Berbagai Jenis dan Tujuan Pemasangan Infus

Berbagai Jenis dan Tujuan Pemasangan Infus

Penulis: Anggita | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 14 April 2023

 

Saat Anda dirawat di rumah sakit, Anda mungkin akan dipasangkan infus. Apa tujuan sebenarnya?

Terapi infus merupakan sebuah cara untuk menyalurkan cairan yang berisi obat, melalui jarum atau kateter.

Biasanya, cara ini dilakukan ketika obat yang digunakan tidak bisa diminum langsung, atau dapat mengganggu fungsi pencernaan tubuh Anda.

Baca Juga: Berbagai Macam Jenis Cairan Infus dan Fungsinya

Berbagai Jenis Infus

Infus tidak hanya dilakukan lewat intravena, namun juga berbagai cara lainnya. Berikut adalah beberapa jenis infus.

1. Intravena

Intravena atau biasa disingkat dengan IV adalah jenis infus yang paling sering digunakan untuk pemberian obat. Caranya adalah lewat pembuluh darah, lalu ke aliran darah.

2. Epidural

Jenis infus epidural adalah penyuntikan lewat tulang belakang, yang biasanya digunakan pada wanita melahirkan, pengidap sakit punggung kronis, atau berbagai pasien yang memiliki masalah punggung atau panggul.

3. Intramuskular

Cara ini adalah dengan menyuntikan obat ke dalam otot Anda, sehingga bisa diserap dengan cepat lalu masuk ke dalam aliran Anda.

4. Subkutan

Biasanya, infus subkutan digunakan untuk memasukkan insulin ke dalam tubuh. Caranya adalah dengan menyuntik lapisan kulit kedua yang disebut kutis.

Kondisi yang Bisa Diobati dengan Infus

Infus bertujuan untuk mengobati beberapa kondisi, di antaranya yang paling umum adalah:

1. Dehidrasi

Dehidrasi adalah hal yang sering terjadi terutama jika Anda sedang sakit, cedera, hingga saat operasi.

Karena tubuh selalu membutuhkan cairan untuk bekerja dengan optimal, maka terkadang Anda membutuhkan infus untuk mengatasi kurangnya cairan maupun ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh.

Selain itu, vitamin juga bisa diberikan lewat infus, seperti vitamin C. Pemberian vitamin C lewat cara infus bisa membuat kadar vitamin yang diterima tubuh lebih tinggi dibandingkan dikonsumsi lewat mulut.

Dengan melakukan infus, maka Anda bisa merasa lebih baik dengan cepat. Hal ini juga aman dan sangat mudah dilakukan.

2. Rasa nyeri

Setelah operasi, Anda membutuhkan obat pereda nyeri untuk menjaga rasa sakit dan meminimalisir efek samping. Obat pereda nyeri juga bisa diberikan melalui infus.

3. Defisiensi imun

Gangguan defisiensi imun yang terjadi bisa membuat Anda sulit untuk melawan infeksi. Hal ini bisa disebabkan karena penyakit atau berbagai pengobatan.

4. Infeksi yang tidak merespons antibiotik oral

Apabila Anda mengalami infeksi yang membutuhkan antibiotik, sementara tubuh Anda sulit untuk menerima antibiotik secara oral, maka alternatifnya adalah melalui infus.

Meski begitu, antibiotik yang digunakan secara oral sebaiknya dilakukan dalam jangka pendek untuk menghindari efek samping.

5. Gangguan autoimun

Selain untuk mengatasi defisiensi imun, terapi infus juga bisa digunakan untuk mengobati gangguan autoimun.

6. Kanker

Salah satu metode pengobatan kanker adalah lewat kemoterapi. Ada kemoterapi yang menggunakan suntikan, maupun infus.

Pada kemoterapi infus, obat yang Anda butuhkan akan dimasukkan ke dalam kateter atau selang, lalu obat tersebut akan mengalir langsung ke aliran darah Anda.

Cara kerja infus dalam kemoterapi adalah dengan membunuh sel-sel kanker Anda, dan melemahkan sumsum tulang, namun hasilnya adalah kekebalan tubuh yang lebih baik.

Karena kemoterapi membutuhkan waktu yang lama, maka bisa saja vena Anda menjadi terluka atau rusak. Sehingga, Anda mungkin perlu menggunakan kateter yang lebih besar, yang diletakkan ke vena besar Anda di lengan atau dada.

7. Gangguan saraf

Terdapat berbagai jenis gangguan saraf, seperti epilepsi, penyakit Parkinson, maupun Alzheimer.

Pengidap penyakit saraf bisa kesulitan untuk bergerak, berbicara, dan berbagai aktivitas normal lainnya.

Untuk mengobati gangguan saraf, Anda bisa melakukan terapi infus. Treapi infus bisa mengobati serta mengontrol sistem saraf Anda yang bermasalah.

Cara kerja obatnya adalah dengan masuk ke dalam aliran darah Anda untuk mengubah sistem tubuh Anda menjadi lebih baik.

8. Gagal jantung

Ketika seseorang mengalami gagal jantung, maka cairan menumpuk di dalam jantung, sehingga jantung sulit untuk memompa darah secara maksimal.

Salah satu gejala gagal jantung adalah nyeri dada yang menjalar di hampir seluruh bagian atas tubuh Anda.

Penanganan yang segera dibutuhkan ketika seseorang mengalami gagal jantung, maka itu dibutuhkan infus.

Selain itu, masih banyak kondisi lain yang memerlukan infus, seperti pemberian obat yang sangat kuat untuk berbagai kondisi medis yang lebih berat.

Baca Juga: Kenali Manfaat Cairan Infus Dextrose dan Efek Sampingnya

Sumber

Healthline. (2020). Infusion Therapy: What Is It, What Conditions Does It Treat?. www.healthline.com

Cleveland Clinic. (2021). IV Fluids (Intravenous Fluids): Types & Uses. my.clevelandclinic.org

Web MD. (2021). What Are Immune Deficiency Disorders?. www.webmd.com

Mayo Clinic. (2022). Pain medications after surgery – Mayo Clinic. www.mayoclinic.org

NPS Medicinewise. (2020). Oral or intravenous antibiotics?. www.nps.org.au

The American Cancer Society. (2019). Chemo Infusion | Getting IV or Injectable Chemotherapy. www.cancer.org

Honor Health. What you need to know about infusion therapy | HonorHealth. www.honorhealth.com

Healthline. (2021). Congestive Heart Failure: Symptoms, Causes, and More. www.healthline.com

EMedicineHealth. High-Dose Vitamin C Benefits, Side Effects & Treatment . www.emedicinehealth.com