Bahaya Langsung Ngopi Setelah Minum Obat

Bahaya Langsung Ngopi Setelah Minum Obat

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 30 Mei 2023

 

Bukan rahasia lagi kalau kopi merupakan salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Bukan sekadar karena rasanya yang nikmat, banyak orang yang mengonsumsi kopi karena kemampuannya untuk meningkatkan fokus, terutama ketika sedang bekerja.

Tidak hanya membuat kita lebih awas, kafein di dalam kopi juga memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan, termasuk meningkatkan fungsi kerja otak. Namun, di balik itu, kafein yang terkandung di dalam kopi ternyata memiliki beberapa interaksi dengan obat-obatan tertentu.

Jadi kalau Anda sedang sakit dan mengonsumsi obat, ada baiknya mempertimbangkan untuk menghentikan minum kopi sementara.

Sebuah studi baru yang dipimpin oleh seorang pakar endokrinologi asal Italia, Luigi Barrea menemukan bahwa minum kopi dengan jarak terlalu dekat dengan obat-obatan tertentu sebaiknya dihindari karena bisa memicu interaksi yang membahayakan.

Baca Juga: Benarkah Kopi Mengandung Zat Adiktif dan Membuat Ketagihan?

Bagaimana Pengaruh Kopi terhadap Obat yang Baru Dikonsumsi?

Temuan dari Luigi Barrea sejalan dengan studi tahun 2020 silam yang dilakukan oleh peneliti farmakologi di Ethiopia.

Studi tersebut lebih spesifik menunjukkan bahwa kopi secara signifikan bisa memengaruhi penyerapan, distribusi, metabolisme, dan ekskresi beberapa jenis obat.

Komplikasi lain juga bisa terjadi akibat minum kopi dengan jarak terlalu dekat dengan obat. Kopi dapat memperkuat efek atau memengaruhi penyerapan. Pada akhirnya ini bisa mengganggu kinerja dan kemanjuran dari obat tersebut.

Obat-obatan yang Bisa Berinteraksi Buruk dengan Kopi

Beberapa jenis obat-obatan yang sebaiknya tidak Anda minum dengan jarak terlalu dekat dengan kopi karena bisa menimbulkan efek buruk antara lain:

1. Efedrin

Efedrin merupakan stimulan yang bisa mempercepat kerja sistem saraf. Obat ini berguna sebagai dekongestan dan bronkodilator untuk mengobati masalah pernapasan.

Obat Efedrin juga berguna untuk mengatasi tekanan darah rendah, narkolepsi, masalah menstruasi, dan lain sebagainya.

Karena kandungan kafein dalam kopi juga bersifat stimulan, memadukan efedrin dengan kopi bisa sangat berisiko.

Pakar kesehatan di Mayo Clinic menyarankan untuk tidak mencampurkan keduanya karena bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, serangan jantung, stroke, atau kejang.

2. Obat Antidiabetes

Obat diabetes yang berinteraksi dengan kopi meliputi glimepiride (dijual sebagai Amaryl), glyburide (DiaBeta, Prodiabet, dan Micronase), insulin, pioglitazone (Actos), rosiglitazone (Avandia),dan masih banyak lagi obat yang lainnya.

Kandungan kafein dalam kopi bisa meningkatkan kadar gula darah. Sementara obat diabetes digunakan untuk menurunkan kadar gula darah. Mengonsumsi obat dan kopi dengan jarak yang berdekatan bisa mengubah efek dari obat diabetes.

Oleh karena itu, pasien diabetes yang suka minum kopi harus memantau kadar gula darahnya dengan cermat dan mungkin perlu mengubah dosis obatnya untuk memperhitungkan efek ini.

Baca Juga: Ketahui Fakta Tentang Minum Susu Setelah Minum Obat

3. Teofilin

Teofilin (Theophylline) tersedia dengan berbagai merek dagang termasuk Asthma Soho, Theobron, Neo Napacin, dan berbagai merek lainnya. Obat ini digunakan untuk mengobati asma, bronkitis, emfisema, dan penyakit lain yang memiliki gejala sesak napas dan mengi.

Teofilin termasuk dalam kelas obat bernama xanthine yang bekerja dengan cara mengendurkan otot, membuka saluran pernapasan, dan memperbaiki respons paru-paru terhadap iritasi.

Kafein dalam kopi memiliki dampak yang sama pada tubuh seperti teofilin. Artinya, jika Anda menggabungkan keduanya, efek obat akan meningkat sekaligus menyebabkan peningkatan risiko efek samping tertentu.

Selain itu, kopi juga bisa menurunkan kecepatan tubuh dalam mengeluarkan teofilin yang memerlukan perubahan dosis.

4. Fenotiazin

Fenotiazin adalah jenis obat-obatan yang berguna untuk mengobati gangguan mental, seperti skizofrenia dan bentuk psikosis lainnya.

Obat Fenotiazin juga dapat digunakan untuk mengurangi agitasi pada beberapa pasien, seperti mereka yang mengalami mual berat atau mengalami nyeri sedang hingga berat.

Senyawa tanin yang ada dalam kopi dapat mengikat obat-obatan ini dan menghentikan tubuh menyerapnya secara efektif.

Interaksi ini hanya akan terjadi jika Anda mengonsumsi kopi dalam waktu 1–2 jam setelah minum obat. Meski begitu masih dibutuhkan sejumlah pemantauan cermat pada pasien.

5. Antikoagulan

Obat-obatan antikoagulan yang bisa memperlambat pembekuan darah termasuk aspirin, clopidogrel, ibuprofen, naproxen, dan enoxaparin juga sebaiknya tidak dikonsumsi dengan kopi.

Pakar kesehatan menyebutkan bahwa kopi juga bisa memperlambat pembekuan darah. Maka dari itu, menggabungkan obat-obatan ini dengan kafein bisa meningkatkan kemungkinan perdarahan dan memar yang parah.

Itulah bahaya yang bisa terjadi akibat minum kopi setelah minum obat. Jika Anda ingin minum kopi, pastikan untuk memberikan jeda antara 3 hingga 4 jam setelah minum obat. Selalu diskusikan kebiasaan minum kopi Anda dengan dokter sebelum memulai pengobatan.

Periksa juga informasi label obat resep Anda dengan hati-hati. Jika tidak yakin, tanyakan kepada dokter atau apoteker tentang apakah kopi dapat berinteraksi dengan obat Anda.

Baca Juga: Efek Samping Terlalu Banyak Konsumsi Kafein

Sumber

AARP. (2011). Coffee Caution: It Can Interfere with Some Medications. www.blog.aarp.org

Caffeine Informer. (2021). 25 Common Caffeine and Drugs Interactions. www.caffeineinformer.com

Eat This, Not That. (2021). One Major Side Effect of Taking Medication with Coffee, New Study Says. www.eatthis.com

MDLinx. (2021). Danger: Don’t Mix These Meds with Coffee. www.mdlinx.com