Kenali Nodul Tiroid Lebih Jauh

Kenali Nodul Tiroid Lebih Jauh

Penulis: Dea | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 25 Desember 2022

 

Nodul tiroid adalah benjolan pada kelenjar tiroid yang terbentuk ketika sel-sel tiroid tumbuh secara tidak normal. Benjolan tersebut bisa bertekstur padat, lembek dan berisi cairan, atau campuran keduanya.

Sebagian besar nodul tiroid bersifat jinak (non-kanker), artinya benjolan tidak berbahaya dan umumnya tidak memiliki efek negatif. Namun, dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, nodul tiroid bisa menjadi kanker.

Baca Juga: 5 Gangguan yang Menyerang Kelenjar Tiroid

Jenis Nodul Tiroid

Terdapat berbagai jenis nodul tiroid, antara lain:

1. Nodul koloid

Benjolan ini bersifat jinak (non-kanker). Nodul koloid bisa membesar, tetapi tetap berada di kelenjar tiroid dan tidak menyebar ke area lain di tubuh.

2. Kista tiroid

Nodul atau benjolan ini bisa berisi cairan atau darah yang tertinggal saat sel-sel tiroid rusak. Kista tiroid bisa terbentuk akibat pertumbuhan jaringan tumor tiroid, seperti penyakit adenoma tiroid.

Kista biasanya tidak bersifat kanker, tetapi terkadang mengandung jaringan padat yang bersifat ganas atau kanker.

3. Nodul inflamasi

Nodul jenis ini tumbuh akibat peradangan kronis (jangka panjang) dan membengkaknya kelenjar tiroid. Penyakit Hashimoto bisa menyebabkan munculnya nodul tiroid inflamasi.

4. Gondok multinodular

Gondok multinodular adalah pembesaran kelenjar tiroid yang mengandung banyak nodul atau benjolan. Umumnya, gondok multinodular bersifat jinak.

Terkadang gondok multinodular menyebabkan tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroksin, sehingga mengakibatkan hipertiroidisme.

Pertumbuhan ini bernama gondok multinodular toksik dan mungkin memerlukan perawatan karena benjolan bisa semakin membesar hingga menekan struktur sekitarnya.

5. Nodul tiroid hiperfungsi

Nodul ini menghasilkan hormon tiroid secara berlebihan sehingga dapat menyebabkan hipertiroidisme.

Hipertiroidisme dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti serangan jantung mendadak, tekanan darah tinggi, aritmia (irama jantung abnormal), hingga osteoporosis.

6. Kanker tiroid

Dalam kasus yang jarang terjadi, nodul tiroid bersifat ganas atau menjadi kanker. Kanker tiroid terbentuk ketika sel-sel tiroid normal mengalami perubahan genetik yang menyebabkan mereka tumbuh secara tidak normal.

Gejala Nodul Tiroid

Nodul tiroid biasanya jarang menimbulkan gejala. Gejala yang muncul tergantung pada ukuran nodul.

Jika benjolan semakin membesar dan menekan tenggorokan, penderita mungkin mengalami keluhan yang dalam istilah medis disebut gejala kompresi. Gejalanya meliputi:

Dalam kasus yang jarang terjadi, Anda mungkin mengalami rasa sakit di lokasi nodul yang menjalar ke telinga atau rahang.

Selain itu, nodul tiroid yang hiperfungsi dapat menyebabkan kelebihan produksi hormon tiroid dan menimbulkan gejala hipertiroidisme berupa kecemasan, penurunan berat badan, masalah penglihatan, sesak napas, kelenjar tiroid membesar, dan gejala lainnya.

Pada kasus tertentu, nodul tiroid juga bisa menyerang pengidap tiroiditis Hashimoto (penyakit Hashimoto), yakni sejenis kondisi tiroid autoimun yang berpotensi besar menimbulkan hipotiroidisme.

Penyebab Munculnya Nodul Tiroid

Sebagian besar nodul tiroid terbentuk akibat pertumbuhan berlebih dari jaringan tiroid normal. Sayangnya, penyebab pertumbuhan berlebih ini belum diketahui secara pasti.

Sementara itu, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko munculnya nodul tiroid, meliputi:

  • Kekurangan yodium: Yodium diperlukan untuk produksi hormon tiroid. Ketika Anda tidak mendapatkan cukup yodium dari makanan, kelenjar tiroid bisa semakin besar dan menjadi gondok.
  • Riwayat keluarga: Memiliki orang tua atau anggota keluarga yang memiliki nodul tiroid atau kanker tiroid
  • Usia: Kemungkinan mengalami nodul meningkat seiring bertambahnya usia.
  • Jenis kelamin: Wanita lebih berisiko mengalami nodul tiroid daripada pria.
  • Paparan radiasi: Riwayat paparan radiasi di kepala dan leher (dari perawatan medis, bukan dari prosedur diagnostik, seperti CT scan).

Baca Juga: Ketahui Pentingnya Hormon Tiroid

Metode Penanganan Nodul Tiroid

Nodul tiroid sering kali ditemukan secara tidak sengaja selama pemeriksaan fisik rutin atau pada tes pencitraan yang sama sekali tidak terkait (seperti CT scan).

Setelah nodul tiroid ditemukan, akan melakukan serangkaian tes untuk mengetahui apakah nodul tersebut jinak atau ganas, berupa tes darah untuk mengukur kadar hormon tiroid, USG, biopsi aspirasi jarum halus, dan pencitraan nuklir (PET scan).

Setelah melakukan diagnosa, dokter akan menentukan pilihan pengobatan. Pilihan pengobatan tergantung pada ukuran dan jenis nodul tiroid, antara lain:

1. Pemantauan Berkala

Jika nodul tidak bersifat kanker, dokter spesialis endokrin mungkin memutuskan bahwa Anda tidak memerlukan perawatan sama sekali.

Meski begitu, Anda tetap harus melakukan pemeriksaan secara rutin dan menjalani serangkaian pemeriksaan (seperti USG), sehingga dokter dapat terus memantau setiap perubahan pada nodul Anda.

2. Obat anti-tiroid

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan obat anti-tiroid, seperti methimazole untuk mengurangi gejala hipertiroidisme, atau levothyroxine untuk mengatasi hipotiroidisme.

Pengobatan biasanya berlangsung dalam jangka panjang dan dapat memiliki efek samping yang serius pada organ hati. Jadi, penting untuk mendiskusikan risiko dan manfaat pengobatan dengan dokter.

3. Terapi iodine radioaktif

Dokter akan menggunakan terapi yodium radioaktif untuk mengobati nodul tiroid hiperfungsi dan gondok multinodular.

Metode pengobatan ini menggunakan radiasi untuk sel-sel kelenjar tiroid, mengurangi ukuran nodul, dan jumlah hormon tiroid yang dihasilkannya.

4. Operasi tiroid

Pembedahan merupakan pengobatan terbaik untuk nodul tiroid yang bersifat kanker. Umumnya, dokter akan melakukan prosedur tiroidektomi untuk mengangkat sebagian atau seluruh kelenjar tiroid.

Operasi tiroid juga diperlukan untuk menangani benjolan yang telah membesar dan menyebabkan sesak napas dan kesulitan bernapas.

Setelah operasi tiroid, pasien harus minum obat seumur hidup untuk menggantikan fungsi hormon tiroid karena kelenjar sudah diangkat.

Baca Juga: Apakah Penyakit Tiroid Bisa Disembuhkan?

 

Sumber

Cleveland Clinic. (2018). Thyroid Nodule. my.clevelandclinic.org 

Healthline. (2019). What You Should Know About Thyroid Nodules. www.healthline.com 

Mayo Clinic. (2020). Thyroid nodules. www.mayoclinic.org 

WebMD. (2020). What Are Thyroid Nodules?. www.webmd.com