Efek Penggunaan Obat Penenang dalam Jangka Panjang, Amankah?
Efek Penggunaan Obat Penenang dalam Jangka Panjang, Amankah?
Penulis: Anggita | Editor: Opie
Ditinjau oleh: dr. Tommy
Terakhir ditinjau: 13 Januari 2023
Obat penenang sering menjadi solusi sebagian orang saat menghadapi stres atau susah tidur.
Pertanyaannya, apakah mengonsumsi obat penenang dalam jangka panjang adalah kebiasaan yang aman?
Simak berbagai fakta tentang obat penenang di artikel ini.
Baca Juga: Mengetahui Berbagai Jenis Obat Penenang
Definisi Obat Penenang
Obat penenang merupakan kelompok obat-obatan yang berfungsi sebagai penenang saraf, pereda gejala stres, serta obat yang dapat memudahkan seseorang untuk tidur dengan lebih mudah.
Selain itu, beberapa jenis obat penenang juga digunakan sebagai obat bius.
Kategori Obat Penenang
Berikut adalah sejumlah kategori obat penenang:
Benzodiazepin
Benzodiazepin memiliki kegunaan utama sebagai obat gangguan kecemasan dan gangguan panik.
Namun, obatan-obatan dalam kategori ini juga bisa merangsang rasa kantuk, sehingga juga dapat digunakan untuk mengatasi gangguan tidur.
Dalam jangka pendek, obat ini memang bisa digunakan untuk masalah insomnia.
Sayangnya, benzodiazepin dapat menyebabkan ketergantungan. Jika digunakan dalam waktu yang lama, obat ini bisa menyebabkan masalah pada memori dan perhatian Anda.
Berikut adalah sejumlah obat yang termasuk dalam kategori benzodiazepin:
- Lorazepam
- Diazepam
- Clonazepam
- Alprazolam
Barbiturat
Barbiturat sudah tidak banyak digunakan untuk mengatasi masalah tidur. Karenanya, benzodiazepin lebih sering diresepkan sebagai penggantinya.
Efek yang dihasilkan dari penggunaan barbiturat mirip ketika seseorang memgalami keracunan alkohol.
Apabila digunakan dalam dosis tinggi, Anda bisa mengalami kebingungan, jalan sempoyongan, serta berbicara tak lancar.
Meskipun jarang, bukan berarti barbiturat sudah tak dipakai lagi. Saat ini barbiturat digunakan secara terbatas untuk tujuan dan pengobatan kondisi berikut:
- Anestesi
- Kasus insomnia yang parah
- Kejang-kejang
- Pereda sakit kepala tegang (dengan kombinasi acetaminophen dan kafein)
Selanjutnya, berikut adalah beberapa jenis barbiturat:
- Amobarbital
- Butabarbital
- Butalbital
Baca Juga: Waspada Konsumsi Obat Tidur
Non-benzodiazepin
Selain benzodiazepin, ada pula kategori obat lain yang bekerja di area yang sama di otak Anda, yaitu non-benzodiazepin atau hipnotik. Fungsinya adalah sebagai pengobatan insomnia.
Efek samping yang mungkin ditimbulkan oleh obat ini lebih sedikit dibanding obat lain yang sejenis, dan tidak menyebabkan ketergantungan.
Jenis-jenis obat non-benzodiazepin adalah:
- Zolpidem
- Zaleplon
- Eszopiclone
Antidepresan
Fungsi utama dari obat-obatan antidepresan adalah untuk meredakan berbagai gejala depresi dengan memperbaiki suasana hati Anda.
Sayangnya sejumlah pihak tak menyetujui jika antidepresan digunakan sebagai obat untuk mengatasi insomnia.
Efek samping dari penggunaan antidepresan bisa berbeda-beda di setiap orang maupun jenis obat yang digunakan, beberapa di antaranya seperti:
- Mulut kering
- Peningkatan atau penurunan berat badan
- Kehilangan gairah seksual
- Masalah pencernaan
Salah satu risiko berbahaya yang mungkin diakibatkan antidepresan adalah keinginan untuk bunuh diri, khususnya jika Anda berusia di bawah 25 tahun.
Simpatolitik
Obat penenang jenis lainnya adalah simpatolitik, yaitu kategori obat yang biasanya digunakan dalam gangguan kecemasan seperti gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Obat yang sebenarnya digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi ini memiliki sejumlah jenis, yakni:
- Clonidine
- Guanfacine
- Guanabenz
- Methyldopa
Efek Samping Obat Penenang
Ada dua jenis efek samping yang bisa dihasilkan. Yaitu efek jangka pendek dan jangka panjang.
Efek Samping Jangka Pendek
Berikut adalah efek jangka pendek dari konsumsi obat penenang:
- Pusing
- Penglihatan kabur
- Gangguan persepsi
- Mengantuk
- Perlambatan dalam bernapas
- Sulit merasakan rasa sakit
- Gangguan kognisi
- Gangguan refleks
- Gangguan berbicara
Efek Samping Jangka Panjang
Selain itu, penggunaan obat penenang dalam jangka panjang dapat membahayakan diri Anda.
Berikut adalah sejumlah risikonya:
- Hilang ingatan
- Munculnya gejala depresi, kecemasan
- Kerusakan hati
- Withdrawal syndrome ketika sudah ketergantungan
Ketergantungan Obat Penenang
Ketergantungan bisa membuat tubuh sulit berfungsi normal tanpa obat penenang.
Kondisi ini umumnya terjadi saat Anda melewati dosis aman yang diberikan.
Akhirnya, Anda akan butuh dosis lebih tinggi untuk meraih efek yang Anda inginkan.
Tidak hanya itu, ketergantungan juga bisa ditandai dengan sindrom withdrawal, yaitu perasaan tak nyaman ketika tubuh Anda tak lagi menggunakan obat penenang. Berikut adalah gejalanya:
- Rasa cemas yang semakin parah
- Susah tidur
- Mudah marah
- Kejang-kejang
Untuk mencegah ketergantungan, konsultasikan penggunaan obat dengan dokter.
Anda juga perlu menjalani gaya hidup yang sehat dengan berolahraga, meditasi, dan tidur tepat waktu.
Apabila Anda sudah merasa terjebak dengan obat-obat penenang, maka mintalah bantuan dari orang terdekat dan bantuan medis.
Baca Juga: Kenali Bahaya Mengonsumsi Obat Penenang Dumolid
SumberVery Well Mind. (2021). How Safe Are Tranquilizers?. www.verywellmind.com
Web MD. (2021). Understanding the Side Effects of Sleeping Pills. www.webmd.com
HelpGuide. (2020). Sleeping Pills and Natural Sleep Aids – HelpGuide.org. www.helpguide.org
Drugs.com. (2019). List of Common Barbiturates + Uses & Side Effects – Drugs.com. www.drugs.com
Mayo Clinic. (2019). Antidepressants: Selecting one that’s right for you – Mayo Clinic. www.mayoclinic.org
NHS. (2021). Side effects – Antidepressants – NHS. www.nhs.uk
Wiley Online Library. (2011). Central Sympatholytic Drugs – Vongpatanasin – 2011 – The Journal of Clinical Hypertension – Wiley Online Library. onlinelibrary.wiley.com
Healthline. (2019). Sedatives: How They Work, Cautions, and Dependency. www.healthline.com
Pexel. Sarah Outeiro. www.pexels.com