Teofilin: Manfaat, Cara Penggunaan, dan Efek Sampingnya

Teofilin: Manfaat, Cara Penggunaan, dan Efek Sampingnya

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 28 Desember 2022

 

Teofilin adalah obat yang digunakan dengan kombinasi obat lain untuk pengobatan asma. Asma merupakan masalah pernapasan akibat oleh penyempitan saluran udara. Saluran udara dapat menyempit karena penumpukan lendir, kejang otot yang mengelilingi saluran udara, atau pembengkakan pada lapisan saluran udara.

Selain itu, obat ini juga berfungsi untuk kondisi penyakit paru-paru lain yang menyumbat saluran udara seperti emfisema atau bronkitis kronis. Teofilin juga dapat memperkuat fungsi jantung kanan dan gerakan diafragma.

Baca Juga: Mengidap Asma? Berikut Daftar Makanan yang Harus Anda Konsumsi dan Hindari

Manfaat Teofilin

Teofilin merupakan obat yang berfungsi untuk pengobatan jangka panjang. Obat ini berguna untuk pemeliharaan asma dan penyakit paru-paru kronis lainnya. Selain itu, obat ini juga tersedia dalam injeksi atau infus untuk serangan asma yang parah atau eksaserbasi penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Teofilin membantu mengendurkan otot saluran udara, meredakan peradangan, dan bekerja pada otak pusat pernapasan. Obat ini membantu meringankan hipersensitivitas saluran napas yang menyebabkan kesulitan bernapas.

Obat ini dapat bekerja hingga 24 jam, beberapa dokter meresepkan teofilin untuk membantu mengontrol mengi, batuk, dan sesak napas pada malam hari. Terutama pada pasien pengidap asma parah.

Cara Penggunaan

Teofilin tersedia dalam bentuk tablet oral, kapsul, sirup, dan larutan injeksi. Semua dosis yang diberikan tergantung pada usia, tingkat keparahan kondisi, kondisi medis lain yang Anda miliki, dan reaksi Anda terhadap dosis pertama. Berikut adalah penjelasannya:

Dosis untuk asma atau penyakit paru-paru lainnya:

  • Dewasa (usia 18–59 tahun). Dosis awal biasanya adalah 300-400 mg per hari. Setelah 3 hari, dosis dapat meningkat menjadi 400-600 mg per hari, jika Anda tidak mengalami efek samping.
  • Anak (usia 16-17 tahun). Dosis awal umumnya adalah 300-400 mg per hari. Setelah 3 hari dapat meningkat menjadi 400-600 mg per hari.
  • Anak-anak usia 1–15 tahun yang beratnya lebih dari 45 kg. Dosis awal adalah 300-400 mg per hari. Setelah 3 hari, dokter Anda mungkin akan meningkatkan dosis menjadi 400-600 mg per hari.
  • Anak-anak usia 1–15 tahun yang beratnya kurang dari 45 kg. Dosis awal adalah 12-14 mg/kg per hari dengan batas 300 mg per hari. Setelah 3 hari, dokter mungkin meningkatkan dosis Anda menjadi 16 mg/kg setiap hari hingga maksimal dosis 400 mg per hari. Setelah 3 hari lagi, jika dosis dapat Anda toleransi maka akan meningkat menjadi 20 mg/kg setiap hari maksimal 600 mg per hari. Obat ini diberikan dalam dosis terbagi setiap 4-6 jam dalam satu hari dan dosis akan disesuaikan berdasarkan jumlah teofilin dalam darah.
  • Bayi lahir 37 bulan hingga usia 12 bulan. Dokter akan menghitung dosis anak Anda berdasarkan usia dan berat badannya dan akan disesuaikan berdasarkan jumlah teofilin dalam darah.
  • Bayi 0-25 minggu. Dosis harian maksimal harus dibagi menjadi 3 dosis yang sama yang diminum setiap 8 jam.
  • Bayi berusia 26 minggu ke atas. Dosis harian total harus dibagi menjadi 4 dosis yang sama yang diminum setiap 6 jam.
  • Lahir prematur kurang dari 12 bulan. Bayi kurang dari 24 hari: 1 mg/kg dari jumlah berat badan. Sedangkan untuk bayi berusia 24 hari ke atas: 1,5 mg/kg dari jumlah berat badan.
  • Lansia (usia 60 tahun ke atas). Ginjal pada lansia mungkin mengalami penurunan cara kerja, hal ini dapat menyebabkan tubuhnya memproses obat lebih lambat. Akibatnya, lebih banyak obat yang bertahan dalam tubuh untuk waktu yang lama sehingga meningkatkan risiko efek samping. Dokter akan meresepkan dosis yang lebih rendah. Hal ini dapat membantu menjaga kadar obat ini agar tidak menumpuk terlalu banyak di dalam tubuh. Dosis maksimum untuk lansia usia 60 tahun ke atas per hari tidak boleh lebih dari 400 mg.

Efek samping

Seperti penggunaan obat lainnya, teofilin tidak menyebabkan rasa kantuk tapi dapat menyebabkan efek samping lainnya. Meskipun tidak semua orang mengalaminya dan beberapa efek samping mungkin hanya memiliki efek selama minggu pertama pengobatan. Efek samping umumnya meliputi:

Dan beberapa efek samping serius seperti:

  • Denyut nadi tidak teratur
  • Sesak napas
  • Pusing
  • Nyeri dada atau dada berdebar
  • Kejang
  • Tremor atau kedutan
  • Otot tegang

Segera hubungi dokter jika Anda memiliki efek samping serius yang terasa mengancam nyawa atau mengalami keadaan darurat medis.

Baca Juga: Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), Apa Perbedaannya?

Sumber

Very Well Health. (2020). What to Know About Theophylline. www.verywellhealth.com

Healthline. (2018). Theophylline, Oral Tablet. www.healthline.com

Medline Plus. (2019). Theophylline. medlineplus.gov

MedicineNet. (2021). theophylline (Elixophyllin, Theo-24). www.medicinenet.com