Hipertermia: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Hipertermia: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Penulis: Lely | Editor: Ratna
Ditinjau oleh: dr. Tommy
Terakhir ditinjau: 21 Desember 2022
Hipertermia adalah kondisi yang mengacu pada sekelompok kondisi terkait rasa panas yang ditandai dengan suhu tubuh yang sangat tinggi, dengan kata lain kebalikan dari hipotermia.
Kondisi tersebut terjadi ketika sistem pengaturan suhu panas tubuh menjadi kewalahan oleh faktor-faktor luar yang menyebabkan suhu internal Anda meningkat.
Pada tubuh manusia, suhu tubuh normalnya berkisar 35,5 C hingga 37,5 C pada siang hari. Disebut hipertermia jika suhu tubuh melebih 38 C. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi, masalah pengaturan suhu panas tubuh, dan reaksi obat.
Baca Juga: Berapa Suhu Tubuh Normal pada Manusia?
Gejala dan Penyebab
Gejala hipertermia tergantung pada tingkatan stadium atau seberapa tinggi suhu tubuh. Suhu panas dapat berkembang sangat cepat atau bertahan selama berjam-jam hingga berhari-hari. Saat tubuh Anda mencoba untuk mendinginkan diri dengan berkeringat, keringat tersebut akan mengeluarkan air dan garam penting yang disebut elektrolit dan menyebabkan Anda dehidrasi.
Dehidrasi ringan cenderung menyebabkan gejala ringan seperti pusing, sakit kepala, dan kram otot. Akan tetapi, dehidrasi parah dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk mendinginkan diri. Tanpa pengobatan, hal ini dapat menyebabkan suhu tubuh yang sangat tinggi dan kondisi tersebut dapat mengancam jiwa, termasuk kegagalan organ dan kematian.
Hipertermia ada dalam berbagai tahap, berikut adalah daftar kondisi hipertermia, gejala dan penyakit terkait panas lainnya, meliputi:
Heat stress
Jika suhu tubuh Anda mulai naik dan tubuh tidak dapat mendinginkan diri dengan mengeluarkan keringat, Anda akan mengalami tekanan panas. Heat stress dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti kelelahan akibat panas dan heat stroke atau sengatan panas. Selain merasa panas yang tidak nyaman, gejala yang mungkin Anda alami adalah:
- Pusing
- Lemas
- Mual
- Kehausan
- Sakit kepala
Heat fatigue
Kondisi ini ketika Anda berada dalam cuaca panas tinggi hingga menyebabkan ketidaknyamanan fisik dan stres psikologis.
Jika Anda tidak terbiasa dengan cuaca yang sangat panas atau pekerjaan terkait dengan panas membuat Anda sangat rentan terhadap kelelahan akibat kepanasan. P
ada tahap ini gejala yang ditimbulkan berupa:
- Mual
- Pusing ringan
- Sakit kepala
- Keringat berlebih
- Kelelahan
- Kulit memerah
- Kram otot
- Kejang
Heat syncope
Syncope atau sinkop juga dikenal sebagai pingsan, terjadi ketika tekanan darah Anda turun sehingga membuat aliran darah ke otak berkurang untuk sementara.
Hal ini cenderung terjadi jika Anda memaksakan diri di lingkungan yang panas. Pingsan seringkali diawali dengan pusing dan Anda mungkin merasa hampir pingsan, tetapi jika Anda dapat menenangkan diri dengan cepat, kemungkinan Anda tidak benar-benar kehilangan kesadaran.
Heat cramps
Kondisi ini terjadi setelah aktivitas intens atau olahraga dalam cuaca yang panas. Hal ini biasanya akibat oleh ketidakseimbangan elektrolit dan biasanya dirasakan pada otot perut, tungkai, atau lengan.
Heat edema
Edema adalah penumpukan cairan yang menyebabkan jaringan tubuh membengkak.
Heat edema dapat terjadi jika Anda berdiri atau duduk di tempat yang panas dalam waktu lama.
Hal ini dapat menyebabkan tangan, kaki bagian bawah, atau pergelangan kaki Anda membengkak.
Heat rash
Kadang-kadang saat Anda aktif dalam cuaca panas dalam waktu lama dapat menyebabkan benjolan merah seperti jerawat muncul pada kulit.
Hal ini biasanya dikarenakan pakaian yang basah oleh keringat.
Heat rash atau ruam panas umumnya hilang dengan sendirinya setelah Anda mendinginkan diri atau mengganti pakaian.
Heat exhaustion
Kelelahan karena kepanasan adalah salah satu tahap hipertermia yang paling serius. Kondisi ini terjadi saat tubuh Anda tidak dapat mendinginkan diri, selain banyak berkeringat Anda mungkin mengalami:
- Pusing
- Lemas
- Haus
- Sulit berkonsentrasi
- Denyut nadi cepat
- Masalah koordinasi
- Kulit menjadi dingin dan lembab
Cara Mengatasi
Jika mengalami hipertermia hal pertama kali harus Anda lakukan adalah menghentikan aktivitas dan pindah ke tempat yang sejuk dan teduh dengan aliran udara yang baik. Berikut adalah kiat tambahan untuk mengatasi hipertermia ringan hingga sedang, antara lain:
- Tetap terhidrasi dengan minum air atau minuman berelektrolit.
- Melonggarkan atau melepas pakaian berlebih.
- Berbaring dan mencoba untuk rileks.
- Menempatkan kain basah yang dingin pada dahi atau mandi air dingin.
- Menggerakkan pergelangan tangan di bawah air dingin selama 60 detik.
- Tidak melanjutkan aktivitas sampai gejala hilang.
- Menempatkan kompres dingin di bawah lengan dan selangkangan.
- Gunakan kipas angin untuk menurunkan suhu tubuh.
Baca Juga: Penyebab Hipotermia serta Gejalanya dari Ringan sampai Berat
SumberMedical News Today. (2017). What should you know about hyperthermia?. www.medicalnewstoday.com
Healthline. (2020). What Is Hyperthermia and How Is It Treated?. www.healthline.com
Medicine Net. (2019). Hyperthermia: Symptoms & Signs. www.medicinenet.com
Medicine Net. (2019). Hyperthermia (Heat-Related Illness). www.medicinenet.com