Gondongan: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Gondongan: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Penulis: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 14 September 2022

 

Gondongan adalah infeksi virus yang menyerang saliva atau kelenjar penghasil air liur yang terletak di dekat telinga. Gondongan menyebabkan terjadinya nyeri dan bengkak pada kelenjar tersebut. Penyakit ini dapat menular melalui air liur dan lendir hidung dan sering kali terjadi pada anak yang belum mendapatkan imunisasi.

Baca Juga: Kelenjar Tiroid Membesar? Ini Penyebab dan Penyembuhannya

Penyebab Gondongan

Virus penyebab gondongan yaitu paramyxovirus. Virus ini bisa dengan mudah tersebar melalui air liur dari seorang yang telah terpapar. Berikut ini kondisi dimana virus dapat menyebar, antara lain:

  • Batuk, bersin, dan saat berbicara
  • Berbagi cangkir dan peralatan dengan orang lain
  • Menyentuh barang yang terpapar air liur atau lendir lain dari penderita kemudian tidak mencuci tangan dengan benar setelahnya
  • Kontak dekat dengan penderita

Gejala Gondongan

Umumnya gejala akan muncul 2 minggu setelah seseorang terpapar virusnya. Gejala yang paling umum terjadi adalah nyeri dan bengkak pada wajah dan rahang. Namun, gelaja lain yang mungkin muncul, antara lain:

  • Nyeri saat mengunyah atau menelan
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Badan terasa lemah dan lelah
  • Kehilangan selera makan

Gejala pada setiap orang dapat berbeda-beda bahkan pada beberapa kasus seseorang sama sekali tidak mengalami gejala.

Baca Juga: Waspada Tanda-tanda Penyakit Serius Benjolan di Leher

Komplikasi

Gondong dapat menyebabkan komplikasi yang serius, namun hal ini jarang sekali terjadi. Orang dewasa lebih berisiko mengalami komplikasi dibandingkan dengan anak-anak. Berikut ini beberapa kemungkinan komplikasi, antara lain:

  • Testis atau orkitis, menyebabkan salah satu atau kedua testis membengkak pada pria yang telah mencapai masa pubertas.
  • Ensefalitis, yaitu peradangan di otak.
  • Meningitis, yaitu peradangan pada selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang.
  • Pankreatitis, meliputi nyeri pada perut bagian atas, mual, dan muntah.

Komplikasi lain yang mungkin terjadi, antara lain:

  • Kehilangan pendengaran, hal ini dapat terjadi di salah satu atau kedua telinga.
  • Masalah jantung.
  • Keguguran jika terinfeksi selama kehamilan, terutama pada fase awal kehamilan.

Pengobatan

Saat ini tidak ada pengobatan pada gondongan. Umumnya infeksi akan hilang dalam 1 atau 2 minggu. Namun, beberapa langkah perawatan dapat dilakukan untuk mengatasi gejalanya. Berikut ini langkah-langkah perawatan yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Mengonsumsi obat penghilang nyeri seperti ibu profen, asetaminofen, atau parasetamol.
  • Perbanyak beristirahat.
  • Minum air yang banyak untuk menghindari dehidrasi.
  • Gunakan kompres dingin atau hangat di area yang bengkak.
  • Makan makanan yang lunak sehingga mudah untuk ditelan.

Pencegahan

Cara terbaik untuk mencegah seseorang dari gondongan yaitu dengan memberikan vaksin MMR pada anak-anak. Vaksin MMR (measles, mumps, rubella) merupakan vaksin gabungan untuk mencegah gondongan, campak dan rubella. Anak-anak akan mendapat vaksin sebanyak dua kali yaitu saat berusia sekitar 12 hingga 13 bulan dan saat berusia 4 hingga 5 tahun.

Setelah kedua dosis diberikan, vaksin dapat memberikan perlindungan 95% terhadap penyakit gondongan. Orang dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksin ini juga dapat melakukan vaksinasi terutama bagi yang mempunyai risiko tinggi tertular. Jika Anda menderita gondongan, berikut ini dapat membantu mencegahnya penyebaran, antara lain:

  • Mencuci tangan dengan sabun secara teratur
  • Menggunakan tisu saat bersin
  • Menghindari sekolah atau bekerja setidaknya selama 5 hari setelah gejala pertama kali berkembang

Baca Juga: Hipertiroid, Ketahui Penyebab dan Gejalanya

Sumber

Healthline. 2018. Mumps. www.healthline.com

Mayo Clinic. 2020. Mumps. www.mayoclinic.org

NHS. 2018. Mumps. www.nhs.uk

WebMD. 2020. Mumps. www.webmd.com