Ketahui Penyebab Penyakit Hashimoto dan Pengobatannya

Ketahui Penyebab Penyakit Hashimoto dan Pengobatannya

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 18 Februari 2023

 

Penyakit Hashimoto, juga dikenal sebagai tiroiditis Hashimoto atau tiroiditis autoimun kronis adalah suatu kondisi saat sistem kekebalan tubuh Anda mulai menyerang tiroid dan kelenjar kecil pada pangkal leher, pada bawah jakun Anda. Kondisi ini menyebabkan tiroid Anda meradang dan rusak, sehingga menyebabkan tiroid kurang aktif (hipotiroidisme).

Hashimoto lebih sering terjadi pada wanita paruh baya tetapi juga dapat terjadi pada pria dan wanita dari segala usia dan pada anak-anak. Serangan pada sistem kekebalan mencegah kelenjar memproduksi hormon-hormon untuk tubuh. Hormon tiroid mempengaruhi setiap organ dalam tubuh dan hipotiroidisme dapat menyebabkan masalah terkait detak jantung, fungsi otak, dan metabolisme.

Baca Juga: Kelenjar Tiroid Membesar? Ini Penyebab dan Penyembuhannya

Penyebab

Penyakit hashimoto merupakan gangguan autoimun, dimana sistem kekebalan tubuh menciptakan antibodi yang merusak kelenjar tiroid. Saat ini masih belum bisa dipastikan apa penyebabnya, tetapi banyak faktor yang berperan terkait dengan kondisi tersebut, seperti:

  • Genetik. Orang yang terkena hashimoto seringkali memiliki anggota keluarga yang juga mengidap penyakit tiroid atau penyakit autoimun lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa genetik merupakan salah satu komponen penyakit hashimoto.
  • Hormon. Hashimoto terjadi lebih banyak pada wanita daripada pria, hal ini menunjukkan bahwa hormon mungkin berperan. Selain itu, beberapa wanita menderita masalah tiroid saat tahun pertama setelah melahirkan. Meskipun biasanya akan hilang, namun sebanyak 20% dari wanita dapat mengembangkan penyakit hashimoto bertahun-tahun kemudian.
  • Yodium. Penelitian menunjukkan obat-obatan tertentu dan terlalu banyak kandungan yodium, sebuah elemen yang tubuh Anda butuhkan untuk memproduksi hormon tiroid dapat memicu penyakit tiroid pada orang yang rentan.
  • Paparan radiasi. Peningkatan kasus penyakit tiroid banyak terjadi pada orang yang terpapar radiasi. Termasuk bom atom Jepang, kecelakaan nuklir di Chernobyl, dan pengobatan radiasi untuk kanker darah atau penyakit Hodgkin.

Gejala

Tanda dan gejala dari penyakit hashimoto pada awalnya tidak terlihat atau mungkin muncul pembengkakan pada bagian depan tenggorokan (gondok). Penyakit hashimoto umumnya berkembang perlahan selama bertahun-tahun dan menyebabkan kerusakan tiroid kronis, yang menyebabkan penurunan kadar hormon tiroid dalam darah Anda.

Tanda dan gejala utamanya adalah kelenjar tiroid yang kurang aktif sehingga menyebabkan hipotiroidisme, dan gejala kondisi tersebut meliputi:

  • Kelelahan dan lesu
  • Peningkatan kepekaan terhadap suhu dingin
  • Sembelit
  • Kulit pucat dan kering
  • Wajah bengkak
  • Kuku rapuh
  • Rambut rontok
  • Pembengkakan lidah
  • Kenaikan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Nyeri otot, nyeri tekan dan kaku
  • Nyeri dan kekakuan sendi
  • Kelemahan otot
  • Menstruasi yang berlebihan atau berkepanjangan
  • Depresi
  • Kehilangan ingatan

Diagnosis

Secara umum, dokter Anda mungkin akan melakukan pemeriksaan penyakit hashimoto jika Anda merasa semakin lelah atau lesu, memiliki kulit kering, sembelit, dan suara serak atau pernah memiliki masalah tiroid atau gondok sebelumnya.

Diagnosis penyakit hashimoto berdasarkan pada tanda dan gejala, penjelasan sebagai berikut:

  • Tes hormon. Dengan tes darah dapat menentukan jumlah kadar hormon yang diproduksi oleh kelenjar tiroid dan hipofisis Anda. Jika tiroid Anda kurang aktif, tingkat hormon tiroid akan menjadi rendah. Pada saat yang sama, hormon perangsang tiroid (Thyroid Stimulating Hormone/TSH) yang diproduksi pada kelenjar hipofisis, organ kecil yang ada pada bagian bawah otak akan merangsang kelenjar tiroid Anda untuk menghasilkan lebih banyak hormon tiroid.
  • Tes antibodi. Karena penyakit hashimoto adalah gangguan autoimun, sebagai penyebab produksi antibodi abnormal. Tes darah dapat mengkonfirmasi adanya antibodi terhadap tiroid peroksidase, enzim yang umumnya ditemukan pada kelenjar tiroid yang berperan penting dalam produksi hormon tiroid. Tes ini akan menunjukkan risiko lebih tinggi terhadap hipotiroidisme hashimoto.
  • USG pada kelenjar tiroid Anda. Ultrasonografi menunjukkan ukuran dan bentuk tiroid, untuk menunjukkan jika adanya benjolan atau pertumbuhan kelenjar tiroid pada daerah leher Anda.

Pengobatan

Perawatan untuk penyakit hashimoto mungkin termasuk observasi dan penggunaan obat-obatan. Jika tidak ada bukti kekurangan hormon dan tiroid Anda berfungsi dengan normal, dokter Anda mungkin menyarankan untuk menunggu dan melihat.

Perawatan menggunakan obat-obatan dengan mengonsumsi obat levothyroxine, versi sintetis dari hormon tiroid, berfungsi membantu mengontrol penyakit hashimoto. Seorang penderita hashimoto umumnya mengonsumsi 1 butir obat levothyroxine dalam sehari. Dosis yang Anda perlukan tergantung pada:

  • Usia
  • Berat badan
  • Tingkat keparahan kondisi
  • Interaksi dengan obat-obatan lain

Beberapa obat dan suplemen, serta makanan dari produk kedelai dan makanan berserat tinggi juga dapat mengganggu penyerapan levothyroxine. Suplemen dan obat-obatan yang dapat mempengaruhi penyerapan levothyroxine meliputi:

  • Antasida yang mengandung aluminium hidroksida.
  • Suplemen kalsium.
  • Suplemen zat besi dan multivitamin dengan kandungan zat besi.
  • Dan beberapa obat penurun kolesterol, seperti cholestyramine (questran). Sodium polystyrene sulfonate, yang berfungsi untuk mengobati kadar kalium yang tinggi dalam darah.

Baca Juga: Hipertiroid, Ketahui Penyebab dan Gejalanya

Sumber

Mayo Clinic. (2020). Hashimoto’s disease .www.mayoclinic.org

WebMD. (2020). Hashimoto’s Thyroiditis .www.webmd.com

Healthline. (2019). Hashimoto’s Thyroiditis. www.healthline.com

Cleveland Clinic. (2020). Hashimoto’s Disease. my.clevelandclinic.org

Medical News Today. (2020). Hashimoto’s thyroiditis: What you need to know. www.medicalnewstoday.com