Berbagai Macam Jenis Cairan Infus dan Fungsinya

Berbagai Macam Jenis Cairan Infus dan Fungsinya

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 3 Oktober 2022

 

Infus adalah metode pemberian obat berupa cairan melalui aliran darah yang umum dilakukan pada pasien di rumah sakit. Infus adalah sebuah cara yang aman dan cepat untuk memberi nutrisi yang pasien butuhkan. Cairan infus tersimpan dalam botol steril dengan berbagai jenis dan fungsi, tergantung dengan kondisi Anda. Komposisi setiap kantong cairan infus sangat bervariasi berdasarkan kebutuhan. Namun, yang pasti cairan infus mengandung beberapa jenis larutan garam sebagai pembawa cairan dan elektrolit.

Selain itu, cairan infus juga menyalurkan obat yang tidak dapat diminum dan untuk sejumlah obat lain sebagai perawatan. Dalam kasus perdarahan yang parah, seperti infeksi hebat atau tekanan darah sangat rendah, perawatan infus dapat meningkatkan kemungkinan Anda untuk bertahan hidup.

Jenis Cairan Infus dan Fungsinya

Cairan infus terbagi dalam berbagai macam jenis berdasarkan fungsinya masing-masing. Umumnya cairan infus terbagi menjadi 2 jenis cairan, antara lain:

Cairan Kristaloid

Larutan kristaloid mengandung partikel kecil yang mengalir dengan mudah dari aliran darah ke sel dan jaringan. Kristaloid mengandung garam organik atau anorganik yang larut dalam air steril. Larutan ini berfungsi untuk memperbaiki keseimbangan kadar elektrolit, menghidrasi, mengembalikan jumlah pH, dan membantu proses penggantian cairan tubuh.

Baca Juga: Dehidrasi : Bahaya, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

Larutan kristaloid akan dokter berikan secara rutin dan sesuai dengan kondisi pasien. Berikut ini adalah beberapa cairan infus yang termasuk dalam jenis klistaroid:

  • Cairan Saline NaCl 0.45%. Sementara untuk cairan natrium klorida 0.45 atau NaCL 45% untuk kondisi gangguan kadar elektrolit yang tidak seimbang. Selain itu, berfungsi juga untuk pengobatan terhadap ketoasidosis diabetik, yaitu komplikasi diabetes yang terjadi karena tingginya kadar asam darah yang berlebihan.
  • Ringer Laktat. Merupakan cairan klistaroid yang mengandung natrium, klorida, kalsium, dan kalium. Cairan ini merupakan cairan infus yang umum untuk pasien rawat inap di rumah sakit. Cairan ini sangat mirip dengan konsentrasi plasma darah yang dapat berfungsi juga untuk menghidrasi, meringankan diare, perawatan pada luka bakar, mengganti cairan tubuh yang hilang akibat luka atau cedera hingga pasca operasi, dan kondisi lainnya.
  • Dextran. Merupakan cairan koloid dengan fungsi sebagai pengobatan anemia akibat kurangnya kadar zat besi dalam darah dan pendarahan akibat operasi bedah. Fungsi umum lainnya yaitu untuk penanganan syok hipovolemik yaitu kondisi darurat akibat berkurangnya cairan dalam tubuh secara drastis.
  • Gelofusine (Gelatin). Cairan infus koloid dengan kandungan protein hewani (gelatin) yang juga berfungsi untuk menggantikan darah dan cairan tubuh yang hilang akibat operasi, kecelakaan, atau luka bakar. Cairan jenis Ini dapat digunakan sebagai pengganti transfusi darah.

Cairan Koloid

Larutan koloid tidak seperti larutan kristaloid karena mengandung molekul yang lebih besar yang membuatnya tidak dapat larut secepat cairan kristaloid. Oleh Karena itu, cairan ini berada pada pembuluh darah lebih lama sebelum menyebar ke dalam tubuh. Cairan koloid digunakan untuk pasien yang menderita sakit kritis yang perlu melakukan pembedahan, membutuhkan transfusi darah, dan perawatan untuk resusitasi cairan.

Berikut ini adalah yang termasuk dalam jenis cairan koloid:

  • Albumin. Infus albumin berfungsi untuk mengganti volume darah yang hilang akibat luka bakar atau cedera serius yang mengakibatkan pendarahan. Selain itu, infus albumin berfungsi untuk mengurangi penumpukan cairan pada rongga perut dan edema, serta meningkatkan fungsi peredaran darah dan ginjal dengan meningkatkan volume darah.
  • Dextran. Merupakan cairan koloid dengan fungsi sebagai pengobatan anemia akibat kurangnya kadar zat besi dalam darah dan pendarahan akibat operasi bedah. Fungsi umum lainnya yaitu untuk penanganan syok hipovolemik yaitu kondisi darurat akibat berkurangnya cairan dalam tubuh secara drastis.
  • Gelofusine (Gelatin). Cairan infus koloid dengan kandungan protein hewani (gelatin) yang juga berfungsi untuk menggantikan darah dan cairan tubuh yang hilang akibat operasi, kecelakaan, atau luka bakar. Cairan jenis Ini dapat digunakan sebagai pengganti transfusi darah.

Baca Juga: Transfusi Darah: Fakta, Manfaat & Resiko yang Mungkin Terjadi

Sumber

Healthline. 2017. Intravenous Fluid Regulation. www.healthline.com

AZ IV Medics. The Main Types of IV Fluids. www.azivmedics.com

Lecturio. 2020. Types of Intravenous Fluids. www.lecturio.com

Nurse Plus Academy. 2020. Breaking Down IV Fluids: The 4 Most Common Types and Their Uses . www.nurse.plus

Nursing Times. 2017. Choosing between colloids and crystalloids for IV infusion. www.nursingtimes.net

my Dr.com. 2014. Gelofusine. www.mydr.com.au

Drug Bank. 2020. (Albumin. Dextran) . go.drugbank.com