Heatstroke: Jenis, Gejala, Penanganan dan Pencegahannya

Heatstroke: Jenis, Gejala, Penanganan dan Pencegahannya

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 3 April 2023

Heatstroke adalah suatu kondisi di mana tubuh Anda menjadi terlalu panas atau mengalami peningkatan suhu secara drastis.

Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh terlalu lama menerima paparan suhu panas dari cuaca yang sedang sangat terik atau melakukan aktivitas fisik berlebih dalam suhu tinggi.

Baca Juga: Apa Bedanya? Sunscreen VS Sunblock

Fakta Singkat tentang Heatsroke

Berikut adalah fakta singkat tentang heatsroke yang wajib dipahami:

• Heatstroke dapat terjadi jika suhu tubuh Anda naik secara drastis hingga mencapai 40 derajat Celcius atau bahkan lebih.
• Kondisi yang sering dialami oleh orang-orang yang hidup di negara tropis, seperti Indonesia, ini membutuhkan perawatan darurat.
• Jika tidak segera diobati, heatstroke dapat dengan cepat merusak otot, otak, jantung, dan ginjal.
• Semakin lama proses penanganan, maka akan semakin meningkatkan risiko komplikasi serius atau kematian.
• Penting bagi Anda untuk membatasi paparan suhu panas dari lingkungan sekitar di luar batas toleransi tubuh.

Jenis Heatstroke

Ada dua jenis heatstroke, yaitu:

• Heatstroke saat beraktivitas – Heatstroke ini biasanya merupakan akibat dari aktivitas fisik yang berlebihan dalam kondisi panas dan lembap.
• Heatstroke tanpa beraktivitas – Jenis heatstroke yang disebut juga heatstroke klasik ini dapat terjadi karena usia atau kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Perlu diketahui, kelelahan akibat panas dan heatstroke adalah dua jenis hipertermia.

Kelelahan akibat panas bisa berubah menjadi heatstroke jika tidak ditangani.

Namun, kelelahan akibat panas tidak separah heatstroke. Sebab, kelelahan akibat panas tidak menyebabkan masalah neurologis dan biasanya tidak mengancam jiwa.

Gejala Heatstroke

Gejala utama heatstroke adalah suhu inti tubuh di atas 40 derajat Celcius.

Pingsan juga mungkin menjadi tanda pertama kondisi ini.

Selain itu, beberapa gejala lain heatstroke mungkin termasuk:

• Kejang
• Hilang kesadaran
• Pusing
• Mual dan muntah
• Sakit kepala berdenyut
• Kurang berkeringat meskipun panas
• Kulit merah, panas, dan kering
• Kelemahan atau kram otot
• Detak jantung cepat yang mungkin terasa kuat atau lemah
• Napas cepat dan singkat
• Perubahan perilaku, seperti kebingungan, disorientasi, atau terhuyung-huyung

Pertolongan Pertama Heatstroke

Kondisi mengancam jiwa yang terjadi ketika suhu tubuh Anda naik di atas 40 derajat Celcius.

Kondisi ini membutuhkan pertolongan pertama. Jika tidak diobati, heatstroke dapat menyebabkan kegagalan organ, koma, atau kematian.

Oleh karenanya, penting untuk segera menghubungi ambulans atau ke rumah sakit jika Anda mencurigai seseorang mengalami heatstroke. 

Sambil menunggu paramedis tiba, Anda dapat melakukan pertolongan pertama.

Pindahkan orang yang mengalami heatstroke ke ruang ber-AC, atau setidaknya tempat yang sejuk dan teduh.

Lepaskan pakaian yang tidak perlu untuk mengurangi panas tubuh. Selanjutnya, coba lakukan beberapa pertolongan pertama berikut:

• Kipasi pasien sambil membasahi kulitnya dengan air
• Benamkan pasien dalam pancuran atau bak air dingin
• Letakkan kompres es ke ketiak, selangkangan, leher, dan punggung pasien. Sebab, area tersebut kaya dengan pembuluh darah yang dekat dengan kulit. Mendinginkannya dapat menurunkan suhu tubuh
• Jika pasien yang masih muda dan sehat menderita heatstroke saat olahraga berlebihan, Anda dapat menggunakan rendaman es untuk membantu mendinginkan tubuhnya.
• Namun, hindari menggunakan es untuk pasien lansia, anak kecil, pasien dengan penyakit kronis, atau siapa pun yang mengalami heatstroke tanpa olahraga berat sebab ini mengarah pada hal yang berbahaya.

Di rumah sakit, pasien heatstroke mungkin akan menerima:

• Cairan infus yang didinginkan melalui pembuluh darah pada lengan
• Selimut pendingin
• Mandi es
• Obat pencegah kejang
• Oksigen tambahan

Dokter mungkin menghentikan perawatan pendinginan setelah tubuh mencapai sekitar 38,9 derajat Celcius.

Lamanya Anda tinggal di rumah sakit tergantung pada tingkat keparahan heatstroke yang Anda alami dan seberapa baik organ tubuh Anda berfungsi.

Baca Juga: Cara Mudah Mengobati Kulit Terbakar Matahari

Siapa yang Dapat Mengalami Heatstroke?

Siapa pun bisa terkena heatstroke. Namun, bayi dan orang tua sangat berisiko tinggi karena tubuh mereka mungkin tidak dapat mengatur suhu secara efektif.

Atlet, tentara, dan orang-orang dengan pekerjaan yang membutuhkan kerja fisik di lingkungan yang panas juga rentan terhadap heatstroke.

Berikut beberapa faktor lain yang meningkatkan risiko:

• Minimum beralkohol
• Laki-laki
• Sedang dehidrasi
• Obat-obatan yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu, seperti diuretik, obat penenang, atau obat jantung dan tekanan darah
• Penyakit tertentu yang memengaruhi kemampuan untuk berkeringat, seperti cystic fibrosis
• Memiliki kondisi medis tertentu, seperti gangguan tidur atau masalah dengan jantung, paru-paru, ginjal, hati, tiroid, atau pembuluh darah
• Mengenakan pakaian yang berat atau ketat, seperti alat pelindung
• Mengalami demam tinggi
• Mengalami obesitas
• Riwayat heatstroke sebelumnya
• Kondisi fisik yang buruk atau tidak terbiasa dengan kondisi panas

Cara Mencegah Heatstroke

Sebaiknya Anda tinggal di lingkungan ber-AC jika cuaca sedang terik.

Jika Anda harus keluar rumah, Anda dapat mencegah heatstroke dengan mengambil langkah-langkah berikut:

• Kenakan pakaian yang ringan, berwarna terang, longgar, dan topi bertepi lebar
• Pakai sunscreen yang mengandung SPF 30 atau lebih
• Minum setidaknya delapan gelas air, jus buah, atau jus sayuran per hari
• Konsumsi minuman olahraga yang kaya elektrolit saat cuaca sedang terik atau tingkat kelembapan ekstrem. Sebab, heatstroke dapat diakibatkan oleh penipisan garam
• Lakukan tindakan pencegahan tambahan saat berolahraga atau bekerja di luar ruangan.
• Rekomendasi umum adalah minum 700 ml cairan dua jam sebelum berolahraga dan pertimbangkan untuk menambahkan 200 ml air atau minuman olahraga tepat sebelum berolahraga. Selama berolahraga, Anda harus mengonsumsi 200 ml air lagi setiap 20 menit, bahkan jika Anda tidak merasa haus
• Jadwalkan ulang atau batalkan aktivitas di luar ruangan
• Jika memungkinkan, ubah jadwal beraktivitas di luar ruangan ke waktu dimana cuaca tidak terlalu terik, baik pagi hari atau setelah matahari terbenam

Baca Juga: Berapa Suhu Tubuh Normal pada Manusia?