Pahami Kondisi Gangguan Keseimbangan Asam Basa

Pahami Kondisi Gangguan Keseimbangan Asam Basa

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 22 Mei 2023

 

Keseimbangan asam basa mengacu pada mekanisme yang dimiliki tubuh untuk menjaga cairan tubuh sedekat mungkin dengan pH netral. Dengan begitu, tubuh tidak akan memiliki cairan yang terlalu asam (memiliki terlalu banyak asam) dan terlalu basa (memiliki terlalu banyak basa).

Keseimbangan asam basa yang tepat memungkinkan tubuh berfungsi dalam keadaan seimbang atau stabil.

Baca Juga: Tips Membuat Sanitasi Lingkungan Untuk Cegah Penyakit

Apa Itu Keseimbangan Asam Basa?

Kadar asam dan basa tubuh diukur dengan menggunakan skala pH. Peningkatan keasaman dalam tubuh akan menyebabkan tingkat pH menurun. Sebaliknya, peningkatan kadar basa akan membuat pH menjadi naik.

Setiap organ di dalam tubuh bekerja tergantung pada keseimbangan pH. Namun, organ yang mengaturnya adalah paru-paru dan ginjal.

Oleh karena itu, jika terjadi masalah pada keseimbangan asam basa tubuh, ini disebabkan oleh kedua organ tersebut.

Asam diproduksi selama proses reaksi kimia yang terjadi di setiap sel (metabolisme seluler). Karbondioksida (CO2) terus-menerus diproduksi oleh sel-sel untuk proses metabolisme oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan.

Setiap kali ada perubahan keseimbangan asam basa, tubuh akan secara otomatis mendorong tingkat pH darah menjadi normal. Namun, jika tingkat pH berubah secara drastis atau signifikan, mekanisme otomatis ini tidak berfungsi.

Jenis-jenis Gangguan Asam Basa Tubuh

Ketika darah dalam tubuh Anda mengandung terlalu banyak asam, kondisi ini bisa menyebabkan asidosis. Sebaliknya, jika tubuh terlalu basa, maka kondisi ini bernama alkalosis.

Baik asidosis maupun alkalosis sebenarnya bukan merupakan penyakit. Namun, dari kondisi tersebut, tenaga medis bisa mendapatkan informasi jika Anda memiliki masalah kesehatan yang serius atau tidak.

Asidosis

Kondisi asidosis bisa terjadi dalam 2 bentuk yakni asidosis respiratorik (berhubungan dengan paru-paru dan pernapasan) dan asidosis metabolisme (berhubungan pada organ ginjal).

Asidosis Respiratorik

Kondisi ini terjadi ketika paru-paru tidak mampu menghilangkan kelebihan karbondioksida (CO2) dan membuatnya menumpuk di dalam tubuh. Penyebab asidosis respiratorik antara lain:

Beberapa gejala awal asidosis respiratorik berupa sakit kepala dan mengantuk berat.

Asidosis Metabolik

Kondisi asidosis metabolik terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu banyak asam atau saat ginjal tidak mampu mengeluarkan asam dengan benar melalui urine. Beberapa penyebab asidosis metabolik meliputi:

  • Menelan racun atau minum terlalu banyak obat, seperti aspirin
  • Memiliki metabolisme yang tidak normal, seperti diabetes tipe 1
  • Kehilangan terlalu banyak basa dari tubuh, misalnya karena diare
  • Tidak bisa menghilangkan asam dalam jumlah yang cukup karena ginjal tidak bisa berfungsi dengan normal.

Jika asidosis metabolik yang Anda alami masih dalam tahap ringan, Anda mungkin tidak mengalami gejala apa pun. Namun, jika sudah parah, Anda bisa mengalami kelelahan, mual dan muntah.

Respons tubuh terhadap peningkatan asam di dalam tubuh akan membuat Anda merasa lemah, mengantuk, dan bingung.

Dalam kasus yang parah, pasien juga mungkin akan mengalami masalah jantung dan penurunan tekanan darah. Jika tidak mendapatkan penanganan dengan tepat, kondisi tersebut bisa menyebabkan koma bahkan kematian.

Baca Juga: Ketahui Gangguan Kadar Ureum Darah

Alkalosis

Sama seperti asidosis, alkalosis juga bisa terjadi karena sistem pernapasan dan metabolisme ginjal.

Alkalosis terjadi ketika tubuh memiliki terlalu banyak bikarbonat dalam darah (alkalosis metabolik), kehilangan asam tubuh, dan memiliki kadar karbondioksida yang rendah (alkalosis respiratorik).

Alkalosis Respiratorik

Kondisi ini mungkin terjadi akibat hiperventilasi atau pernapasan cepat. Pernapasan ini menyebabkan tubuh kehilangan terlalu banyak karbondioksida (CO2). Hiperventilasi sendiri bisa terjadi karena:

Alkalosis Metabolik

Kondisi ini terjadi saat tubuh kelebihan basa atau kekurangan asam. Alkalosis metabolik bisa terjadi akibat:

  • Muntah yang parah dan berkepanjangan, yang menyebabkan asam lambung hilang
  • Kehilangan terlalu banyak cairan atau elektrolit (seperti kalium dan natrium) yang memengaruhi kontrol ginjal terhadap keseimbangan asam basa
  • Kelenjar adrenal yang terlalu aktif
  • Terlalu banyak mengonsumsi soda kue

Gejala alkalosis meliputi kesemutan di jari tangan dan kaki atau di sekitar bibir, kedutan, kram otot, serta mudah marah.

Pada kasus alkalosis berat, pasien mungkin akan mengalami kejang otot. Selain itu, ada juga kasus alkalosis yang tidak menimbulkan gejala apa pun.

Untuk melakukan diagnosis terhadap kemungkinan adanya gangguan keseimbangan asam basa, dokter biasanya akan melakukan tes darah. Dokter atau tenaga medis akan mengambil darah dari arteri yang ada pada pergelangan tangan pasien.

Sedangkan penanganan terhadap masalah keseimbangan asam basa tergantung pada kondisi yang mendasarinya.

Baca Juga: Apa Itu Gangguan Somatoform? Dan Apa Penyebabnya?

Sumber

Science Direct (2015). Disorder of Acid Base Balance. www.sciencedirect.com

Healthline (2017). Acid Base Balance. www.healthline.com

Webmd (2021). What to Know About Acid-Base Balance. www.webmd.com

Verywell Health (2020). Acid-Base Balance and Abnormalities. www.verywellhealth.com