Mari Pahami Perbedaan Kondisi Kronis dan Akut

Mari Pahami Perbedaan Kondisi Kronis dan Akut

Penulis: Meimei | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 17 Oktober 2022

 

Dunia kesehatan memiliki banyak istilah yang kerap kali tidak dipahami oleh orang awam, termasuk pula terminologi soal kondisi kesehatan seseorang yang disebut ‘kronis’ dan ‘akut’.

Banyak yang menyalahartikannya dan banyak pula yang menyamakan maknanya, padahal keduanya merujuk pada kondisi kesehatan yang berbeda.

Sebagian besar penyakit dapat dikategorikan sebagai kondisi akut atau kronis. Istilah-istilah ini bisa membedakan jenis perawatan yang diperlukan, berapa lama proses penyembuhannya dapat diharapkan berlangsung, dan apakah metode pengobatan yang dilakukan tepat.

Baca Juga: 6 Gejala Maag Kronis Ini Perlu Anda Ketahui

Memahami Makna Kondisi Akut

Seseorang dikatakan mengalami kondisi akut ketika kesehatannya berkembang secara tiba-tiba dan tidak berlangsung lama.

Durasinya bisa berkisar hanya beberapa hari atau minggu. Gejala akut tidak berarti kondisinya sudah sangat parah dan tidak tertolong. Hanya saja, ini diartikan sebagai kondisi dengan gejala yang berkembang dengan sangat cepat sehingga membutuhkan pertolongan medis sesegera mungkin.

Kondisi akut bisa disebabkan oleh virus atau infeksi, cedera akibat kecelakaan, dan penyalahgunaan obat-obat atau alkohol.

Kondisi ini tergolong parah dan tiba-tiba muncul, tetapi tidak berlangsung lama.

Biasanya, kondisi ini bisa diobati dengan pengobatan jangka pendek dan menjadi lebih baik atau hilang seiring waktu setelahnya.

Memahami Makna Kondisi Kronis

Sementara itu, seseorang mengalami kondisi kronis ketika penyakitnya berkembang dan memburuk dari waktu ke waktu. Durasinya bisa jauh lebih lama, mulai dari bulanan sampai tahunan.

Meski demikian, kondisi kronis tidak bisa selalu diartikan sebagai penyakit yang fatal dan mematikan. Istilah ini dipakai untuk menunjukkan bahwa kondisinya tidak dapat disembuhkan dan hanya bisa dikelola agar gejalanya tidak memburuk.

Selain itu, seseorang juga bisa dikatakan mengalami kondisi kronis ketika tidak memiliki harapan untuk sembuh.

Sejumlah penyakit yang dikategorikan sebagai penyakit kronis, misalnya saja diabetes atau tekanan darah tinggi.

Cacat perkembangan, fungsional, atau visual yang memerlukan perawatan atau manajemen berkelanjutan juga kerap dikategorikan sebagai kondisi kronis.

Kondisi kronis terjadi pada seseorang sebagai akibat dari faktor sosial, emosional, lingkungan, dan genetik, serta perilaku tidak sehat,

Hal tersebut termasuk gizi buruk, aktivitas fisik yang tidak memadai, atau merokok. Seiring bertambahnya usia, Anda cenderung menjadi lebih rentan terhadap kondisi kronis.

Contoh Penyakit dengan Kondisi Akut

Kondisi akut terjadi dalam kurun waktu yang singkat dan cenderung bisa diobati jika ditangani dengan cepat dan tepat. Oleh sebab itu, Anda perlu memahami jenis penyakit yang masuk dalam kategori kondisi akut untuk bisa memberikan respon yang tepat ketika mengalaminya.

1. Serangan Jantung

Serangan jantung adalah kondisi yang diakibatkan tersumbatnya aliran darah ke otot organ pemompa darah.

Serangan jantung koroner terjadi karena timbunan kolesterol yang membentuk plak di dinding pembuluh darah. Pola hidup, asupan makanan dan kebiasaan merokok menjadi salah satu pemicunya.

Gejalanya termasuk nyeri dada, sesak napas, pusing, gelisah dan keringat dingin. Namun, dalam kondisinya yang amat parah, Anda juga bisa mengalami henti jantung mendadak ketika mengalami serangan jantung. Pastikan untuk segera mendapatkan pertolongan dokter untuk mendapatkan perawatan terbaik.

2. Demam Berdarah

Demam berdarah termasuk dalam kondisi akut karena Anda akan memasuki fase kritis dalam kurun waktu relatif singkat.

Biasanya hanya membutuhkan waktu tiga sampai tujuh hari setelah Anda terserang demam setelah digigit nyamuk pembawa virus. Kondisi ini tergolong serius karena dapat menyebabkan pendarahan, syok dan bahkan mengancam nyawa.

Gejala demam berdarah umumnya adalah demam, nyeri sendi, nyeri otot, sakit kepala, serta nyeri di daerah rongga mata. Selain itu, tubuh juga terasa lemas dan muncul bintik kemerahan di kulit.

Baca Juga: Gagal Ginjal Akut: Gejala, Komplikasi, dan Pengobatan

Contoh Penyakit dengan Kondisi Kronis

Penyakit dengan kondisi kronis cenderung lebih kompleks dan membutuhkan waktu untuk ditangani.

Selain itu, kondisi ini juga menyebabkan penurunan kondisi kesehatan secara berkala. Pengobatan yang dilakukan biasanya bertujuan untuk menjaga kondisinya dan gejalanya agar tidak memburuk.

1. Kanker

Berbagai jenis kanker adalah penyakit kondisi kronis dengan risiko kematian yang cukup tinggi. Sejauh ini belum ditemukan metode yang benar-benar tepat untuk menyembuhkannya. Terlebih lagi, penyakit ini cenderung baru bisa terdeteksi ketika sudah mencapai stadium lanjut.

Gejala kanker bisa berbeda-beda tergantung jenisnya dan organ tubuh yang diserang. Namun secara umum, keluhan yang biasanya dirasakan adalah munculnya benjolan di bagian tubuh tertentu, nyeri, penurunan berat badan yang drastis serta mudah memar atau kerap mengalami pendarahan.

2. Diabetes

Diabetes adalah salah satu penyakit yang tergolong dalam kondisi kronis.

Penyakit ini disebabkan oleh melonjaknya kadar gula darah karena gagal fungsi organ tubuh Anda.

Sejumlah gejalanya, termasuk kerap merasa haus, sering buang air kecil di malam hari, serta kulit terasa gatal dan kesemutan.

Untuk menjaga kondisinya, penderita diharuskan melakukan suntik insulin, menjaga pola makan dan mengonsumsi obat diabetes.

Baca Juga: Ketahui Cara Membedakan Diare Akut dan Diare Kronis

Sumber

MedlinePlus. Acute vs. chronic conditions. medlineplus.gov

Rios Healthcare Associate. (2020). The Differences Between Acute and Chronic Disease. www.rioshealth.com

Very Well Health. (2020). The Difference Between Acute and Chronic Illnesses. www.verywellhealth.com

Cleveland Clinic. Acute vs. Chronic Pain. my.clevelandclinic.org