Hipoksemia, Rendahnya Kadar Oksigen dalam Darah

Hipoksemia, Rendahnya Kadar Oksigen dalam Darah

Penulis: Silvia | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 25 Desember 2022

 

Ketika kadar oksigen di dalam darah rendah, itu artinya Anda mengalami hipoksemia. Tentu saja, ini merupakan kondisi yang sangat berbahaya sehingga membutuhkan penanganan segera.

Kadar oksigen yang rendah dari batas normal bisa menghambat fungsi organ. Tubuh Anda pun tidak bisa bekerja dengan optimal.

Gejala utama yang mungkin dirasakan oleh penderita hipoksemia adalah sesak napas. Karena tidak cukupnya oksigen yang dibawa ke paru-paru, pernapasan pun terganggu.

Baca Juga: Mengetahui Jenis dan Penyebab Hipoksia

Gejala Hipoksemia

Sebenarnya, gejala kekurangan oksigen dalam darah bisa bervariasi pada setiap orang. Namun, ada beberapa gejala umum yang menandai hipoksemia yang perlu Anda waspadai, antara lain:

  • Sesak napas
  • Batuk
  • Detak jantung cepat atau terlalu lambat
  • Napas cepat
  • Mengi atau suara bernada tinggi yang terdengar saat bernapas
  • Warna kulit berubah, mulai dari biru menjadi merah ceri
  • Berkeringat
  • Kebingungan.

Penyebab Hipoksemia

Ada banyak kondisi yang bisa menyebabkan Anda mengalami hipoksemia, seperti:

  • Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK)
  • Asma
  • Hipertensi paru
  • Sindrom kesulitan pernapasan akut
  • Radang paru-paru
  • Kelainan jantung
  • Pneumotoraks
  • Fibrosis paru idiopatik
  • Cystic fibrosis
  • Bronkiektasis
  • Penyakit paru interstisial
  • Efusi pleura
  • Penyakit hati/liver
  • Infeksi Covid-19 dengan riwayat sindrom pernapasan akut yang parah
  • Berada di lokasi dataran tinggi, di mana oksigen di udara lebih rendah
  • Sleep apnea, gangguan pernapasan saat tidur
  • Konsumsi obat pereda nyeri yang terlalu kuat.

Baca Juga: Pahami Kondisi Henti Jantung Mendadak

Diagnosa Hipoksemia

Ketika Anda mengalami salah satu gejala hipoksemia, segeralah pergi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis pasti.

Umumnya, dokter akan memeriksa fisik Anda dengan mendengarkan jantung dan paru-paru, serta menganalisis gejala lain yang menyertainya.

Selain itu, dokter dapat melakukan beberapa tes untuk memeriksa kadar oksigen dalam darah dengan cara:

  • Oksimetri nadi, yaitu alat untuk mengukur jumlah oksigen dalam darah. Oksimetri nadi ini berupa sensor yang dipasang di atas jari Anda Anda.
  • Tes gas darah arteri, dengan cara mengambil sampel darah dari arteri menggunakan jarum sehingga dokter bisa mengukur kadar oksigen dalam darah Anda.
  • Tes pernapasan lainnya, seperti pemeriksaan pernapasan ke dalam tabung yang terhubung ke komputer atau mesin.

Komplikasi Hipoksemia

Ketika oksigen dalam darah Anda tidak cukup, organ tubuh tak bisa berfungsi dengan baik. Akibatnya, hipoksemia dapat merusak organ vital, seperti jantung, paru-paru, otak hingga ginjal.

Apabila tidak segera ditangani, pasien dengan kadar oksigen yang rendah di dalam darah bisa mengalami:

  • Asidosis respiratorik
  • Aritmia jantung
  • Hipoksemia serebral
  • Perubahan kondisi mental termasuk koma
  • Henti jantung yang bisa menyebabkan kematian.

Cara Mengatasi Hipoksemia

Lalu, bagaimana cara penanganan pasien hipoksemia? Pengobatan hipoksemia tentu saja berfokus pada peningkatan oksigen di dalam darah, dengan cara:

1. Terapi Oksigen

Cara penanganan yang utama dalam mengatasi kadar oksigen rendah di dalam darah adalah dengan terapi oksigen.

Dalam prosedur ini, Anda mungkin akan menggunakan masker oksigen atau tabung kecil yang dijepitkan ke hidung sehingga dapat menerima oksigen tambahan.

Lokasi dan lamanya waktu terapi oksigen akan didasarkan pada kebutuhan setiap pasien. Misalnya, di rumah, dengan mesin portabel saat bepergian, atau di rumah sakit.

2. Obat-obatan

Selain terapi, dokter juga dapat memberikan obat-obatan untuk mengatasi kondisi yang mendasari hipoksemia.

Obat-obatan ini sering diberikan melalui inhaler. Jadi, Anda harus menghirup obat ke dalam paru-paru agar kadar oksigen di dalam darah kembali normal.

Selain itu, dokter mungkin akan memberikan obat melalui cairan infus. Bisa juga meresepkan steroid untuk mengobati peradangan di paru-paru atau antibiotik untuk mengatasi infeksi yang mendasarinya.

Pengobatan hipoksemia ini bisa dilakukan sekali atau secara berkelanjutan, tergantung pada kondisi Anda. Jadi, Anda dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih nyaman.

Pencegahan Hipoksemia

Jika Anda mengalami kondisi yang bisa menyebabkan hipoksemia, usahakan untuk mengikuti perawatan yang dianjurkan. Sehingga kadar oksigen dalam darah bisa tetap dalam batas normal.

Selain itu, terapkanlah pola hidup sehat dengan tidak merokok, mengurangi paparan polusi udara, dan mencegah infeksi.

Konsumsi juga makanan yang bergizi seimbang untuk menjaga daya tahan tubuh, serta olahraga teratur agar jantung dan paru-paru Anda tetap sehat.

Baca Juga: Fungsi Tabung Oksigen dan Cara Penyimpanannya

 

Sumber

Cleveland Clinic. Hypoxemia. my.clevelandclinic.org

Healthline. (2022). What Is Hypoxemia?. www.healthline.com

Mayo Clinic. Hypoxemia. www. mayoclinic.org

Medical News Today. (2022). What is hypoxemia?. www.medicalnewstoday.com