Naproxen: Peringatan, Petunjuk Penggunaan, dan Efek Samping

Naproxen: Peringatan, Petunjuk Penggunaan, dan Efek Samping

Penulis: Dea | Editor: Umi

Naproxen merupakan obat yang berguna untuk meringankan peradangan dan nyeri di sendi dan otot. Rheumatoid arthritis, osteoarthritis, dan asam urat adalah ketiga jenis penyakit sendi yang umum ditangani dengan obat ini.

Selain itu, naproxen juga ampuh untuk melawan rasa sakit di otot dan tulang, seperti sakit punggung, keseleo, dan ketegangan.

Naproxen tergolong ke dalam kelas obat yang dikenal dengan nama obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) atau nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID).

Obat ini bekerja dengan cara menghambat enzim yang menimbulkan inflamasi dan nyeri di tubuh. Ada 2 jenis naproxen, yaitu naproxen biasa dan naproxen sodium. Perbedaan utamanya adalah naproxen sodium lebih cepat diserap.

Baca Juga: Berapa Dosis Aman Mengonsumsi Obat Pereda Nyeri?

Peringatan Sebelum Konsumsi Naproxen

Naproxen tidak boleh Anda konsumsi sembarangan. Penting untuk memperhatikan beberapa hal berikut ini sebelum Anda mengonsumsi naproxen:

• Beri tahu dokter atau apoteker bila Anda memiliki riwayat tukak lambung, ulkus duodenum, penyakit jantung, penyakit ginjal, tekanan darah tinggi, lupus, diabetes, penyakit liver, kolesterol tinggi, dan gangguan pembekuan darah.
• Hati-hati memberikan naproxen untuk lansia berusia 65 tahun.
• Beri tahu dokter bila sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen atau produk herbal.
• Sebelum menjalani operasi (termasuk operasi gigi), beri tahu dokter bila Anda sedang mengonsumsi naproxen.
• Jangan konsumsi obat ini bila Anda memiliki alergi terhadap naproxen atau obat-obatan lainnya, seperti aspirin atau ibuprofen.
• Segera dapatkan bantuan medis jika Anda mengalami reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi naproxen.
• Penggunaan untuk ibu hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan harus melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan naproxen.

Cara Mengonsumsi Naproxen

Naproxen hanya tersedia dengan resep dokter dalam bentuk obat kaplet dan tablet. Selalu ikuti anjuran dari dokter atau informasi yang tercantum pada label kemasan sebelum mengonsumsi obat ini.

Jangan minum naproxen lebih banyak, lebih sering, atau lebih lama dari yang disarankan oleh dokter Anda. Mengonsumsi naproxen melebihi dosis yang ditentukan bisa menimbulkan terjadinya efek samping berbahaya, terutama pada pasien berusia lanjut.

Untuk menangani radang sendi yang sedang berlangsung, Anda harus mengonsumsi naproxen dengan rutin sesuai anjuran dokter.

Sementara untuk mengatasi kondisi tertentu (seperti rematik), butuh waktu hingga 2 minggu mengonsumsi naproxen secara teratur untuk mendapatkan hasil terbaik.

Penting untuk Anda ketahui bahwa naproxen paling ampuh ketika digunakan pada saat gejala nyeri baru terjadi. Jika Anda menunggu hingga rasa sakit semakin memburuk, obat tidak akan bekerja maksimal.

Oleh karena itu, periksakan diri Anda ke dokter secara rutin selama penggunaan obat ini, sehingga kondisi kesehatan Anda bisa terus terpantau. Jangan ragu untuk memberitahu dokter jika kondisi Anda semakin parah atau tidak kunjung membaik.

Jika terdapat pertanyaan mengenai penggunaan atau indikasi obat, konsultasikan dengan dokter Anda lebih lanjut.

Baca Juga: Ketahui 7 Jenis Nyeri dan Obatnya

Dosis Naproxen

Informasi berikut bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda sebelum memulai pengobatan.

Dosis naproxen pada setiap pasien berbeda-beda. Dokter akan menentukan dosis obat berdasarkan pada kondisi medis dan respons tubuh pasien terhadap pengobatan.

Penggunaan naproxen harus dimulai dari dosis terkecil dengan durasi tersingkat, terutama pada pasien lansia.

Informasi berikut hanya mengenai dosis rata-rata obat berdasarkan kondisi medis dan usia pasien. 

Arthritis Rheumatoid, Osteoarthritis, Spondylitis Ankylosing

• Dewasa: 500−1.000 mg/hari, bisa dibagi setiap 1 atau 2 kali konsumsi. Jika dapat ditoleransi maka dapat ditingkatkan sampai dengan 1.500 mg/hari, dalam batas waktu tertentu

Juvenile Idiopathic Arthritis

• Anak-anak usia >5 tahun: 10 mg/kgBB/hari, terbagi dalam 2 dosis

Asam Urat Akut

• Dewasa: Dosis awal 750 mg oral, dilanjutkan dengan 250 mg setiap 8 jam sampai nyeri mereda.

Dismenore atau Nyeri Haid

• Dosis awal 500 mg, dilanjutkan dengan 250 mg setiap 6−8 jam. Dosis maksimal 1.250 mg/hari pada dosis hari pertama, dan maksimal 1.000 mg/hari pada hari selanjutnya.

Mengatasi Nyeri sendi atau Nyeri Otot

• Dewasa: Dosis awal 500 mg, kemudian dilanjutkan dengan 250 mg setiap 6−8 jam sesuai kebutuhan. Dosis maksimal 1.250 mg pada hari pertama, dan hari selanjutnya tidak boleh melebihi 1.000 mg.

Efek Samping Naproxen

Obat ini bisa menyebabkan pusing dan rasa ngantuk. Karena itulah, Anda dilarang mengemudi, mengoperasikan mesin, atau melakukan aktivitas yang membutuhkan tingkat kewaspadaan yang tinggi.

Selain itu, naproxen juga bisa memicu efek samping lain, seperti:

• Sakit perut
• Sembelit
• Diare
• Maag
• Mual dan muntah
• Kembung
• Pusing
• Telinga berdengung.

Efek samping ringan bisa hilang dalam beberapa hari atau minggu. Namun, bila tidak kunjung menghilang atau bahkan menjadi lebih parah, segera hubungi dokter.

Anda juga perlu segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami:

• Nyeri dada
• Pembengkakan atau berat badan bertambah dengan cepat
• Ruam kulit
• Tanda perdarahan saluran cerna, seperti feses berdarah atau berwarna hitam, batuk darah, atau muntah yang terlihat seperti bubuk kopi
• Penyakit kuning
• Masalah pada ginjal. Gejalanya berupa buang air kecil sedikit, nyeri atau sulit buang air kecil, kaki atau pergelangan kaki bengkak, kelelahan, dan sesak napas
• Jantung berdenyut cepat
• Reaksi alergi, termasuk demam, sakit tenggorokan, bengkak di wajah atau lidah, serta mata seperti terbakar.

Baca Juga: Pilihan Obat Nyeri Sendi di Apotek