Ketahui Gegar Otak dan Pengobatannya

Ketahui Gegar Otak dan Pengobatannya

Penulis: Justina | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 25 Maret 2023

 

Gegar otak adalah suatu jenis cedera traumatis yang sering terjadi dan dapat dikategorikan ringan. Pada umumnya, gegar otak terjadi karena kecelakaan dan pukulan atau benturan langsung secara tiba-tiba di kepala.

Baca Juga: Cedera Kepala dan Risikonya

Penyebab

Otak merupakan suatu organ yang tersusun atas jaringan lunak dan dilapisi oleh cairan tulang belakang serta dibungkus oleh cangkang pelindung yang disebut dengan tengkorak. Jika Anda mengalami pukulan atau terbentur di bagian kepala, maka hal tersebut dapat menyentak otak Anda. Gegar otak dapat menimbulkan memar, kerusakan pembuluh darah, dan cedera pada saraf.

Gegar otak dapat mengakibatkan otak tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Otak sendiri memiliki fungsi sebagai pusat sistem saraf, oleh karena itu semua yang berkaitan dengan sistem saraf akan terganggu. Jika Anda mengalaminya, maka kemampuan penglihatan Anda akan terganggu, mulai kehilangan keseimbangan, bahkan sampai jatuh pingsan.

Berikut beberapa faktor risiko terkena:

  • Jatuh, biasanya terjadi pada anak-anak dan orang tua.
  • Sering bermain olahraga jenis olahraga kontak fisik.
  • Tidak memakai alat perlengkapan keselamatan untuk yang melakukan olahraga kontak fisik.
  • Mengalami kecelakaan saat berkendara baik dengan mobil, sepeda motor, atau sepeda yang dapat menimbulkan benturan di kepala.
  • Mengalami kekerasan secara fisik seperti dipukul di kepala dengan benda keras.
  • Pernah mengalaminya sebelumnya.
  • Mendapat tugas militer.

Gejala Gegar Otak

Pada umumnya, gegar otak masih sulit untuk didiagnosis. Jadi, meskipun Anda memiliki luka atau memar yang terlihat di kepala, Anda tetap tidak mengetahui apakah ada gejala atau tidak. Biasanya, tanda-tanda tidak muncul selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu usai terkena cedera. Beberapa gejala ada yang muncul hanya beberapa detik, namun bisa saja dalam waktu yang lama.

Meski gegar otak sering terjadi, Anda tetap perlu untuk mengenali tanda-tandanya agar Anda segera mendapatkan penanganan yang tepat untuk mengobati cedera otak tersebut. Ada beberapa gejala baik fisik, mental, maupun emosional yang dapat ditunjukkan saat mengalami gegar otak. Berikut gejala jika Anda atau seseorang di sekitar Anda yang mengalaminya:

  • Merasa linglung atau bingung
  • Canggung
  • Bicara menjadi cadel
  • Sering mual dan muntah-muntah
  • Mengalami sakit kepala
  • Mengalami gangguan keseimbangan
  • Kepala terasa pusing
  • Penglihatan jadi kabur
  • Lebih peka terhadap cahaya
  • Sangat sensitif terhadap suara yang bising
  • Lesu
  • Terdengar dering di telinga
  • Ada perubahan perilaku yang terlihat
  • Sulit untuk berkonsentrasi
  • Hilang ingatan
  • Lelah dan mudah mengantuk
  • Hilang kesadaran
  • Sering lupa
  • Jika ditanya makan respon yang diberikan lambat
  • Depresi
  • Memiliki masalah dengan tidurnya
  • Mengalami masalah merasakan rasa atau mencium bau

Gegar Otak pada Anak-anak

Anak-anak pada umumnya memiliki ukuran kepala yang tidak proporsional dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya. Hal inilah yang menyebabkan gegar otak sering terjadi pada anak-anak. Saat anak-anak memasuki masa remaja, maka mereka mengalami peningkatan tinggi dan berat badan. Kedua hal tersebut bisa menjadi faktor risiko yang membuatnya jadi lebih rentan terkena kecelakaan daripada orang dewasa.

Saat anak-anak mengalami gegar otak, maka orang dewasa di sekitarnya harus selalu memantaunya selama 24 jam pertama. Hindari memberikan obat termasuk aspirin karena dapat menimbulkan pendarahan.

Anda juga perlu untuk memperhatikan adanya perubahan perilaku pada anak. Anak-anak yang masih kecil biasanya masih kesulitan untuk mengkomunikasikan gejala yang dirasakan. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada dan mengawasi gejala yang ditimbulkan pada anak-anak. Gejala gegar otak pada anak-anak yaitu:

  • Kepala terasa sakit
  • Kepala jadi pusing
  • Gangguan keseimbangan
  • Sakit perut atau muntah-muntah
  • Mudah lelah
  • Sensitif terhadap cahaya atau kebisingan
  • Pikiran jadi lambat
  • Mengalami masalah dalam mengingat, konsentrasi, atau fokus
  • Mudah tersinggung, sedih, gugup dan lebih emosional daripada biasanya
  • Memiliki permasalahan tidur

Cara Mengobati

Jika Anda tidak membutuhkan rawat inap, biasanya dokter akan memberikan Anda petunjuk pengobatan untuk diikuti. Dokter biasanya akan memberikan rekomendasi perawatan medis lanjutan dalam waktu 24 hingga 72 jam saat gejalanya memburuk. Oleh karena itu, untuk memulihkan kondisi Anda di rumah, maka Anda harus melakukan hal-hal sebagai berikut.

Istirahat

Jika gegar otak diakibatkan karena aktivitas atletik, segeralah untuk menghentikan permainan, duduk, dan beristirahatlah. Jika Anda terburu-buru untuk melanjutkan permainan terlalu cepat, maka Anda justru akan meningkatkan risiko mengalami gegar otak kedua.

Waspada Jika Terkena Gegar Otak Kembali

Gegar otak berulang dapat menimbulkan efek kumulatif terhadap otak. Jika Anda mengalami gegar otak berturut-turut, maka hal tersebut dapat menimbulkan konsekuensi yang panjang termasuk pembengkakan otak, kerusakan otak secara permanen, cacat jangka panjang, bahkan kematian. Sebaiknya hindari melakukan aktivitas normal jika Anda masih memiliki gejala.

Atasi Nyeri yang Timbul dengan Obat Bebas Aspirin

Dokter dapat memberikan resep obat untuk menghilangkan rasa sakit atau merekomendasikan untuk minum obat yang dijual bebas.

Baca Juga: Bahaya Infeksi Otak yang Perlu Anda Ketahui

Sumber

Cleveland Clinic. (2021). Traumatic Brain Injury. clevelandclinic.org

Mayo Clinic. Traumatic brain injury. www.mayoclinic.org

MedlinePlus. Traumatic Brain Injury. medlineplus.gov

WebMD. (2020). Concussion. www.webmd.com