Pahami Aturan Minum Obat Diabetes

Pahami Aturan Minum Obat Diabetes

Penulis: Gradita | Editor: Alhasbi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 5 April 2023

 

Menjaga gula darah agar tetap stabil dan tidak melonjak terlalu tinggi bisa Anda lakukan dengan cara rutin mengonsumsi obat diabetes. Akan tetapi, ada aturan dan cara minum obat diabetes.

Tentunya, cara tersebut juga perlu Anda imbangi dengan menjaga pola hidup yang sehat. Dengan begitu, penyakit diabetes yang Anda alami tidak semakin parah serta meminimalisir terjadinya komplikasi penyakit diabetes yang bisa saja lebih berbahaya.

Penting untuk Anda pahami aturan minum obat diabetes sesuai dengan jenis diabetes yang Anda alami agar fungsi dari obat tersebut dapat bekerja secara maksimal.

Baca Juga: Retinopati Diabetik, Gangguan Penglihatan Akibat Diabetes

Memahami aturan minum obat diabetes

Perlu Anda ketahui, obat diabetes yang telah diresepkan dokter sebenarnya bukanlah merupakan obat penyembuh. Akan tetapi resep tersebut berguna untuk menjaga kadar gula darah Anda tetap stabil. Dengan begitu, ini akan memperkecil kemungkinan diabetes yang Anda alami akan kambuh.

Aturan minum obat diabetes akan berbeda-beda, tergantung dengan jenis diabetes yang Anda alami. Berikut adalah aturan minum obat diabetes sesuai dengan jenis-jenis diabetes.

1. Diabetes tipe 1

Umumnya, diabetes tipe 1 merupakan gangguan yang paling banyak terjadi pada anak-anak. Diabetes tipe 1 merupakan sebuah kondisi tingginya kadar gula atau glukosa dalam darah akibat pankreas tidak dapat memproduksi insulin. Sehingga, pankreas membutuhkan injeksi insulin tambahan dari luar tubuh agar gula darah dalam batas normal.

Jika Anda mengalami gangguan ini, dokter akan memberikan dosis yang tepat serta mengajarkan Anda langkah-langkah yang benar untuk dapat melakukan injeksi insulin sendiri di rumah. Injeksi insulin dapat Anda lakukan sebelum makan atau sebelum tidur pada malam hari.

Pemberian injeksi insulin pada tubuh memiliki potensi timbulnya beberapa efek samping, seperti lemas, gatal-gatal, sakit kepala, berkurangnya zat kalium dalam tubuh, dan timbulnya alergi terhadap insulin. Jika Anda mengalami beberapa efek samping di atas, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Baca Juga: 8 Gejala Umum Diabetes yang Bisa Diantisipasi

2. Diabetes tipe 2

Berbeda dengan tipe 1, diabetes tipe 2 merupakan kondisi di mana kadar gula dalam darah menjadi tinggi karena resistensi insulin atau sel tubuh menjadi kebal. Sehingga, tubuh tidak responsif terhadap insulin.

Tidak banyak penderita tipe 2 yang membutuhkan injeksi insulin guna mengontrol gula darah. Umumnya, penderita gangguan ini akan diberikan beberapa obat antidiabetes.

Sulfonilurea

Sulfonilurea bekerja dengan cara meningkatkan produksi insulin di pankreas. Obat ini bisa dikonsumsi sebelum makan.

Contoh obat golongan sulfonilurea meliputi gliclazide, glimepiride, dan glibenclamide.

Metformin

Metformin berfungsi untuk mengurangi glukosa pada hati. Dosis penggunaan metformin pada tiap orang berbeda-beda, tergantung pada tingkat keparahan penyakit.

Obat ini bisa dikonsumsi saat makan atau sesudah makan.

Thiazolidine

Thiazolidine atau thiazolidinediones memiliki fungsi untuk meningkatkan sensitivitas sel tubuh dalam menggunakan insulin, sehingga glukosa dapat lebih efektif. Contoh obat golongan thiazolidine adalah pioglitazone.

Anda bisa mengonsumsi obat ini berdasarkan rekomendasi dan resep dokter dan tidak bergantung pada jadwal makan.

Penghambat DPP-4

Obat penghambat DPP-4 memiliki fungsi untuk meningkatkan hormon insulin dan menghambat penyerapan glukosa kembali pada ginjal. Contoh obat golongan penghambat DPP-4 adalah vildagliptin, sitagliptin, dan linagliptin.

Untuk mengonsumsi obat ini sama seperti thiazolidine, bergantung pada rekomendasi dan resep dari dokter serta tidak bergantung pada jadwal makan.

Acarbose

Jenis obat ini memiliki fungsi untuk menghambat penyerapan glukosa dari saluran pencernaan. Mengonsumsi obat diabetes ini dapat dilakukan bersamaan dengan suapan pertama saat makan.

Obat diabetes kombinasi

Ini merupakan campuran dari dua golongan obat diabetes. Mengonsumsi obat diabetes kombinasi ada yang dikonsumsi sebelum makan atau setelah makan.

Baca Juga: Berbagai Pilihan Pengobatan untuk Diabetes

Saat Anda mengonsumsi salah satu obat antidiabetes di atas, penting untuk memperhatikan apakah ada efek samping yang akan timbul.

Umumnya efek yang muncul adalah hipoglikemia (gejala yang akan timbul, meliputi lemas, pusing, dan sakit kepala), mual, muntah, sakit perut, kembung, bentuk feses lebih lembut dari biasanya, dan dehidrasi.

Jika Anda mengalami beberapa gejala efek samping tersebut, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

3. Diabetes gestasional

Ini merupakan diabetes yang muncul pada masa kehamilan yang dapat berlangsung sampai proses melahirkan. Umumnya terjadi pada usia kehamilan minggu ke-24 hingga minggu ke-28.

Jika Anda mengalami gangguan ini, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan injeksi insulin atau obat antidiabetes sesuai dengan anjuran dokter. Jika dibiarkan terlalu lama maka dapat membahayakan ibu dan janin dalam kandungan.

Perlu Anda perhatikan cara minum obat diabetes. Selain melakukan injeksi dan mengonsumsi obat antidepresan, Anda perlu menerapkan pola hidup sehat untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Anda bisa mulai mengonsumsi makanan bergizi, olahraga secara teratur, istirahat yang cukup, serta menjaga berat badan agar tetap stabil.

Konsultasikan gangguan diabetes yang Anda alami pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang terbaik.

Baca Juga: Penyebab dan Faktor Risiko Diabetes Tipe 2 yang Perlu Diwaspadai

 

Sumber

Mayo Clinic. (2021). Type 1 diabetes. www.mayoclinic.org

Mayo Clinic. (2021). Type 2 diabetes. www.mayoclinic.org

NHS. (2019). Gestational diabetes. www.nhs.uk

NIDDK. (2016). Insulin, Medicines, & Other Diabetes Treatments. www.niddk.nih.gov

WebMD. (2019). Diabetes Guide. www.webmd.com