Ketahui Prosedur Pemasangan Infus di Rumah Sakit

Ketahui Prosedur Pemasangan Infus di Rumah Sakit

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Regulasi cairan intravena atau infus adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh dengan menggunakan alat jarum melalui pembuluh vena. Ada beberapa alasan mengapa Anda mungkin perlu memberikan cairan secara intravena. Beberapa perawatan menggunakan infus ini termasuk:

  • Rehidrasi setelah mengalami dehidrasi karena sakit atau aktivitas berlebihan.
  • Pengobatan infeksi menggunakan antibiotik.
  • Pengobatan kanker melalui obat kemoterapi.
  • Manajemen nyeri dengan menggunakan obat-obatan tertentu.

Cairan untuk perawatan tersebut terdiri dari air dengan elektrolit, gula, atau obat-obatan yang ditambahkan dalam konsentrasi yang tergantung pada kebutuhan Anda. Tingkat dan jumlah cairan infus yang diberikan tergantung pada kondisi medis Anda, ukuran tubuh, dan usia.

Regulasi memastikan jumlah cairan yang tepat menetes dari kantong ke IV ke pembuluh darah Anda dengan kecepatan yang benar. Komplikasi dapat terjadi karena menerima terlalu banyak terlalu cepat, atau tidak cukup terlalu lambat.

Baca Juga: Berbagai Jenis dan Tujuan Pemasangan Infus

Jenis Pengaturan Cairan Infus

Ada dua cara untuk mengatur jumlah dan laju cairan yang diberikan selama terapi intravena yaitu secara manual dan menggunakan pompa listrik. Kedua metode tersebut mengharuskan perawat atau penyedia layanan kesehatan untuk memeriksa infus Anda secara teratur untuk memastikan Anda mendapatkan jumlah cairan yang benar.

1. Pengaturan infus manual

Adalah kecepatan cairan yang menetes dari kantong ke dalam infus, sehingga dapat diatur melalui teknik manual. Perawat Anda membantu dengan cara meningkatkan atau menurunkan tekanan pada alat yang dipasang pada tabung intravena untuk memperlambat atau mempercepat laju aliran cairan.

Serta untuk menghitung jumlah tetes cairan infus per menit, untuk memastikan laju alirannya benar, dan menyesuaikannya sesuai kebutuhan Anda.

2. Pompa listrik

Laju aliran cairan infus juga dapat dimodulasi dengan pompa listrik. Perawat dapat memprogram pompa untuk mengirimkan jumlah cairan yang diinginkan ke dalam intravena dengan kecepatan yang benar.

Penggunaan Infus

Infus sering digunakan untuk membantu mengontrol dosis obat. Misalnya, dalam beberapa situasi dimana seorang pasien harus menerima obat dengan sangat cepat. Kondisi ini termasuk keadaan darurat, seperti serangan jantung, stroke, atau keracunan.

Dalam kasus keracunan, meminum pil atau cairan melalui mulut mungkin tidak cukup cepat untuk memasukkan obat ke dalam aliran darah. Pemberian infus di sisi lain, dengan cepat menyalurkan obat langsung ke aliran darah.

Obat-obatan tertentu dapat diberikan melalui pemberian obat infus karena jika Anda meminumnya secara oral, sehingga enzim di perut atau hati Anda akan memecahnya. Ini akan mencegah obat bekerja dengan baik ketika akhirnya dikirim ke aliran darah Anda. Oleh karena itu, obat ini akan jauh lebih efektif jika dikirim langsung ke aliran darah Anda melalui pemberian infus.

Prosedur

Pertama-tama, dokter akan menentukan jenis cairan yang Anda butuhkan untuk perawatan, serta jumlah dan kecepatan pemberiannya. Kemudian seorang perawat akan mendesinfeksi kulit di area tempat suntikan, yang biasanya dipasang di lengan.

Perawat akan memasukkan kateter infus ke dalam vena, kemudian menyesuaikan infus secara manual atau dengan pompa untuk mengatur kecepatan aliran yang benar. Perawat Anda akan memeriksa kembali secara teratur untuk memastikan Anda baik-baik saja dan infus memberikan cairan dengan benar. Jika ada masalah dengan aliran, itu akan disesuaikan.

Komplikasi

Beberapa risiko kecil terkait dengan menerima cairan secara intravena. Ini termasuk infeksi di tempat suntikan, kateter infus copot, atau vena yang kolaps. Semua ini mudah diperbaiki atau diobati.

Anda dapat menghindari infeksi dengan berhati-hati atau tetap diam saat melepaskan kateter infus. Vena yang kolaps lebih mungkin terjadi, jika Anda memasang kateter infus untuk jangka waktu yang lama.

Komplikasi yang berhubungan dengan pengaturan cairan antara lain karena pemberian cairan yang terlalu banyak dan terlalu cepat, sehingga menyebabkan kelebihan cairan, atau tidak cukup cairan yang diberikan terlalu lambat.

Kelebihan cairan sendiri dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, tekanan darah tinggi, kecemasan, dan kesulitan bernapas. Beberapa kelebihan dapat ditoleransi jika Anda cukup sehat. Tetapi jika Anda memiliki masalah kesehatan lain, itu bisa membahayakan diri Anda.

Gejala yang diakibatkan oleh aliran infus yang rendah juga dapat bervariasi, tergantung pada orang dan alasan pemberian cairan infus ini. Biasanya, jika Anda tidak mendapatkan cukup cairan yang Anda butuhkan, Anda tidak akan merespon pengobatan seperti yang diharapkan.

Baca Juga: Berbagai Macam Jenis Cairan Infus dan Fungsinya

Sumber

Healthline. (2021). Intravenous Medication Administration: What to Know. www.healthline.com

Healthline. (2017). Intravenous Fluid Regulation. www.healthline.com

Medical News Today. (2021). Everything to know about intravenous injections. www.medicalnewstoday.com

Medistudents. (2018). Intravenous Cannulation (IV). www.medistudents.com