Ketahui Skizofrenia, Penyebab, dan Pengobatannya

Ketahui Skizofrenia, Penyebab, dan Pengobatannya

Penulis: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 14 September 2022

 

Skizofrenia adalah gangguan mental kronis yang mempengaruhi cara berpikir, bertindak, mengekspresikan emosi, dan memahami realitas. Meskipun skizofrenia tidak umum terjadi seperti penyakit mental lainnya, penyakit ini bisa menjadi yang paling kronis dan menyebabkan lumpuh.

Penyakit ini juga dapat menyebabkan beberapa kombinasi halusinasi, delusi, dan pemikiran serta perilaku yang sangat tidak teratur yang mengganggu fungsi sehari-hari. Penderita skizofrenia melakukan pengobatan seumur hidupnya. Pengobatan dapat membantu mengendalikan gejala dan mencegah berkembangnya penyakit.

Penyebab Skizofrenia

1. Genetika

Faktor genetik dapat menyebabkan penyakit ini. Hal ini memberikan pengaruh yang kuat. Seseorang yang memiliki orang tua, saudara, atau kerabat dekat yang mempunyai risiko skizofrenia enam kali lebih tinggi.

2. Lingkungan

Paparan virus atau malnutrisi sebelum lahir, terutama pada trimester pertama dan kedua dapat meningkatkan risiko skizofrenia. Penelitian terbaru juga menunjukkan hubungan antara gangguan autoimun dan perkembangan psikosis. Selain itu, trauma saat lahir, infeksi virus, dan faktor psikososial, seperti trauma dapat menyebabkan penyakit ini.

3. Ketidakseimbangan Kimiawi di Otak

Masalah pada bahan kimia otak tertentu, termasuk neurotransmiter yang disebut dopamin dan glutamat dapat menyebabkan skizofrenia.

4. Penggunaan Zat

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi obat pengubah pikiran selama masa remaja dan dewasa muda dapat meningkatkan risiko skizofrenia. Selain itu, merokok dengan ganja juga dapat meningkatkan risiko insiden psikotik yang menjadi penyebab skizofrenia. Semakin muda dan semakin sering penggunaannya semakin besar juga risikonya.

Gejala Skizofrenia

Penyakit ini umumnya menimbulkan gejala pada cara berpikir, berperilaku, dan kontrol emosi seseorang. Berikut ini adalah gejala-gejala yang mungkin terjadi, antara lain:

  • Delusi. Keyakinan yang tidak didasarkan pada kenyataan dan cenderung aneh.
  • Halusinasi. Seseorang merasa melihat atau mendengar hal-hal yang sebenarnya tidak ada. Hal ini dapat terjadi pada indera manapun, tetapi mendengar suara adalah halusinasi yang paling umum.
  • Gangguan berpikir dan berbicara. Gangguan pada cara berpikir dapat menyebabkan ucapan yang tidak teratur. Hal ini mungkin sangat mengganggu komunikasi seseorang.
  • Gangguan perilaku motorik. Hal ini membuat seseorang sulit untuk melakukan tugas. Perilaku dapat mencakup penolakan terhadap instruksi, postur tubuh yang tidak tepat atau aneh, respons yang kurang, atau gerakan yang tidak berguna dan berlebihan.

Baca Juga: 8 Dampak Serius Bulimia Mengancam Kesehatan Fisik dan Mental

Diagnosis

Tidak ada tes diagnostik untuk menilai skizofrenia. Dokter mendiagnosisnya dengan mengamati bagaimana orang tersebut berperilaku. Mereka juga akan menanyakan tentang riwayat kesehatan fisik dan mental mereka. Untuk mendiagnosis skizofrenia, dokter akan menggunakan kriteria dari manual diagnostik dan statistik gangguan mental.

Menurut kriteria, seseorang harus mengalami setidaknya dua dari gejala-gejala berikut selama sebulan, antara lain:

  • Delusi
  • Halusinasi
  • Bicara tidak teratur
  • Perilaku yang sangat tidak teratur atau katatonik
  • Gejala negatif, seperti kurang bicara, emosi datar, atau kurangnya motivasi

Pengobatan

Seseorang yang terkena skizofrenia akan mengidapnya seumur hidup. Namun, pengobatan dapat mengurangi gejala dan mencegah penyakitnya semakin buruk.

Berikut ini pilihan metode pengobatan yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Obat antipsikotik 

Seseorang dapat mengonsumsi obatnya sehari-hari. Untuk penggunaan yang lebih jarang, seseorang dapat memilih obat suntik yang dapat bertahan hingga 3 bulan setiap kali suntikan. Namun, hal ini juga tergantung pada jenis obatnya.

2. Terapi psikososial

Meskipun pengobatan dapat membantu meringankan gejala skizofrenia, perawatan psikososial atau psychotherapy juga dapat membantu mengatasi masalah perilaku, psikologis, sosial, dan pekerjaan yang menyertai penyakit tersebut. Melalui terapi ini, seseorang juga dapat belajar mengelola gejalanya, mengidentifikasi tanda peringatan dini kambuh, dan membuat rencana pencegahan kambuh.

3. Perawatan khusus terkoordinasi (CSC)

Pendekatan tim untuk mengobati skizofrenia saat gejala pertama muncul. Perawatan ini menggabungkan pengobatan dan terapi dengan layanan sosial, pekerjaan, dan intervensi pendidikan. Keluarga terlibat sebanyak mungkin. Perawatan dini adalah kunci untuk membantu pasien menjalani kehidupan normal.

Baca Juga: Waspada Bahaya Penyakit Anorexia

Sumber

Mayo Clinic. 2020. Schizophrenia. www.mayoclinic.org

Medical News Today. 2020. Understanding the symptoms of schizophrenia. www.medicalnewstoday.com

NHS. 2019. Schizophrenia. www.nhs.uk 

WebMD. 2020. Schizophrenia: An Overview. www.webmd.com