Diare Kronis: Gejala, Penyebab dan Pengobatan

Diare Kronis: Gejala, Penyebab dan Pengobatan

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 19 April 2023

 

Diare merupakan masalah pencernaan yang menyebabkan tinja encer atau berair. Biasanya, diare sembuh dalam hitungan hari tanpa komplikasi. Namun, sebagian orang mungkin menderita diare yang berlangsung lebih dari dua hingga empat minggu, atau disebut diare kronis.

Diare kronis dapat menyebabkan masalah jika tidak ditangani dan biasanya merupakan gejala dari penyakit tertentu. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab diare kronis dan mengobati kondisi yang mendasarinya.

Baca Juga: 8 Gejala Diare, Selain Bikin Bolak-balik Buang Air Besar

Gejala Diare Kronis

Anda bisa mendeteksi diare kronis lewat gejala utama berupa tinja encer atau berair yang berlangsung selama berminggu-minggu. Beberapa gejala lain yang mungkin Anda alami adalah:

Penyebab Diare Kronis

Pada beberapa kasus, diare kronis disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya.

Temui dokter jika diare yang Anda alami tidak kunjung membaik. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengajukan beberapa pertanyaan seperti:

  • Seberapa sering Anda buang air besar
  • Apakah Anda memiliki gejala lain
  • Apakah ada riwayat masalah pencernaan pribadi atau keluarga

Berdasarkan pemeriksaan fisik dan gejala, dokter mungkin menyarankan pengambilan sampel tinja untuk memeriksa infeksi atau peradangan.

Kondisi peradangan yang bisa menyebabkan tinja encer termasuk kolitis ulserativa dan penyakit Crohn (disertai gejala tinja berdarah dan sakit perut).

Peningkatan sel darah putih juga bisa terlihat (tanda peradangan atau adanya bakteri/parasit di tinja).

Sampel tinja juga dapat memeriksa lemak dalam tinja yang mengindikasikan pankreatitis kronis (kerusakan pankreas akibat peradangan berkepanjangan) atau penyakit celiac. Beberapa penyebab lain diare kronis termasuk:

  • Kebiasaan makan, termasuk susu dan pemanis buatan (sorbitol dan fruktosa)
  • Konsumsi obat-obatan (NSAID, antibiotik, antasida)
  • Diabetes
  • Ketidakpekaan terhadap gluten
  • Penyalahgunaan alkohol

Jika tes darah atau sampel tinja tidak dapat mengidentifikasi penyebab diare, dokter mungkin menyarankan USG atau CT scan perut (hanya jika Anda mengalami gejala lain, seperti nyeri atau tinja berdarah).

Dokter mungkin juga merekomendasikan kolonoskopi untuk memeriksa potensi kelainan pada usus, misalnya masalah pada lapisan usus, pankreas, dan usus besar.

Terkadang, penyebab diare kronis tidak diketahui. Jika tes diagnostik tidak menunjukkan kelainan, dokter mungkin mengaitkan diare kronis dengan sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS).

Kondisi yang memengaruhi usus besar ini dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti diare, sembelit, kembung, mual, dan sakit perut, namun tidak merusak usus besar.

Pengobatan Diare Kronis

Anda bisa mengobati diare kronis tergantung penyebab yang mendasarinya.

Misalnya, jika Anda didiagnosis menderita kolitis ulserativa, penyakit Crohn, pankreatitis, atau penyakit celiac, dokter mungkin akan meresepkan imunosupresan atau kortikosteroid.

Diare bisa sembuh seiring dengan membaiknya kondisi kesehatan. Beberapa opsi pengobatan tambahan untuk diare kronis termasuk:

  • Gaya hidup dan pola makan

Anda bisa memeriksa pola makan dengan cara membuat jurnal makanan. Catat semua makanan dan camilan yang Anda konsumsi, termasuk gejala yang mungkin Anda rasakan.

Setelah beberapa minggu, Anda mungkin dapat mengidentifikasi kemungkinan makanan pemicu.

Jika demikian, eliminasi makanan ini dari diet. Diare mungkin dapat berhenti atau membaik secara signifikan setelah menghentikan asupan gluten, pemanis buatan, atau produk susu.

Sedangkan, beberapa perubahan gaya hidup untuk membantu mengatasi diare kronis meliputi:

    • Mengurangi konsumsi kafein dan minuman beralkohol.
    • Konsumsi makanan rendah serat
    • Perbanyak minum cairan bening untuk mencegah dehidrasi.
    • Mengontrol porsi makanan untuk menghindari makan berlebihan.
  • Obat-Obatan

Jika diare kronis disebabkan oleh bakteri atau parasit, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik.

Obat resep yang mengandung kodein juga dapat memberikan kelegaan karena meningkatkan waktu yang dibutuhkan tinja untuk melewati saluran pencernaan, menghasilkan tinja yang lebih besar.

Namun, ada risiko kecanduan dengan obat-obatan ini. Oleh karena itu, dokter mungkin tidak merekomendasikan kodein sebagai terapi jangka panjang.

  • Pengobatan Rumah dan Pengobatan Alami

Coba sejumlah pengobatan alami berikut ini:

    • Menghidrasi tubuh – Menghidrasi tubuh sangat penting jika Anda ingin pulih dari diare. Diare menyebabkan kekurangan cairan, termasuk air, sehingga menyebabkan tubuh kehilangan elektrolit seperti natrium dan klorida.
    • Diet pemulihan – Lebih baik makan dalam porsi kecil dan sering daripada makan tiga kali sehari dalam porsi besar saat pulih dari diare. Diet yang tepat saat Anda menderita diare adalah makanan yang kaya pektin (buah-buahan), makanan tinggi potasium (kentang dan ubi jalar), dan makanan yang mengandung elektrolit (sup miso).
    • Hindari konsumsi makanan tertentu – Sebaiknya hindari makanan yang dapat mengiritasi atau menekan saluran cerna dan dapat memperparah diare. Misalnya, makanan tinggi lemak, makanan berminyak, makanan pedas, makanan yang mengandung pemanis buatan, dan makanan dengan kadar fruktosa tinggi.

Risiko Komplikasi

Jika mengalami diare kronis, Anda dapat mengalami masalah kesehatan yang serius, bahkan jika diare disebabkan oleh situasi yang tidak berbahaya, seperti alergi makanan. Beberapa risiko komplikasi diare kronis adalah:

  • Dehidrasi – Diare kronis menyebabkan dehidrasi ringan karena tubuh kehilangan cairan saat mengeluarkan. Dehidrasi berat menyebabkan penurunan volume urine, urine berwarna gelap, kelelahan, pusing, dan tekanan darah rendah.
  • Nutrisi – Diare kronis dapat membuat Anda kehilangan vitamin, mineral, protein, dan lemak. Bisa juga mengakibatkan penurunan berat badan jika tubuh tidak menyerap cukup karbohidrat dan kalori dari makanan yang Anda konsumsi.
  • Pendarahan dan Iritasi – Diare kronis dapat menyebabkan iritasi usus besar atau rektum yang berpotensi mengakibatkan jaringan rapuh dan pendarahan

Baca Juga: Ketahui Cara Membedakan Diare Akut dan Diare Kronis

Sumber

Medical News Today. (2019). How to treat diarrhea at home. www.medicalnewstoday.com

Verywell Health. (2021). Chronic Diarrhea Causes and Consequences. www.verywellhealth.com

Healthline. (2019). The 5 Most Effective Diarrhea Remedies. www.healthline.com

Healthline. (2019). Chronic Diarrhea. www.healthline.com