Ketahui Gangguan Otak dan Sistem Saraf

Ketahui Gangguan Otak dan Sistem Saraf

Penulis: Justina | Editor: Ratna

Otak dan sistem saraf keduanya memiliki fungsi yang penting bagi tubuh. Keduanya bersama-sama mengontrol segalanya mulai dari fungsi indera sampai otot di seluruh tubuh Anda. Oleh karena itu, jika otak dan sistem saraf mengalami gangguan atau kerusakan, maka akan sangat mempengaruhi kegiatan Anda sehari-hari termasuk daya ingat, kemampuan panca indera, bahkan kepribadian Anda.

Baca Juga: Waspadai Penyebab Perdarahan Otak dan Gejalanya

Gangguan Otak

Berikut beberapa penyakit yang disebabkan karena gangguan otak.

1. Cedera Otak

Cedera otak sering disebabkan karena trauma tumpul. Trauma tersebut dapat merusak jaringan otak, neuron, dan saraf. Kerusakan ini dapat mempengaruhi kemampuan otak Anda untuk melakukan komunikasi dengan seluruh tubuh. Contoh dari cedera otak seperti terbentuknya gumpalan darah, hematoma, memar pada jaringan otak, edema serebral, gegar otak, dan akibat pukulan.

Seseorang yang mengalami cedera otak mungkin memerlukan pembedahan untuk mengangkat atau memperbaiki jaringan yang rusak. Sedangkan cedera otak ringan mungkin tidak membutuhkan perawatan apapun selain obat pereda nyeri.

2. Tumor Otak

Tumor dapat terbentuk di otak dan bisa jadi sangat berbahaya. Penyakit ini dapat bersifat ganas (kanker) atau jinak (non kanker). Akan tetapi, penyebab tumor otak masih belum diketahui dan bisa terjadi pada orang-orang dari segala usia. Jenis perawatan yang diberikan bergantung pada banyak faktor yang berbeda seperti ukuran tumor, usia, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Jenis pengobatan utama untuk tumor otak yaitu pembedahan, terapi radiasi, dan kemoterapi.

3. Neurodegeneratif

Penyakit ini dapat menyebabkan otak dan saraf menjadi memburuk seiring waktu. Penyakit ini juga dapat mengubah kepribadian dan menyebabkan kebingungan serta menghancurkan jaringan dan saraf otak.

Beberapa penyakit otak seperti penyakit Alzheimer dapat berkembang seiring bertambahnya usia, dan secara perlahan dapat merusak ingatan dan proses berpikir. Penyakit lain seperti Tay-Sachs bersifat genetik dan mulai berkembang pada usia dini. Neurodegeneratif lainnya yang kerap terjadi seperti penyakit Huntington, amyotrophic lateral sclerosis, penyakit Parkinson, dan demensia.

Penyakit neurodegeneratif dapat mengakibatkan kerusakan yang permanen sehingga gejala yang ditimbulkan cenderung memburuk seiring perkembangan penyakit. Gejala baru juga cenderung berkembang seiring waktu. Hingga kini masih tidak ada obat untuk mengatasi penyakit neurodegeneratif. Akan tetapi pengobatan yang dilakukan lebih cenderung untuk mengurangi gejala dan menjaga kualitas hidup.

4. Gangguan Mental

Gangguan mental merupakan berbagai kondisi yang dapat memengaruhi pola perilaku. Beberapa gangguan mental yang paling sering dialami seperti depresi, kecemasan, gangguan bipolar, gangguan stres pasca trauma (PTSD), dan skizofrenia. Metode perawatan yang dilakukan untuk gangguan mental yaitu dengan obat-obatan dan psikoterapi.

Gangguan Saraf

Gangguan saraf dapat terjadi akibat beberapa faktor seperti infeksi, tumor, trauma, gangguan sistem kekebalan tubuh, hingga adanya kelainan aliran darah. Penyakit ini dapat menyebabkan penderita mengalami kesulitan untuk berbicara, bergerak, berpikir, dan mengalami kehilangan ingatan.

Berikut beberapa jenis penyakit akibat gangguan saraf.

1. Meningitis

Meningitis adalah suatu peradangan yang terjadi pada meninges. Meninges sendiri merupakan tiga selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang. Meningitis terjadi saat cairan di sekitar meninges terinfeksi. Penyebab paling umum dari meningitis merupakan infeksi dari virus dan bakteri. Namun, bisa juga meningitis disebabkan karena kanker, iritasi kimia, jamur, dan alergi obat.

Meningitis yang disebabkan karena bakteri bisa dicegah dengan mendapatkan vaksin meningitis. Sedangkan pengobatannya disesuaikan dengan penyebab meningitis. Meningitis bakterial diobati menggunakan antibiotik intravena. Sedangkan meningitis jamur diobati dengan obat antijamur. Untuk meningitis parasit, perawatan yang dilakukan yaitu untuk mengatasi gejala yang ditimbulkan atau mencoba mengobati infeksi secara langsung. Meningitis akibat virus dapat sembuh dengan sendirinya, tapi ada juga meningitis virus yang bisa diobati menggunakan obat antivirus intravena.

2. Bell’s Palsy

Bell’s palsy merupakan suatu kondisi yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan sementara pada otot-otot di wajah. Hal ini terjadi saat saraf yang mengontrol otot wajah mengalami peradangan, bengkak, atau tertekan.

Bell’s palsy dapat menyebabkan satu sisi wajah jadi terkulai atau kaku. Penderita juga mungkin akan mengalami kesulitan untuk tersenyum atau menutup mata pada area yang sakit. Gejala yang ditimbulkan Bell’s palsy bersifat sementara dan bisa hilang dalam beberapa minggu atau bulan.

Bell’s palsy bisa diatasi dengan pengobatan menggunakan obat kortikosteroid, antivirus atau antibakteri, obat nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen atau asetaminofen, dan tetes mata agar mata tetap dilumasi dengan baik. Untuk perawatan di rumah, penderita Bell’s palsy disarankan menggunakan penutup mata, handuk hangat di wajah untuk menghilangkan rasa sakit, pijat wajah, dan latihan terapi fisik untuk merangsang otot-otot di wajah.

3. Multiple Sclerosis

Multiple sclerosis merupakan penyakit yang dapat melumpuhkan otak dan sumsum tulang belakang (sistem saraf pusat). Penyakit ini dapat disebabkan karena sistem kekebalan tubuh menyerang selubung pelindung (selubung myelin) yang menutupi serabut saraf dan menyebabkan gangguan komunikasi antara otak dan seluruh tubuh, sehingga dapat menimbulkan kerusakan permanen atau kerusakan saraf.

Gejala dari multiple sclerosis sangat bervariasi tergantung kerusakan saraf dan saraf apa yang terpengaruh. Seseorang yang mengalami multiple sclerosis yang parah mungkin tidak lagi mampu berjalan sendiri. Hingga kini tidak ada obat untuk mengobati multiple sclerosis. Namun, perawatan yang dilakukan cenderung bertujuan untuk membantu mempercepat pemulihan dan mengelola gejala yang timbul.

4. Stroke

Stroke merupakan kondisi saat suplai darah ke otak menjadi terganggu atau berkurang yang mengakibatkan jaringan otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi. Hal ini akan menyebabkan sel-sel otak jadi mati dalam hitungan menit.

5. Epilepsi

Epilepsi atau ayam merupakan gangguan saraf yang terjadi akibat aktivitas listrik di otak berlangsung secara tidak normal. Penyakit ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami kejang-kejang secara berulang meski tidak ada pemicu yang jelas.

Gangguan aktivitas listrik di otak dapat terjadi karena pengaruh beberapa hal seperti trauma yang terjadi di kepala, kondisi gula darah yang sangat rendah, tubuh mengalami demam tinggi, dan pengaruh alkohol.

Baca Juga: Ketahui Gegar Otak dan Pengobatannya

Sumber

Healthline. (2018). Brain Disorder. healthline.com

Healthline. (2019). What Do You Want to Know About Meningitis?. healthline.com

Healthline. (2021). What Is Bell’s Palsy?. healthline.com

Mayo Clinic. Stroke. mayoclinic.org

Mayo Clinic. Multiple Sclerosis. mayoclinic.org