meningitis, cairan serebrospinal (CSF) sering kali menunjukkan kadar gula yang rendah seiring dengan peningkatan jumlah sel darah putih dan peningkatan protein.

Jika dokter mencurigai pasien menderita meningitis virus, pasien mungkin memerlukan tes berbasis DNA (yang dikenal sebagai PCR) atau tes untuk memeriksa antibodi terhadap virus tertentu.

Pencitraan

Pemindaian MRI dan CT Scan dapat membantu dokter mengetahui apakah pasien mengalami peradangan, terutama pada meningen.

Tes pencitraan juga dapat menunjukkan apakah pasien memiliki komplikasi lain, seperti kerusakan otak atau pendarahan internal, serta masalah kesehatan lain yang mungkin membuat pemeriksaan lumbal pungsi tidak aman untuk dilakukan, seperti abses dan peradangan otak.

Karena meningitis bakterial bisa mengakibatkan komplikasi yang sangat serius, dokter akan menganggap pasien menderita meningitis bakterial (terutama jika terdapat ruam kulit) dan segera meresepkan antibiotik sebelum hasil tes meningitis keluar. Kemudian pengobatan dengan antibiotik akan dihentikan jika tes menunjukkan meningitis disebabkan oleh virus.

Baca Juga: Penyakit Huntington, Kelainan Genetik yang Menyebabkan Kerusakan Otak

Pengobatan Meningitis

Meningitis berpotensi berakibat fatal dalam waktu 24 jam sehingga memerlukan perhatian medis secepatnya. Pengobatan untuk meningitis tergantung pada jenis meningitis dan tingkat keparahannya.

1. Meningitis bakteri

Meningitis bakterial harus segera diobati dengan antibiotik yang diberikan langsung ke pembuluh darah. Dokter akan memberikan antibiotik atau kombinasi antibiotik tergantung pada jenis bakteri penyebab infeksi.

Dalam beberapa kasus, dokter juga akan memberikan obat kortikosteroid untuk membantu risiko komplikasi, seperti pembengkakan otak dan kejang. Pemberian cairan infus juga diperlukan untuk mencegah dehidrasi pada pasien.

Selain itu, dokter mungkin juga perlu mengeluarkan cairan dari sinus atau mastoid yang terinfeksi, yaitu tulang di belakang telinga luar yang terhubung ke telinga tengah.

2. Meningitis virus

Tidak ada pengobatan khusus untuk meningitis virus. Antibiotik juga tidak akan diresepkan karena tidak efektif melawan penyakit akibat virus.

Sebagian besar kasus meningitis virus akan membaik dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Meski begitu, dokter akan menyarankan pasien (terutama anak-anak) untuk tetap dirawat di rumah sakit agar dapat beristirahat total.

Cairan infus akan diberikan agar pasien tetap terhidrasi. Obat pereda nyeri juga diberikan untuk meringankan gejala sakit kepala dan demam.

Sama seperti pada kasus meningitis bakterial, dokter juga dapat memberikan kortikosteroid untuk mengurangi pembengkakan di otak dan mengendalikan kejang. Sementara untuk mengatasi meningitis akibat virus herpes, dokter akan merekomendasikan obat antivirus.

3. Jenis meningitis lainnya

Untuk pengobatan meningitis jamur, dokter akan meresepkan obat antijamur. Sementara untuk mengobati meningitis non infeksi akibat reaksi alergi atau penyakit autoimun, dokter akan merekomendasikan kortikosteroid. Sedangkan pengobatan meningitis akibat kanker memerlukan terapi untuk kanker tertentu, seperti radioterapi.

Perawatan tambahan dan dukungan jangka panjang mungkin juga diperlukan jika terjadi komplikasi meningitis, seperti gangguan pendengaran.

Pencegahan Meningitis

Anda dapat mencegah meningitis dengan menghindari infeksi virus atau bakteri penyebabnya. Infeksi ini dapat menyebar melalui batuk, bersin , berciuman, atau berbagi peralatan makan.

Adapun langkah-langkah pencegahan meningitis yang bisa Anda lakukan antara lain:

  • Cuci tangan dan bilas sampai bersih. Ajari anak Anda juga untuk sering mencuci tangan, terutama setelah makan, menggunakan toilet, atau saat berada di tempat umum
  • Jangan berbagi barang, seperti sikat gigi, peralatan makan, atau lipstik
  • Jangan berbagi makanan atau minuman dengan orang lain
  • Tutupi mulut dan hidung Anda saat batuk atau bersin
  • Jaga kesehatan. Konsumsi makanan gizi seimbang, rutin berolahraga, dan tidur yang cukup
  • Jika Anda sedang hamil, makanlah makanan yang dimasak dengan matang sempurna. Hindari makanan yang terbuat dari susu yang tidak dipasteurisasi dan daging, ikan, dan telur mentah atau setengah matang.
  • Dapatkan vaksinasi. Ikuti saran dokter untuk mendapatkan suntikan imunisasi atau vaksin PCV untuk penyakit yang dapat menyebabkan meningitis bakterial, termasuk vaksin flu.

Jika Anda menduga bahwa Anda atau anak Anda mungkin menderita meningitis, penting untuk mencari pertolongan medis sesegera mungkin. Jangan abaikan gejala atau keluhan yang Anda rasakan. Menerima pengobatan dini dapat mengurangi risiko kematian dan membantu mencegah komplikasi meningitis jangka panjang.

Baca Juga: Mengenal Berbagai Jenis Vaksin Meningitis

 

Sumber

Everyday Health (2023). What Is Meningitis? Symptoms, Diagnosis, Treatment, and Prevention.www.everydayhealth.com

Mayo Clinic (2023). Meningitis. www.mayoclinic.org

NHS. Treatment Meningitis. www.nhs.uk

WHO (2023). Meningitis. www.who.int