Kenali 5 Cara Penularan Herpes yang Umum Terjadi

Kenali 5 Cara Penularan Herpes yang Umum Terjadi

Penulis: Silvia | Editor: Alhasbi

Ada banyak jenis infeksi menular seksual yang berisiko bagi kesehatan reproduksi. Mari kenali cara penularan herpes yang umum terjadi agar Anda bisa lebih mewaspadainya.

Herpes adalah penyakit yang dapat menyebabkan infeksi kulit pada seseorang. Infeksi kulit ini dapat berlangsung seumur hidup, berupa luka dan lepuh yang menyakitkan atau gatal hebat.

Penyakit menular seksual yang satu ini disebabkan oleh virus herpes. Tidak hanya satu, ada delapan jenis virus yang dapat mengakibatkan penyakit herpes.

Mulai dari herpes simpleks tipe I, herpes simpleks tipe II, varicella zoster, Epstein-barr virus, cytomegalovirus, dan Kaposi’s sarcoma herpesvirus.

Gejala Penyakit Herpes

Setiap orang berisiko mengalami penyakit ini dalam hidupnya. Adapun gejala yang mungkin timbul saat terinfeksi virus herpes, di antaranya:

  • Luka dingin di sekitar bibir, mulut atau lidah yang mungkin tampak berkerak atau seperti lepuh berisi cairan
  • Luka di alat kelamin atau di sekitar anus
  • Keluarnya cairan dari uretra, saluran yang mengeluarkan urin dari tubuh
  • Keluarnya cairan dari vagina
  • Sakit saat buang air kecil
  • Demam, pembengkakan kelenjar getah bening, pegal-pegal atau nyeri otot

Baca Juga : Gejala dan Penyebab Herpes Kelamin

Cara Penularan Herpes

Lantas, bagaimana cara seseorang dapat terinfeksi virus ini? Berikut cara penularan herpes yang umum terjadi.

1.  Kontak dari Kulit ke Kulit

Salah satu cara virus herpes menyebar adalah melalui skin to skin contact atau kontak dari kulit penderita dengan kulit orang lainnya.

Hal ini dapat terjadi melalui sentuhan fisik, seperti ciuman, pelukan, atau hubungan seksual.

2. Kontak Seksual

Berhubungan seksual dengan penderita herpes juga bisa membuat Anda berisiko mengalami penyakit yang serupa.

Baik itu berhubungan melalui vagina, secara oral, maupun anal.

3. Kontak Melalui Lendir

Cara penularan herpes lainnya yang sebaiknya Anda waspadai yakni kontak melalui lendir penderita. Misalnya pertukaran air liur melalui ciuman atau cairan dari alat kelamin yang keluar saat melakukan hubungan seksual.

4. Kontak dengan Luka atau Lesi Aktif

Adanya kontak dengan luka atau lesi aktif penderita juga dapat membuat Anda turut terinfeksi penyakit herpes.

Jadi apabila Anda menyentuh bagian luka terbuka penderita herpes yang ada di tubuhnya, penularan virus herpes dapat terjadi dengan cepat.

5. Kontak dengan Benda yang Terkontaminasi

Cara penularan herpes melalui kontak yang terkontaminasi memang jarang terjadi. Namun, Anda juga patut mewaspadainya.

Pasalnya virus herpes dapat bertahan di berbagai permukaan benda seperti handuk, alat mandi, atau mainan seks.

Jadi ketika Anda menyentuh benda yang telah terkontaminasi herpes kemudian menyentuh kulit atau selaput lendir, tubuh juga akan terinfeksi virus ini.

Baca Juga : Herpes Genital: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko dan Cara Mengatasi

Perawatan Rumahan untuk Penyakit Herpes

Hal-hal berikut ini dapat membantu meringankan ketidaknyamanan akibat gejala herpes pada beberapa orang:

  • Minum obat pereda nyeri, seperti asetaminofen atau ibuprofen
  • Mandi dengan air yang diberi sedikit garam atau berendam di bak mandi air hangat
  • Menyemprotkan air dari botol atau bidet ke lepuh untuk mengurangi rasa sakit saat buang air kecil
  • Mengoleskan gel lidah buaya pada luka maupun petroleum jelly ke area tubuh yang mengalami luka herpes
  • Mengenakan pakaian longgar untuk menghindari iritasi
  • Menahan diri untuk melakukan aktivitas seksual, meski dengan mengenakan kondom, sampai gejala herpes benar-benar hilang
  • Mengoleskan krim atau losion pada uretra sebelum buang air kecil, misalnya yang mengandung lidokain
  • Melakukan kompres dingin dengan membalut es batu menggunakan kain bersih dan kering ke area lesi

Pengobatan Penyakit Herpes

Tidak ada obat yang bisa menghilangkan virus herpes. Namun, dokter mungkin dapat meresepkan obat antivirus, seperti asiklovir, untuk mencegah virus berkembang biak.

Sementara itu, pengobatan herpes yang dijual bebas, seringkali berbentuk krim, dapat membantu mengatasi kesemutan, gatal, dan nyeri saat gejala muncul.

Untuk mengurangi durasi wabah secara signifikan, mulailah pengobatan dalam waktu 24 jam sejak gejala awal, misalnya, segera setelah rasa gatal dan nyeri mulai muncul.

Jika seseorang menggunakan obat antivirus, gejalanya dapat hilang 1-2 hari lebih cepat dibandingkan jika mereka tidak menggunakan pengobatan apa pun. Pengobatan juga dapat mengurangi keparahan gejala.

Selain itu, jika Anda mengalami kurang dari enam kali kambuhnya herpes genital per tahun, dokter mungkin akan meresepkan obat antivirus untuk setiap kali kambuh.

Namun, jika Anda sering mengalami kekambuhan, dokter mungkin menyarankan penggunaan antivirus selama 6-12 bulan.

Mengonsumsi obat-obatan ini setiap hari dalam jangka waktu yang lama dapat mengurangi risiko penularan herpes ke pasangan secara signifikan, meskipun sebenarnya kemungkinan tersebut masih tetap ada.

Baca Juga : Pulmicort: Kegunaan, Aturan Pakai, dan Efek Samping

”Sumber”

Cleveland Clinic. Herpes Simplex. my.clevelandclinic.org

CDC. Genital Herpes – CDC Basic Fact Sheet. cdc.gov

MedicalNewsToday. (2022). Symptoms, Causes, and Treatment of Herpes. medicalnewstoday.com