Memahami Mekanisme Kerja Antibiotik

Memahami Mekanisme Kerja Antibiotik

Penulis: Ossy | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 14 Februari 2023

 

Apakah Anda tahu Alexander Fleming? Ia adalah penemu penisilin, antibiotik pertama di tahun 1928. Antibiotik adalah antibakteri, atau obat yang digunakan untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh serangan bakteri yang merugikan tubuh.

Antibiotik mengobati infeksi di tubuh dengan menyerang, membunuh, dan mengurangi jumlah bakteri jahat. Yang perlu dipahami adalah bahwa antibiotik tidak dapat membunuh virus.

Baca Juga: 5 Antibiotik Alami yang Bisa Didapatkan Di Sekitar Anda

Berbagai Bentuk dan Jenis Antibiotik

Antibiotik bisa dikemas dalam bentuk:

  • Tablet
  • Kapsul
  • Sirup
  • Krim
  • Salep

Terdapat dua jenis antibiotik, yakni:

  • Antibiotik spektrum luas, yang memengaruhi berbagai macam bakteri, misalnya, amoksisilin dan gentamisin.
  • Antibiotik spektrum sempit, adalah antibiotik yang hanya memengaruhi beberapa jenis bakteri, misalnya penisilin.

Infeksi yang dapat Diatasi oleh Antibiotik

Antibiotik bertugas memerangi bakteri, tetapi tidak bisa memerangi virus. Oleh karena itu, flu dan pilek tidak bisa diobati dengan menggunakan antibiotik.

Berikut adalah jenis infeksi yang dapat diobati dengan antibiotik:

Cara Kerja Antibiotik

Ketika bakteri masuk ke tubuh, sebelum mereka berkembang biak dan memicu berbagai gejala, sistem kekebalan tubuh manusia akan lebih dulu membunuh mereka. Leukosit atau sel darah putih akan menyerang bakteri berbahaya dan mengatasi infeksi.

Namun, terkadang bakteri berbahaya datang dalam jumlah yang berlebihan. Mereka datang berbondong-bondong dan sistem kekebalan tubuh manusia pun tidak mampu melawan semuanya. Ketika ini terjadi, antibiotik datang sebagai penyelamat sel tubuh manusia.

Lalu bagaimana antibiotik bekerja? Antibiotik yang masuk ke dalam tubuh akan melawan, memperlambat pertumbuhan, dan memperlambat perkembangbiakan bakteri jahat di dalam tubuh, dengan cara berikut:

  • Menyerang dinding atau melapisi bakteri di sekitarnya
  • Mengganggu reproduksi bakteri
  • Menghalangi produksi protein pada bakteri

Walaupun begitu, setiap antibiotik memiliki cara kerja yang berbeda. Contohnya penisilin, jenis antibiotik ini menghancurkan dinding sel bakteri, sedangkan sejumlah antibiotik lain berkerja dengan mengganggu cara kerja sel bakteri.

Antibiotik akan langsung bekerja membasmi bakteri jahat ketika Anda mulai meminumnya. Kepulihan setiap orang bergantung pada daya tahan tubuh dan keparahan penyakit yang menyerangnya.

Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik dalam jangka waktu 7 hari atau 14 hari.

Yang Harus Diperhatikan sebelum Konsumsi Antibiotik

Sebelum mengonsumsi antibiotik, berikut adalah hal-hal yang wajib Anda perhatikan:

  • Minumlah antibiotik di waktu yang tepat dan dalam jangka waktu yang ditentukan dokter
  • Jangan minum lebih dari dosis yang telah ditentukan oleh dokter Anda
  • Hindari berbagi antibiotik dengan orang lain, terutama jika orang tersebut tidak mendapatkan resep dan anjuran dari dokter
  • Hindari konsumsi antibiotik ketika perut kosong
  • Hindari konsumsi susu karena dapat mengurangi kinerja obat
  • Pastikan Anda meminum antibiotik yang diberikan dokter hingga habis dan sesuai anjuran agar tidak terjadi resistensi antibiotik

Efek Samping Antibiotik

Walaupun tidak terjadi pada semua orang, berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin ditimbulkan oleh antibiotik:

Selain hal-hal di atas, berikut adalah sejumlah efek samping yang sangat jarang terjadi setelah konsumsi antibiotik:

  • Diare berkelanjutan yang disebabkan oleh infeksi usus
  • Reaksi alergi, seperti gatal-gatal, demam dan masalah pernapasan

Apabila Anda memiliki reaksi alergi terhadap antibiotik, beritahu hal ini kepada dokter saat meresepkan obat, mengingat reaksi terhadap antibiotik terkadang bisa sangat serius atau fatal.

Tak hanya alergi, Anda yang memiliki masalah dalam fungsi hati atau ginjal harus berhati-hati saat menggunakan antibiotik.

Tips Menghindari Resistensi Antibiotik

Resistensi antibiotik adalah kondisi ketika bakteri tidak dapat lagi dikendalikan atau dibunuh oleh antibiotik tertentu.

Penyebab paling sering dari kondisi ini adalah penggunaan yang tidak tepat atau penggunaan antibiotik yang berlebihan.

Menggunakan antibiotik ketika tidak perlu juga menimbulkan resistensi terhadap antibiotik. Ketika Anda mengalami resistensi antibiotik, berikut adalah sejumlah hal yang bisa terjadi:

  • Anda akan memiliki infeksi lebih lama, atau lebih lama untuk sembuh
  • Memungkinkan adanya komplikasi infeksi
  • Anda bisa menularkan penyakit ke orang lain
  • Dokter mungkin perlu meningkatkan dosis atau mengubah obat Anda.

Oleh karena itu, guna mencegah resistensi antibiotik, berikut  adalah langkah yang bisa Anda terapkan:

  • Konsumsi antibiotik hanya untuk infeksi bakteri dan berdasarkan resep dokter

Hindari menggunakan antibiotik untuk kondisi yang disebabkan oleh virus seperti pilek, flu, batuk, atau sakit tenggorokan.

  • Konsumsi antibiotik seperti yang diarahkan oleh dokter atau petugas medis

Kesalahan penggunaan dosis, lupa minum obat, atau meminum lebih lama atau lebih cepat dari yang disarankan dapat menyebabkan resistensi bakteri.

  • Konsumsi jenis antibiotik yang tepat

Penggunaan antibiotik yang salah atau tidak tetap sasaran dapat menyebabkan resistensi. Karenanya, gunakan antibiotik sesuai dengan resep dokter Anda.

Baca Juga: Minum Antibiotik Saat Hamil, Amankah?

Sumber

Healthline. (2022). How Do Antibiotics Work?. healthline.com

NPS. (2019). Antibiotics, explained. www.nps.org.au

WebMD. 2021. What Are Antibiotics?. www.webmd.com

Medical News Today. (2019). What to know about antibiotics. www.medicalnewstoday.com